Arak cendana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bubuk cendana yang akan diarak dan dioleskan ke wajah.

Arak cendana atau mengarak cendana adalah tradisi warga Muslim keturunan India di Kota Padang, Sumatera Barat. Tradisi arak cendana dilakukan setiap Jumadilakhir dalam menyambut Maulid Sahul Hamid dengan berkeliling membacakan selawat sambil membawa serbuk kayu cendana yang kemudian dioleskan ke wajah.[1]

Sumber lain mengatakan tradisi ini dilakukan untuk memperingati hari kematian (haul) Imam Shahul Hameed yang dianggap oleh komunitas Muslim keturunan India di Padang sebagai wali Allah. Upacara ini dilakukan setiap malam hari tanggal 10 Jumadilakhir.[2]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ antaranews.com (1970-01-01). "Tradisi Arak Cendana". Antara News. Diakses tanggal 2023-01-15. 
  2. ^ "UPACARA ARAK CENDANA PADA KOMUNITAS KETURUNAN INDIA DI KELURAHAN PASA GADANG KECAMATAN PADANG SELATAN KOTA PADANG".