Bangsa pelangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Istilah "Bangsa Pelangi'" diciptakan oleh Uskup Agung Desmond Tutu untuk menggambarkan Afrika Selatan pasca-apartheid setelah pemilihan demokratis pertama pada tahun 1994.

Frasa ini diperjelas oleh Presiden Nelson Mandela dalam bulan pertamanya menjabat, ketika beliau menyatakan: "Setiap dari kita begitu erat terhubung dengan tanah yang indah ini seperti pohon jacaranda terkenal di Pretoria dan pohon mimosa di daerah semak – sebuah bangsa pelangi yang hidup berdamai dengan dirinya sendiri dan dunia."

Pranala luar[sunting | sunting sumber]