Deflasi utang: Perbedaan antara revisi
baru |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 30 Mei 2017 08.55
Deflasi utang adalah teori siklus ekonomi yang menyatakan bahwa resesi dan depresi disebabkan oleh naiknya nilai riil utang karena deflasi sehingga masyarakat tidak mampu melunasi pinjaman konsumsi dan KPR-nya. Aset bank jatuh karena gagal bayar dan nilai jaminannya jatuh sehingga memicu peningkatan insolvensi bank, berkurangnya pemberian pinjaman, dan berkurangnya belanja. Siklus kredit adalah sebab terjadinya siklus ekonomi.
Teori ini dikembangkan oleh Irving Fisher setelah krisis Wall Street 1929 dan Depresi Besar. Teori deflasi utang sudah dikenal oleh John Maynard Keynes sebelum dibahas oleh Fisher. Menurut Keynes, teori ini tidak bisa dibandingkan dengan teori preferensi likuiditas yang dipaparkannya.[1] Teori ini kembali digandrungi sejak tahun 1980-an baik dalam ekonomi arus utama dan ekonomi pasca-Keynesian heterodoks, kemudian dikembangkan oleh para ekonom pasca-Keynesian seperti Hyman Minsky[2] dan ekonom arus utama Ben Bernanke.[3]
Lihat pula
Referensi
- ^ Pilkington, Philip (February 24, 2014). "Keynes' Liquidity Preference Trumps Debt Deflation in 1931 and 2008".
- ^ Minsky, Hyman (1992). "The Financial Instability Hypothesis".
- ^ Steve Keen (1995). "Finance and economic breakdown: modelling Minsky’s Financial Instability Hypothesis", Journal of Post Keynesian Economics, Vol. 17, No. 4, 607–635
- Bernanke, Ben (1995), "The Macroeconomics of the Great Depression: A Comparative Approach" (PDF), Journal of Money, Credit, and Banking, 27 (1): 1–28, doi:10.2307/2077848, JSTOR 2077848
- Fisher, Irving (1933), "The Debt-Deflation Theory of Great Depressions" (PDF), Econometrica
- Eckstein, Otto; Sinai, Allen (1990), "1. The Mechanisms of the Business Cycle in the Postwar Period", dalam Robert J. Gordon, The American Business Cycle: Continuity and Change, University of Chicago Press, ISBN 978-0-226-30453-3
- Charles Roxburgh; Susan Lund; Tony Wimmer; Eric Amar; Charles Atkins; Ju-Hon Kwek; Richard Dobbs; James Manyika (January 2010), Debt and deleveraging: The global credit bubble and its economic consequences, McKinsey Global Institute
Pranala luar
- DebtDeflation, oleh Steve Keen