Lompat ke isi

Sikhanyiso Dlamini: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
'''Sikhanyiso Dlamini''' ({{lahirmati|[[Mbabane]], [[Swaziland]]|1|9|1987}}) adalah putri sulung Raja [[Mswati III]] dari [[Swaziland]]. Ia adalah anak pertama dari 30 anak raja, dan ibunya adalah salah satu dari 10 istri Raja Mswati III, yakni Inkhosikati [[Sibonelo Mngometulu|LaMbikiza]].
'''Sikhanyiso Dlamini''' ({{lahirmati|[[Mbabane]], [[Swaziland]]|1|9|1987}}) adalah putri sulung Raja [[Mswati III]] dari [[Swaziland]]. Ia adalah anak pertama dari 30 anak raja, dan ibunya adalah salah satu dari 10 istri Raja Mswati III, yakni Inkhosikati [[Sibonelo Mngometulu|LaMbikiza]].


== Kehidupan awal dan pnedidikan ==
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Sikhanyiso Dlamini dididik di [[Britania Raya|Britania]] di sebuah [[sekolah swasta]], [[St Edmund's College, Ware]], di [[Hertfordshire]]. Ia kemudian meneruskan studinya, belajar drama di [[Biola University]], [[California]].<ref>{{cite news |url=http://www.cnn.com/2008/WORLD/europe/05/29/hottest.royal/index.html |title=British blue blood top 'Hottest Royal' list |date=May 29, 2008 |last=Busari |first=Stephanie |work=[[CNN]] |accessdate=May 12, 2011}}</ref> Pada tahun 2012, Putri Sikhanyiso lulus dari [[Universitas Sydney]] dengan gelar master dalam bidang komunikasi digital. Saat di Australia, ia tinggal di [[Glebe, Sydney|Glebe]] bersama dengan pembantu istana yang ditunjuk untuk menemaninya, bernama Yemma Sholo.<ref>{{cite news |url=http://www.dailytelegraph.com.au/royal-rapper-princess-sikhanyiso-dlamini-of-swaziland-masters-sydney/story-e6freuy9-1226347359264?nk=1ada2cadcf89262ae976178fafb97590 |title=Royal rapper Princess Sikhanyiso Dlamini of Swaziland masters Sydney |date=May 5, 2012 |last=Frost |first=Carleen |work=[[Sydney Daily Telegraph]] |accessdate=July 13, 2014}}</ref> Ia adalah anak pertama dari Inkhosikati LaMbikiza dan memiliki lebih dari 200 paman dan bibi melalui kakeknya, Raja [[Sobhuza II]], yang memiliki 70 istri dan 201 anak. Ia juga merupakan salah satu dari 1000 cucu di Keluarga Kerajaan Swaziland, [[Wangsa Dlamini]].
Sikhanyiso Dlamini dididik di [[Britania Raya|Britania]] di sebuah [[sekolah swasta]], [[St Edmund's College, Ware]], di [[Hertfordshire]]. Ia kemudian meneruskan studinya, belajar drama di [[Biola University]], [[California]].<ref>{{cite news |url=http://www.cnn.com/2008/WORLD/europe/05/29/hottest.royal/index.html |title=British blue blood top 'Hottest Royal' list |date=May 29, 2008 |last=Busari |first=Stephanie |work=[[CNN]] |accessdate=May 12, 2011}}</ref> Pada tahun 2012, Putri Sikhanyiso lulus dari [[Universitas Sydney]] dengan gelar master dalam bidang komunikasi digital. Saat di Australia, ia tinggal di [[Glebe, Sydney|Glebe]] bersama dengan pembantu istana yang ditunjuk untuk menemaninya, bernama Yemma Sholo.<ref>{{cite news |url=http://www.dailytelegraph.com.au/royal-rapper-princess-sikhanyiso-dlamini-of-swaziland-masters-sydney/story-e6freuy9-1226347359264?nk=1ada2cadcf89262ae976178fafb97590 |title=Royal rapper Princess Sikhanyiso Dlamini of Swaziland masters Sydney |date=May 5, 2012 |last=Frost |first=Carleen |work=[[Sydney Daily Telegraph]] |accessdate=July 13, 2014}}</ref> Ia adalah anak pertama dari Inkhosikati LaMbikiza dan memiliki lebih dari 200 paman dan bibi melalui kakeknya, Raja [[Sobhuza II]], yang memiliki 70 istri dan 201 anak. Ia juga merupakan salah satu dari 1000 cucu di Keluarga Kerajaan Swaziland, [[Wangsa Dlamini]].


Baris 26: Baris 26:


Pada tahun 2001, Mswati III menggelar ''[[umchwasho]]'' – sebuah ritual kesucian tradisional – di Swaziland sebagai sarana memerangi epidemi [[AIDS]]. Sang putri menjadi fokus kontroversi saat ia tinggal di luar negeri, ia tidak terikat oleh struktur ''umchwasho'' tersebut.<ref>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/africa/1716016.stm |work=[[BBC News]] |title=Swazi princess dons chastity tassel |date=December 17, 2001 |last=Matsebula |first=Bhekie |accessdate=May 12, 2011}}</ref> Saat belajar di luar negeri, Putri Sikhanyiso mengembangkan reputasi untuk mengabaikan atau memberontak terhadap tradisi negara asalnya itu.<ref name=one>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/2062320.stm |title=Swazi women fear losing their trousers |date=June 24, 2002 |work=[[BBC News]] |accessdate=May 12, 2011}}</ref> Sikhanyiso memakai celana [[jins]] dan [[rok mini]] gaya Barat, sesuatu hal yang dilarang untuk dilakukan oleh wanita Swaziland.<ref>{{cite web |url=http://www.theage.com.au/world/swaziland-bans-rapeprovoking-miniskirts-20121224-2buqh.html |title=Profile: Swaziland bans 'rape-provoking' miniskirts |date=December 25, 2012 |work=[[The Age]] |accessdate=Dec 25, 2012}}</ref>
Pada tahun 2001, Mswati III menggelar ''[[umchwasho]]'' – sebuah ritual kesucian tradisional – di Swaziland sebagai sarana memerangi epidemi [[AIDS]]. Sang putri menjadi fokus kontroversi saat ia tinggal di luar negeri, ia tidak terikat oleh struktur ''umchwasho'' tersebut.<ref>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/africa/1716016.stm |work=[[BBC News]] |title=Swazi princess dons chastity tassel |date=December 17, 2001 |last=Matsebula |first=Bhekie |accessdate=May 12, 2011}}</ref> Saat belajar di luar negeri, Putri Sikhanyiso mengembangkan reputasi untuk mengabaikan atau memberontak terhadap tradisi negara asalnya itu.<ref name=one>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/2062320.stm |title=Swazi women fear losing their trousers |date=June 24, 2002 |work=[[BBC News]] |accessdate=May 12, 2011}}</ref> Sikhanyiso memakai celana [[jins]] dan [[rok mini]] gaya Barat, sesuatu hal yang dilarang untuk dilakukan oleh wanita Swaziland.<ref>{{cite web |url=http://www.theage.com.au/world/swaziland-bans-rapeprovoking-miniskirts-20121224-2buqh.html |title=Profile: Swaziland bans 'rape-provoking' miniskirts |date=December 25, 2012 |work=[[The Age]] |accessdate=Dec 25, 2012}}</ref>

== Kontroversi ==
Pada 14 Desember 2003, sebuah laporan yang muncul di ''[[Times of Swaziland]]'' mengklaim bahwa Putri Sikhanyiso melakukan perjalanan ke AS dan Inggris, dan pemerintah Swaziland menghabiskan dana hampir 1 juta [[lilangeni]] (US$ 100.000) untuk membiayai perjalanannya. Kantor perdana menteri kemudian mengeluarkan pernyataan pers untuk membantah klaim ini.<ref>[https://web.archive.org/web/20060617162928/http://www.gov.sz/home.asp?pid=3804 "The Issue of 'E1 Million Spent on Princess Sikhanyiso' and The Issue of 'Building' Royal Palaces" (Press statement)]. Swaziland Prime Minister's office. January 26, 2004.</ref>

Ulang tahun Putri Sikhanyiso yang ke-17, dirayakan dengan pesta yang melibatkan musik keras dan [[minuman beralkohol]] di kediaman [[Ntfombi dari Swaziland|ibu Ratu]]. Sebagai hukuman karena sang putri tidak menghormati kediaman kerajaan, selama pengumuman pertunangan Raja Mswati III dengan calon istri barunya, seorang pengawas resmi yang mengawasi urusan tradisional memukul Putri Sikhanyiso dengan tongkat.<ref>[http://www.corpun.com/szd00508.htm#16548 Domestic whippings in Swaziland, Aug 2005 - CORPUN ARCHIVE szd00508<!-- Bot generated title -->]</ref>

Tahun berikutnya, Putri mengkritik praktek [[poligami]] di Swaziland dan mengatakan "poligami hanya membawa keuntungan dalam hubungan bagi laki-laki, dan ini bagi saya tidak adil dan jahat". Putri kemudian "dibungkam" oleh Istana Kerajaan dan pers tidak diizinkan untuk menghubunginya.<ref>{{cite web |title=The princess's polygamy slur |url=http://mg.co.za/print/2006-09-01-the-princesss-polygamy-slur |publisher=Mail & Guardian |date=1 September 2006}}</ref> Ia adalah seorang aktris dan rapper dan umumnya dikenal sebagai "Pashu" di Swaziland.<ref>[http://passionfruit.voices.com/ Princess Sikhanyiso P. Dlamini - Voice Over Talent<!-- Bot generated title -->]</ref><ref>[http://www.reverbnation.com/pashu Pashu - ReverbNation<!-- Bot generated title -->]</ref>

Ia tampil dalam sebuah film dokumenter pada tahun 2007 berjudul ''[[Without the King]]'' yang bercerita tentang monarki di Swaziland, perbedaan antara kekayaan para bangsawan dan kemiskinan yang meluas di kehidupan rakyat mereka, serta krisis AIDS di Swaziland.<ref>{{cite web |url=http://www.variety.com/review/VE1117936887.html?categoryid=31&cs=1 |title=Without the King |date=April 23, 2008 |last=Scheib |first=Ronnie |work=[[Variety (magazine)|Variety]] |accessdate=May 12, 2011}}</ref><ref>{{cite news |first= Jeannette|last= Catsoulis|authorlink= |coauthors= |title=An Extravagant Ruler of a Modest Kingdom |url=http://movies.nytimes.com/2008/04/25/movies/25king.html |quote= |publisher=New York Times |date=April 25, 2008 |accessdate=2008-06-15 }}</ref>

Pada akhir September 2013, dia melakukan percakapan [[Twitter]] yang panjang selama tiga jam dengan organisasi terlarang Swazilad, [[Gerakan Demokratik Rakyat Bersatu]].<ref>{{Cite web| title = Swaziland Princess tweets with terrorists| work = Royalty in the News| date = 3 September 2013 | url = http://royaltyinthenews.com/swaziland-princess-tweets-with-terrorists}}</ref> Setelah itu akun Twitter-nya dihapus tanpa penjelasan.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}


{{DEFAULTSORT:Dlamini, Sikhanyiso}}
[[Kategori:Putri]]
[[Kategori:Putri]]

Revisi per 4 Februari 2017 09.05

Yang Mulia Putri Sikhanyiso
Putri Swaziland
Putri Sikhanyiso pada upacara Umhlanga tahun 2006
Kelahiran1 September 1987 (umur 36)
Mbabane, Swaziland
WangsaWangsa Dlamini
AyahMswati III
IbuSibonelo Mngometulu (Inkhosikati La Mbikiza)

Sikhanyiso Dlamini (lahir 1 September 1987) adalah putri sulung Raja Mswati III dari Swaziland. Ia adalah anak pertama dari 30 anak raja, dan ibunya adalah salah satu dari 10 istri Raja Mswati III, yakni Inkhosikati LaMbikiza.

Kehidupan awal dan pendidikan

Sikhanyiso Dlamini dididik di Britania di sebuah sekolah swasta, St Edmund's College, Ware, di Hertfordshire. Ia kemudian meneruskan studinya, belajar drama di Biola University, California.[1] Pada tahun 2012, Putri Sikhanyiso lulus dari Universitas Sydney dengan gelar master dalam bidang komunikasi digital. Saat di Australia, ia tinggal di Glebe bersama dengan pembantu istana yang ditunjuk untuk menemaninya, bernama Yemma Sholo.[2] Ia adalah anak pertama dari Inkhosikati LaMbikiza dan memiliki lebih dari 200 paman dan bibi melalui kakeknya, Raja Sobhuza II, yang memiliki 70 istri dan 201 anak. Ia juga merupakan salah satu dari 1000 cucu di Keluarga Kerajaan Swaziland, Wangsa Dlamini.

Ia adalah anak sulung dari 30 anak Raja Mswati III, ibunya adalah Inkhosikati LaMbikiza (Sibonelo Mngomezulu). Ia memiliki 200 bibi dan paman.[3]

Pada tahun 2001, Mswati III menggelar umchwasho – sebuah ritual kesucian tradisional – di Swaziland sebagai sarana memerangi epidemi AIDS. Sang putri menjadi fokus kontroversi saat ia tinggal di luar negeri, ia tidak terikat oleh struktur umchwasho tersebut.[4] Saat belajar di luar negeri, Putri Sikhanyiso mengembangkan reputasi untuk mengabaikan atau memberontak terhadap tradisi negara asalnya itu.[5] Sikhanyiso memakai celana jins dan rok mini gaya Barat, sesuatu hal yang dilarang untuk dilakukan oleh wanita Swaziland.[6]

Kontroversi

Pada 14 Desember 2003, sebuah laporan yang muncul di Times of Swaziland mengklaim bahwa Putri Sikhanyiso melakukan perjalanan ke AS dan Inggris, dan pemerintah Swaziland menghabiskan dana hampir 1 juta lilangeni (US$ 100.000) untuk membiayai perjalanannya. Kantor perdana menteri kemudian mengeluarkan pernyataan pers untuk membantah klaim ini.[7]

Ulang tahun Putri Sikhanyiso yang ke-17, dirayakan dengan pesta yang melibatkan musik keras dan minuman beralkohol di kediaman ibu Ratu. Sebagai hukuman karena sang putri tidak menghormati kediaman kerajaan, selama pengumuman pertunangan Raja Mswati III dengan calon istri barunya, seorang pengawas resmi yang mengawasi urusan tradisional memukul Putri Sikhanyiso dengan tongkat.[8]

Tahun berikutnya, Putri mengkritik praktek poligami di Swaziland dan mengatakan "poligami hanya membawa keuntungan dalam hubungan bagi laki-laki, dan ini bagi saya tidak adil dan jahat". Putri kemudian "dibungkam" oleh Istana Kerajaan dan pers tidak diizinkan untuk menghubunginya.[9] Ia adalah seorang aktris dan rapper dan umumnya dikenal sebagai "Pashu" di Swaziland.[10][11]

Ia tampil dalam sebuah film dokumenter pada tahun 2007 berjudul Without the King yang bercerita tentang monarki di Swaziland, perbedaan antara kekayaan para bangsawan dan kemiskinan yang meluas di kehidupan rakyat mereka, serta krisis AIDS di Swaziland.[12][13]

Pada akhir September 2013, dia melakukan percakapan Twitter yang panjang selama tiga jam dengan organisasi terlarang Swazilad, Gerakan Demokratik Rakyat Bersatu.[14] Setelah itu akun Twitter-nya dihapus tanpa penjelasan.

Referensi

  1. ^ Busari, Stephanie (May 29, 2008). "British blue blood top 'Hottest Royal' list". CNN. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  2. ^ Frost, Carleen (May 5, 2012). "Royal rapper Princess Sikhanyiso Dlamini of Swaziland masters Sydney". Sydney Daily Telegraph. Diakses tanggal July 13, 2014. 
  3. ^ Matsebula, Bhekie (December 4, 2001). "Profile: Troubled King Mswati". BBC News. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  4. ^ Matsebula, Bhekie (December 17, 2001). "Swazi princess dons chastity tassel". BBC News. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  5. ^ "Swazi women fear losing their trousers". BBC News. June 24, 2002. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  6. ^ "Profile: Swaziland bans 'rape-provoking' miniskirts". The Age. December 25, 2012. Diakses tanggal Dec 25, 2012. 
  7. ^ "The Issue of 'E1 Million Spent on Princess Sikhanyiso' and The Issue of 'Building' Royal Palaces" (Press statement). Swaziland Prime Minister's office. January 26, 2004.
  8. ^ Domestic whippings in Swaziland, Aug 2005 - CORPUN ARCHIVE szd00508
  9. ^ "The princess's polygamy slur". Mail & Guardian. 1 September 2006. 
  10. ^ Princess Sikhanyiso P. Dlamini - Voice Over Talent
  11. ^ Pashu - ReverbNation
  12. ^ Scheib, Ronnie (April 23, 2008). "Without the King". Variety. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  13. ^ Catsoulis, Jeannette (April 25, 2008). "An Extravagant Ruler of a Modest Kingdom". New York Times. Diakses tanggal 2008-06-15. 
  14. ^ "Swaziland Princess tweets with terrorists". Royalty in the News. 3 September 2013.