Bandung Philharmonic

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bandung Philharmonic adalah simfoni orkestra professional pertama di Kota Bandung yang didirikan oleh Airin Efferin, Fauzie Wiriadisastra, Ronny Gunawan, dan Putu Sandra Kusuma.[1][2] Adapun Robert Nordling, direktur musik dari Lake Forest Civic Orchestra dan Baroque on Beaver Island Festival; juga rekannya Michael Hall, solis viola dan pengajar di VanderCook College of Music (Chicago) yang membantu sebagai direktur artistik untuk Bandung Philharmonic sejak Bandung Philharmonic didirikan pada 2015.[3][4]

Sejak didirikan Bandung Philharmonic telah memperdanakan lebih dari 20 karya komponis internasional maupun nasional. Selain itu Yayasan Bandung Philharmonic juga aktif mengadakan berbagai program-program pendidikan dan kebudayaan seperti Program TUNAS, Kompetisi Komponis Muda Indonesia dan lainnya.

Bandung Philharmonic telah terdaftar secara legal sebagai yayasan non-profit. Adapun pelaksanaan dari program-program yang diadakan bergantung sepenuhnya pada dukungan finansial dari donatur-donatur orkestra ini.

Latar Belakang[sunting | sunting sumber]

Bandung Philharmonic berawal dari cita-cita agar Bandung memiliki kelompok simfoni orkestra profesionalnya sendiri seperti di New York, Los Angeles, dan Singapura serta keinginan untuk membawa musik orkestra ke khalayak umum di Indonesia.

Bandung Philharmonic memulai konser perdananya pada Januari 2016 dengan memilih musisi dari seluruh Indonesia dengan menggunakan audisi buta. Pergelaran konser perdana tersebut diselenggarakan di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung.[5] Selain mengadakan konser simfoni, Bandung Philharmonic juga memiliki beberapa program lainnya seperti Konser Anak, Konser Kamar, dan Program Edukasi.

Program TUNAS[sunting | sunting sumber]

Terinspirasi untuk bisa melalukan gerakan yang sama dengan El Sistema di Venezuela, program ini menyediakan instrumen gratis serta pelatihan musik orkestra kepada anak-anak yang kurang beruntung dengan program yang berjudul TUNAS Diarsipkan 2022-03-04 di Wayback Machine. (Tunas Nada dan Simfoni) Bandung Philharmonic. Bandung Philharmonic telah mendirikan 4 ansambel pada tahun 2019 dan berencana membuat sampai dengan 100 ansambel untuk 10 tahun ke depan. Ansambel-ansambel yang telah berdiri antara lain:

  1. Center Rumah Kasih Karunia
  2. Center SOS Kinderdorf - Lembang
  3. Center Subang - Subang
  4. Center Hope Learning Center - Bogor

Kompetisi Komponis Muda Indonesia[sunting | sunting sumber]

Kompetisi Komponis Muda Indonesia adalah sebuah kompetisi nasional untuk komposer berusia maksimal 35 tahun yang ditujukan untuk menemukan bakat-bakat baru di bidang komposisi musik. Kompetisi ini telah rutin diadakan oleh Bandung Philharmonic sejak tahun 2017.

Untuk menjaga proses penilaian tetap adil dan transparan, karya kompetisi dinilai secara buta (blind audition - tanpa nama pengarang) oleh juri-juri berskala internasional yang profesional di bidangnya.

Pemenang dalam kompetisi ini, karyanya akan diperdanakan dunia (World Premiere) dalam konser simfoni yang diadakan oleh Bandung Philharmonic. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung bekerja sama dengan orkestra profesional kepada para komponis.

Daftar Pemenang Kompetisi Komponis Muda Indonesia[sunting | sunting sumber]

  1. 2017: "Suvenir Dari Minang Kabau" karya Arya Pugala Kitti, diperdanakan pada Konser Simfoni Dance!
  2. 2018: " Overture in D Major" karya Filipus Wisnumurti, diperdanakan pada Konser Simfoni Holiday.
  3. 2019: " Terbangnya Burung" karya Arya Brahmantya Boga, diperdanakan pada Konser Simfoni Flame of Joy.
  4. 2020: " Voices in the Silence" karya Jeanette Sierra Natalia, diperdanakan pada Musik Kamar Isolation.
  5. 2022:

Indonesian Young Soloist Concerto Competition[sunting | sunting sumber]

Serangkaian dengan akan dilaksanakannya Bandung Orchestra Festival 2024, Yayasan Bandung Philharmonic memprakarsai Young Indonesian Soloist Concerto Competition (IYSCC). Kompetisi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para musisi muda Indonesia untuk menunjukkan bakat mereka kepada masyarakat umum.

Kompetisi ini terbuka untuk semua jenis intrumentalis musik klasik seperti piano, alat gesek, alat tiup kayu dan logam, maupun perkusi yang berusia 13-23 tahun. Penilaian dilakukan secara daring melalui video tanpa informasi peserta dengan juri internasional yaitu Dr Michael Hall (USA), Julie Tan (SGP) dan Bagaskoro Byar Sumirat (INA). Pemenang kompetisi ini akan tampil sebagai solois yang diiringi oleh Bandung Philharmonic Orchestra dalam konser simfoni Bandung Philharmonic.

Daftar Pemenang Indonesian Young Soloist Concerto Competition[sunting | sunting sumber]

  1. 2024

Konser[sunting | sunting sumber]

Konser Simfoni[sunting | sunting sumber]

Konser Pertama Bandung Philharmonic pada 18 Januari 2016 di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung.
  1. 18 Januari 2016: Concert for Friends of Bandung Philharmonic menampilkan Canzon Prima A4 - La Spiritata, Holberg Suite - I Prelude, Holberg Suite - IV Air, Holberg Suite - V Rigaudon (Grieg), Fantasia in F minor arr. for Woodwinds (Mozart), Symphony No. 41 in C Major, "Jupiter" - I. Allegro, Nimrod from Enigma Variations (Elgar), Melati Suci (Guruh Soekarnoputra, Arr. Andan Adrian), Halo-Halo Bandung (Ismail Marzuki, Arr. Andan Adrian).
  2. 23 April 2016: Heroes menampilkan Prelude to Die Meistersinger von Nuremburg (Wagner), Serenade for Strings in e minor (Elgar), Rumble to the Past: Purcell Revisited (Marisa Sharon Hartanto), Symphony No. 3 in Eb "Eroica" (Beethoven).
  3. 25 September 2016: Destiny menampilkan Overture to Don Giovanni (Mozart), Prelude to the Afternoon of a Faun (Debussy), Nagara Kertagama, (Singgih Sanjaya), Symphony No. 8 in G (Dvorak).
  4. 14 Januari 2017: Earth Sea Sky menampilkan Calm Sea and Prosperous Voyage (Mendelssohn), Walk to the Paradise Garden (Delius), Borobudur (Budhi Ngurah), Symphony No. 2 in D (Johannes Brahms).
  5. 30 April 2017: Beethoven menampilkan Leonore Overture No. 3, Triple Concerto, featuring Trio Arbos, Beethoven di Bandung (Marisa Sharon Hartanto), Symphony No. 6 in F major "Pastorale".
  6. 23 September 2017: Dance! menampilkan Suite from "Swan Lake" Op. 20 (Tchaikovsky), Concerto for Violin and Oboe (Bach), Berceuse and Finale from "Firebird" (Stravinsky), Suvenir dari Minangkabau, (Arya Pugala Kitti), Pavane pour une Infante Defunte (Ravel), 'On the Beautiful Blue Danube' (J. Strauss).
  7. 27 Januari 2018: Krakatoa menampilkan Peer Gynt : Suite No. 1, Op.46 (Grieg), Night on Bald Mountain (Mussorgsky, Arr. Rimsky - Korsakov), Aki Manggul Awi (Tan De Seng - Wiriadisastra), Krakatoa: Concerto for Viola and Orchestra, (Stacy Garrop), The Moldau (Smetana).
  8. 28 April 2018: Enigma menampilkan Overture to The Magic Flute K.620 (Mozart), Cello Concerto in D minor (Lalo), Nias Gate (Nathan Paul Iskandar), Enigma Variations (Elgar).
  9. 23 September 2018: Legenda menampilkan Tragic Overture, Op.81 (Johannes Brahms), Totentanz, Symphonic Poem for Piano and Orchestra (Franz Liszt), Ngasirah (Marisa Sharon Hartanto), Symphony no. 5 in C minor (Beethoven).
  10. 2 Desember 2018: Holiday menampilkan Overture in D major, Op.6 (Filipus Wisnumurti), Concerto No. 5 for Harp and Orchestra (Krumpholtz), Messiah, Christmas Portion (Handel), Winter Wonderland (Felix Bernard), Dreaming of a White Christmas (Irving Berlin), Sleigh Ride (Leroy Anderson).
  11. 2 Februari 2019: Emperor menampilkan Overture to Oberon (Weber), Piano Concerto no.5 op.73 (Beethoven), Dance of The Water Lily (Aksan Sjuman), Symphony no. 8 in B minor, D. 759 (Schubert).
  12. 30 November & 1 Desember 2019: Flame of Joy menampilkan Symphony No. 9 op. 125 in D minor (Ludwig van Beethoven), Terbangnya Burung, winner of Indonesia Young Composer Competition 2019 (Arya B. Boga), Sleigh Ride from Lt. Kije (Sergei Prokofiev), Sleigh Ride (Leroy Anderson).
  13. 19 November 2022: Finalia Concertante menampilkan Sinfonia Concertante in E-Flat Major (W. A. Mozart), Journey Home (Mery Kasiman), Concerto No.1 in D Minor (J. S. Bach), Symphony No.88 in G Major (F. J. Haydn).

Seri Musik Kamar[sunting | sunting sumber]

  1. 17 April 2016: Heroes Preconcert menampilkan Prelude for Solo Cello (Bach), String Quartet (Beethoven), Cello Sonata (Brahms), Trio for Clarinet, Viola, Piano (Gibson), Kota Bandoeng (Wiriadisastra).
  2. 18 September 2016: Denyut menampilkan Suite Carmen (Bizet), Tiga Prelude (Ibert), Kwartet “Amerika” (Dvorák), Fantasia Sunda (Wiriadisastra).
  3. 9 Januari 2017: Wind menampilkan karya oleh Debussy, Fauré, Ravel, Wiriadisastra.
  4. 31 Januari 2018: Music in the Home of Mrs. Sawitri Penggalangan dana bagi Bandung Philharmonic.
  5. 27 September 2018: Upclose & Personal: Bandung Philharmonic Principal String Quartet ditampilkan oleh Siripong Tiptan, 1st violin, Juanita Sidharta, 2nd violin, Jane Irene Sutiono, viola, Matteo Montanari, cello, Airin Efferin, piano.
  6. 27 November 2018: Trio ditampilkan oleh Bob Stoel, Horn, Cooper Wright, Oboe, Hazim Suhadi, Piano.
  7. 4 Februari 2019: Hirsch - Pinkas Piano Duo (4 Hands Piano) ditampilkan oleh Sally Pinkas, Piano, Evan Hirsch, Piano.
  8. 27 & 28 April 2019: Fantasie ditampilkan oleh Cooper Wright, Oboe, Amelia Tionanda, Violin, Jane Irene Sutiono, Viola, Matteo Montanari, Cello.
  9. 26 September 2020: Isolation ditampilkan oleh The Jakarta Trio, Perdana dunia "Voice in the Silence" Karya Jeanette Sierra Natalie, Pemenang Kompetisi Komponis Muda Indonesia ke-4.
  10. 9 - 31 Januari 2021: Chamber Music Festival 2021 menampilkan 8 grup musik kamar yang berasal dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, diperdanakan melalui Youtube Bandung Philharmonic.
  11. 14 Mei 2022: Konser Pemenang Kompetisi Komponis Muda Indonesia menampilkan "Astra(f)obia", "Tales from the Northern Woods", "Saru Pakareman", "Branderburg Concerto No. 3" dan "Pak Ketipak Ketipung".
  12. Rondo Concert Series:
    1. 17 Februari 2023: Symphony of Love - I'll Take My Honey, menampilkan karya Beethoven, Grieg, Shostakovich dan Gershwin. Penampilan oleh Lidya Evania Lukito, violin dan Jonathan Wibowo, piano.
    2. 15 Juli 2023: Summer Holiday - A Musical Homecoming, menampilkan karya Cammille Saint-Saens, Mozart, Tchaikovsky, dan Brahms. Penampilan oleh Riana Heath, violin dan Jessica Suandrianna, piano.
    3. 28 Oktober 2023: Ethereal, menampilkan karya Tchaikovsky dan Schubert. Penampilan oleh The Openstring Quartet dan cellist tamu Leslie Tan (Singapura).

Program Musik Anak[sunting | sunting sumber]

Konser Under Our Sea, 7-8 September 2019. Sebuah konser yang mengajak anak untuk lebih mencintai Laut.

Sebuah program musik yang diadakan khusus untuk anak-anak berusia 0-12 tahun dengan supervisi orang tua.

  1. 12 & 13 Agustus 2017: Peter and the Wolf (Sergei Prokofiev)
  2. 24 April 2017: Ode to Joy
  3. 20 & 21 Januari 2018: The Carnival of The Animals (Charles-Camille Saint-Saëns dengan pembacaan puisi oleh Sundea)
  4. 8 & 9 September 2018: Sakadang Kuya Sakadang Monyet (BIS Gamelan Ensemble & String Quartet)
  5. 10 & 11 November 2018: Monsters Under My Bed
  6. 12 & 13 Januari 2019: The Lonely Clown
  7. 7 & 8 September 2019: Under Our Sea (Cerita oleh Sundea dan pertunjukan musikal oleh tim Bandung Philharmonic (Komposer: Fauzie Wiriadisastra)
  8. 1 & 2 Februari 2020: Music of Paper (Le Concert Impromptu, Komposer: Raphaèle Biston)
  9. 13,14 & 27 Juni 2021: Zoomsical Bianglala (Cerita oleh Sundea dan pertunjukan musikal oleh tim Bandung Philharmonic (Komposer: Fauzie Wiriadisastra)
  10. 19 Agustus 2023: Ke Mana Perginya Sang Berang-Berang (Naskah dan Lirik oleh Bening Untara dan Syakiila Maulydya, Musik oleh Bara Matahari Pagi, Naomi Olivia Susanto dan Richard Lysander dan pertunjukkan musikal oleh tim Program Musik Anak Bandung Philharmonic)

Perdana Dunia[sunting | sunting sumber]

Karya-karya berikut ini pertama kali dibawakan oleh Bandung Philharmonic.

  1. Nagara Kertagama oleh Singgih Sanjaya
  2. Es Lilin oleh Ni Mursih arr. Fauzie Wiriadisastra
  3. Borobudur oleh Budhi Ngurah
  4. Beethoven di Bandung oleh Marisa Sharon Hartanto
  5. Suvenir dari Minangkabau by Arya Pugala Kitti
  6. Aki Manggul Awi by Tan De Seng arr. Fauzie Wiriadisastra
  7. Krakatoa (Concerto untuk Viola dan Orchestra) oleh Stacy Garrop
  8. Gerbang Nias oleh Nathan Paul Iskandar
  9. Ngasirah oleh Marisa Sharon Hartanto
  10. Overture in D major oleh Filipus Wisnumurti
  11. Dance of the Water Lily oleh Aksan Sjuman
  12. Terbangnya Burung oleh Arya Brahmantya Boga
  13. Voice in the Silence oleh Jeanette Sierra Natalie
  14. ASTRA(F)OBIA oleh Gavin Wiyanto
  15. Tales from the Northern Woods oleh Benedito Pratama
  16. Saru Pakareman oleh Rizky Fauzy Ananda
  17. Journey Home oleh Mery Kasiman

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Jakarta Post: Bandung Philharmonic to perform ‘Legenda’

Pikiran Rakyat: Bandung Philharmonic Siapkan Konser Simfoni ke-3

Merdeka: Bandung Philharmonic bermain musik bersama anak-anak autis Diarsipkan 2020-02-25 di Wayback Machine.

Chicago Maroon: From Chicago to Bandung: A New Orchestra in Indonesia has Hyde Park Ties Diarsipkan 2020-02-25 di Wayback Machine.

Jakarta Post: When Ngasirah and Beethoven meet

Tribun Jabar: Bandung Philharmonic akan Gelar Konser Musik Simfoni Bertajuk Emperor, Hadirkan 3 Komposer Ternama

Tempo: Zoomsical Bianglala, Nikmati Drama Musikal Anak Secara Virtual. Orkestra Terakhir Bandung Philharmonic.

Unpar: Gandeng UNPAR, Bandung Philharmonic Gelar Konser Pemenang Komponis Muda Indonesia.

Bandung Bergerak: Ke Mana Perginya Sang Berang-Berang

Detik: Sajian Menawan Dari Dua Musisi Klasik

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tribun Jabar: Ingin Berikan Pesan Harmoni dari Perbedaan, Airin Efferin Pun Membentuk Bandung Philharmonic
  2. ^ Tempo: Empat Musikus Muda Merintis Bandung Philharmonic
  3. ^ Tribun Jabar: Ingin Kenalkan Orkestra di Bandung, Robert Nordling Malah Temukan Banyak Hal Baru
  4. ^ Chicago Maroon: From Chicago to Bandung: A New Orchestra in Indonesia has Hyde Park Ties Diarsipkan 2020-02-25 di Wayback Machine.
  5. ^ Tempo: Bandung Philharmonic Sukses Gelar Konser Perdana