Air hidrogen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Air hidrogen adalah air dengan gas hidrogen (H2) yang terlarut di dalamnya, seperti air soda, dimana gas yang terlarut adalah karbon dioksida (CO2). Karena gas H2 tidak berbau, air ini tidak memiliki rasa. Hanya ada bukti ilmiah terbatas mengenai manfaat kesehatan air hidrogen pada manusia. Menurut klaim para pendukung air hidrogen, air hidrogen memiliki antioksidan, mengurangi peradangan dan risiko sindrom metabolik, melindungi saraf dari berbagai penyakit, dan mengurangi efek samping pengobatan radiasi kanker.

Komposisi[sunting | sunting sumber]

Untuk membuat air hidrogen, gas hidrogen molekuler dilarutkan ke dalam air dengan tekanan, biasanya dengan kadar 7 mg hidrogen per 1 liter air. Hidrogen juga dapat diberikan melalui penghirupan gas dengan kandungan hidrogen hingga 4,6%, dengan injeksi larutan garam dengan hidrogen melalui pembuluh darah, atau melalui penggunaan pada kulit.[1][2][3][4]

Klaim kesehatan[sunting | sunting sumber]

Belum ada konsensus ilmiah tentang manfaat penggunaan hidrogen pada manusia.[5] Walaupun beberapa penelitian tentang penggunaan hidrogen untuk mengobati berbagai penyakit pada manusia telah dilakukan, tidak ada peninjauan sistematis atau meta-analisis tentang hidrogen yang telah diterbitkan.[1][6][7][8][2][3][4] Pendukungnya mengklaim bahwa air hidrogen memiliki antioksidan, mengurangi peradangan dan risiko sindrom metabolik, melindungi saraf dari berbagai penyakit, dan mengurangi efek samping pengobatan radiasi kanker.[1][6][7][8][2][3][4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c LeBaron TW, Kura B, Kalocayova B, Tribulova N, Slezak J (2019). "A New Approach for the Prevention and Treatment of Cardiovascular Disorders. Molecular Hydrogen Significantly Reduces the Effects of Oxidative Stress". Molecules. 24 (11): 2076. doi:10.3390/molecules24112076. PMC 6600250alt=Dapat diakses gratis. PMID 31159153. 
  2. ^ a b c Iida A, Nosaka N, Yumoto T, Knaup E, Naito H, Nishiyama C (2016). "The Clinical Application of Hydrogen as a Medical Treatment". Acta Med Okayama. 70 (5): 331–337. doi:10.18926/AMO/54590. PMID 27777424. 
  3. ^ a b c Shen M, Zhang H, Yu C, Wang F, Sun X (2014). "A review of experimental studies of hydrogen as a new therapeutic agent in emergency and critical care medicine". Med Gas Res. 4: 17. doi:10.1186/2045-9912-4-17. PMC 4406336alt=Dapat diakses gratis. PMID 25905011. 
  4. ^ a b c Ohta S (2014). "Molecular hydrogen as a preventive and therapeutic medical gas: initiation, development and potential of hydrogen medicine". Pharmacol Ther. 144 (1): 1–11. doi:10.1016/j.pharmthera.2014.04.006. PMID 24769081. 
  5. ^ Miller, Korin (April 28, 2017). "What Is Hydrogen Water, and Does It Actually Work?". Self. Diakses tanggal April 9, 2019. 
  6. ^ a b Tan X, Shen F, Dong WL, Yang Y, Chen G (2018). "The role of hydrogen in Alzheimer's disease". Med Gas Res. 8 (4): 176–180. doi:10.4103/2045-9912.248270. PMC 6352568alt=Dapat diakses gratis. PMID 30713672. 
  7. ^ a b Zhang Y, Tan S, Xu J, Wang T (2018). "Hydrogen Therapy in Cardiovascular and Metabolic Diseases: from Bench to Bedside". Cell Physiol Biochem. 47 (1): 1–10. doi:10.1159/000489737. PMID 29763888. 
  8. ^ a b Zheng Y, Zhu D (2016). "Molecular Hydrogen Therapy Ameliorates Organ Damage Induced by Sepsis". Oxid Med Cell Longev. 2016: 5806057. doi:10.1155/2016/5806057. PMC 4931094alt=Dapat diakses gratis. PMID 27413421.