Air radiator

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Air Radiator adalah sebuah cairan khusus yang dibuat dengan bahan tertentu yang berfungsi sebagai pendingin suhu mesin agar tidak terjadi overheating. Biasanya air radiator merupakan cairan dengan karakteristik yang bukan merupakan cairan kental dan dapat menyerap panas dalam waktu yang singkat. Pada kendaraan roda dua maupun roda empat, umumnya menggunakan air radiator pabrikan yang dijual bebas di pasaran.

Pengisian[sunting | sunting sumber]

Pengisian air radiator ke dalam tangki dilakukan ketika alat ukurnya telah menunjukkan batas minimal pengisian. Tanda pengisian adalah pada tangki cadangan.[1]

Pengaturan kondisi[sunting | sunting sumber]

Air radiator memiliki suhu yang semakin dingin bila jumlah bilah kipas angin bertambah. Ini karena aliran udara di sekitarnya menjadi lebih dingin. Kondisi air radiator yang dingin membuat mesin kendaraan dapat bekerja menjadi lebih optimal. Pada kondisi dingin, air radiator juga dapat mengurangi pemakaian bahan bakar.[2]

Kinerja[sunting | sunting sumber]

Air radiator yang dicampur dengan cairan pendingin dengan komposisi 80%:20% akan menghasilkan pembuangan panas rata-rata sebesar 8,03784 watt. Sedangkan pembuangan panas pada radiator yang sepenuhnya menggunakan air sebagai fluida kerjanya rata-rata adalah 6,83426 watt. Kedua nilai ini diperoleh pada kondisi mesin berkecepatan putaran 2000 rpm.[3]

Pengurasan[sunting | sunting sumber]

Pengurasan air radiator merupakan langkah pertama dalam perawatan mesin alat berat. Air radiator dikuras dengan car membuka tutup dan keran pembuangan air radiator. Air radiator dapat keluar dengan cepat dengan cara membuka saluran karet yang berada di bagian bawah radiator. Pengurasan air radiator dilakukan hingga semua kotoran dan kerak telah dikeluarkan.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Hakim1, A. R., Wibowo, W., dan Astriawati, N. (2020). "Sistem Pendingin Mesin Diesel pada Whell Loader Komatsu WA120-3CS". Jurnal Teknovasi. 7 (2): 81. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  2. ^ Jatmikoa, S., Ranto, dan Karno (2020). "Pengaruh Variasi Jumlah Bilah Kipas Pendingin Dan Jarak Pemasangan Radiator Terhadap Temperatur Air Radiator Pada Mesin Suzuki Katana". Seminar Nasional Pascasarjana 2020: 872–873. ISSN 2686-6404. 
  3. ^ Hadi B., dan Muttaqin, A. Z. (2014). "Efektivitas Variasi Campuran Radiator Coolant dengan Air Terhadap Laju Pembuangan Panas". Jurnal Rotor. 7 (1): 1.