Atoko
Atoko Rentang waktu: Early Miocene to present
| |
---|---|
Aegotheles crinifrons | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | Aegotheliformes Worthy et al., 2007
|
Famili: | Aegothelidae Bonaparte, 1853
|
Genus[1] | |
| |
Sinonim | |
|
Atoko (Ordo Aegotheliformes) adalah burung krepuskular kecil yang berkerabat dengan burung cabak dan paruh-kodok. Sebagian besar anggotanya berasal dari Papua, tetapi beberapa spesies menyebar ke Australia, Maluku, dan Kaledonia Baru. Spesiesnya yang tidak bisa terbang dari Selandia Baru telah punah. Di dalam ordo buring ini hanya ada satu famili saja yakni Aegothelidae, dengan satu genus yang masih ada dan yang satunya lagi telah punah.
Burung ini merupakan burung pemakan serangga yang sebagian besar berburu di udara, terkadang juga di tanah. Warna bulu lembutnya merupakan campuran samar coklat dan corak pucat. Mereka memiliki kaki yang cukup kecil dan lemah, tetapi lebih besar dan lebih kuat daripada paruh burung paruh kodok ataupun caba. Paruh mereka kecil yang terbuka sangat lebar, dikelilingi oleh kumis yang menonjol. Sayapnya pendek dengan 10 primer dan sekitar 11 sekunder. Ekornya panjang dan membundar.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Comparison of IOC 8.1 with other world lists". IOC World Bird List. v8.1. Diakses tanggal 30 December 2017.