Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip/2019/6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wahana permainan[sunting sumber]

Bagi yang tau istilah Indonesia dari wahana-wahana permainan di taman bermain, saya harap Anda bisa membantu penerjemahan disini: Daftar wahana permainan

Beberapa sudah diterjemahkan (Teacups=Poci Poci, Swing ride=Ontang anting, River rapids ride=arung jeram, dlsb) tapi selebihnya saya kurang tau, entah karena memang wahananya belum ada di Indonesia atau nama wahananya mempertahankan sebutan aslinya. Saya kira sistemnya perlu kayak judul buku gitu, kalo judul bukunya sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, maka yang dipakai adalah judul Indonesia, tapi kalo belum, maka antara pake judul Inggris dan judul bahasa aslinya (jika bukunya berbahasa non-Inggris). Oh ya, bisa juga memakai sebutan yang sifatnya kedaerahan, misalnya pion gajah di beberapa tempat disebut kuncung --Glorious Engine (bicara) 11 Juni 2019 02.08 (UTC)[balas]

Penamaan Gereja[sunting sumber]

Halo, saya ingin bertanya mengenai penamaan gereja di WBI, karena saya lihat artikel-artikel nama gereja dengan berbagai macam bentuk judul. Contohnya untuk artikel bertema gereja katedral, ada yang memberi judul dengan bentuk "Gereja Katedral [nama pusat keuskupan]", ada yang bentuk "Katedral [nama pusat keuskupan]", ada yang berbentuk "Katedral [nama gereja/nama paroki]", dan ada yang berbentuk "[nama paroki/nama gereja], Katedral [nama pusat keuskupan]". Karena ada berbagai macam format judul, jadi saya bingung untuk pemberian nama judul artikel bertema gereja (bukan hanya gereja katedral saja). Saya ingin menanyakan format untuk artikel nama Gereja Katolik, Ortodoks, dan Protestan.

  • Gereja Katolik, Gereja Lutheran, Gereja Anglikan, dan Gereja Episkopalian: bentuk format untuk nama gereja paroki dan format nama gereja katedralnya seperti apa?
  • Gereja Ortodoks: bentuk format untuk nama gereja katedralnya dan format nama gereja parokia-nya seperti apa?
  • Gereja Protestan: bentuk format untuk nama gerejanya seperti apa?

Lalu kalau memang sudah ada format untuk masing-masing semuanya, apakah bisa dialihkan artikel-artikel tersebut sesuai formatnya? Saya ingin adanya keseragaman dalam artikel bertopik Kekristenan utamanya pada bagian keuskupan, eparki, serta nama-nama gereja agar lebih mudah pencariannya. Aviel Dase (Kirim Pesan) 16 Juni 2019 21.33 (WITA)

Memanggil Glorious Engine dan Albertus Aditya. Aviel Dase (Kirim Pesan) 17 Juni 2019 13.15 (WITA)

Saya kurang ngerti masalah kayak gini. Tapi setau saya nama resmi Katedral Katolik & Ortodoks itu pake nama santo-santa atau hal terkait kayak "Katedral Dikandung Tanpa Noda, Gereja Santo Yohanes, dlsb" sementara untuk sebutan informal pake nama daerah gitu kayak "Katedral Jakarta, Gereja Gedangan, dlsb". Kalo Gereja Protestan setau saya formatnya tentu bukan pake nama santo/santa (karena bukan bagian dari sistemnya), tapi setau saya umumnya pake format [nama badan gereja]-[nama daerah], contoh Gereja Bethel Jakarta, Gereja Huria Kristen Batak Protestan Pematang Siantar, dlsb --Glorious Engine (bicara) 17 Juni 2019 06.14 (UTC)[balas]

Saya lebih condong menggunakan format "Gereja Katedral Santo Petrus[,] Bandung" untuk artikel Gereja Katedral Bandung, karena dalam satu kota bisa terdapat beberapa katedral, seperti di Melbourne ada Gereja Katedral Santo Paulus, Melbourne (Gereja Anglikan) dan Gereja Katedral Santo Patrick, Melbourne (Katolik Roma), serta Katedral lainnya lagi. Salam. Albertus Aditya (bicara) 17 Juni 2019 10.54 (UTC)[balas]
Albertus Aditya Mungkin alangkah baiknya dipindahkan saja sesuai format "Gereja Katedral Santo Petrus[,] Bandung" semua artikel Gereja Katedral. Tapi bagaimana dengan gereja-gereja paroki dan gereja-gereja protestan? Aviel Dase (Kirim Pesan) 17 Juni 2019 19.07 (WITA)
Aviel Dase Saya bisa saja melakukannya, namun demikian saya mengharapkan kesepakatan terlebih dahulu dari forum ini. Untuk paroki mungkin bisa menggunakan Gereja Santo Yakobus, Jakarta (atau mungkin Paroki Santo Yakobus, Jakarta). Untuk Gereja Protestan, sama dengan pandangan GE, saya sepakat menggunakan format yang dimaksud, dengan mengacu pada nama badan yang bersangkutan. Salam. Albertus Aditya (bicara) 17 Juni 2019 11.13 (UTC)[balas]
Albertus Aditya Mungkin bagusnya kita tanyakan saja ke forum untuk hal ini. Aviel Dase (Kirim Pesan) 18 Juni 2019 14.10 (WITA)

@Azmi1995: Mohon mengikuti hasil diskusi ini. Salam. Albertus Aditya (bicara) 20 Agustus 2019 01.24 (UTC)[balas]

Bagaimana kesepakatan dari forum? Azmi1995 20 Agustus 2019 02.13 (UTC)[balas]

Sic semper tyrannis[sunting sumber]

Minta saran buat penerjemahan istilah "Sic semper tyrannis":

Boleh nggak kalo pake pemakaian tanda kurung kayak gini: "Itu (nasib yang) selalu (terjadi) kepada tiran" --Glorious Engine (bicara) 20 Juni 2019 05.12 (UTC)[balas]

Menurut Wiktionary, sic semper tyrannis merupakan bentuk pendek dari sīc semper ēvellō mortem tyrannis. Saya pikir frasa multimakna seperti ini kita terjemahkan verbatim (harfiah) saja. Tidak perlu dibuat jelas. Ketaksaan frasa itu justru yang menjadi kekuatannya. Terjemahan dari Inilah saya pikir paling mendekati. Bisa juga: Begitulah selalu untuk tiran. –IvanLanin (bicara) 23 Juni 2019 05.33 (UTC)[balas]

Selokan, parit, lombong[sunting sumber]

Saya minta koreksi buat penerjemahan dari judul-judul ini:

Kalo kata Jeluk sudah ada di KBBI tapi saya nggak tau istilah Inggris-nya apa. Sementara untuk kata Perengan atau Pereng saya nggak nemu di KBBI --Glorious Engine (bicara) 23 Juni 2019 04.24 (UTC)[balas]

Penerjemahan istilah-istilah yang memiliki arti berdekatan ini memang sulit. Pada intinya, konsepnya dahulu yang mesti diketahui. Kata bahasa Indonesia sendiri umumnya belum punya perbedaan makna yang tajam sehingga masih bisa "diarahkan". Saya setuju untuk pemadanan trench dengan parit dan ditch dengan selokan. Kata parit memiliki makna yang paling umum dan cocok untuk trench, yaitu 'galian untuk berbagai keperluan yang umumnya dalam dan sempit'. Kita juga sudah memakai itu untuk perang parit, misalnya. Selokan (ditch) adalah galian untuk menyalurkan air. Nah, saya agak bingung mencari padanan gully. Lombong dalam bahasa Melayu sebenarnya lebih dekat kaitannya dengan tambang. Entri di Kateglo untuk padanan gully adalah lurah. Coba saya bantu cari lagi. Untuk sementara tidak apa gunakan lombong dahulu. –IvanLanin (bicara) 23 Juni 2019 05.54 (UTC)[balas]

Penyeragaman padanan "region"[sunting sumber]

KBBI telah mencantumkan entri region dengan arti 'bagian dari wilayah yang luas; kawasan; daerah'. Dahulu kita memadankan kata region paling tidak dengan dua kata, yaitu kawasan dan wilayah, misalnya pada wilayah sejarah (historical regions). Saya pikir sebaiknya kita konsisten. Saya mengusulkan dua pilihan:

  1. Menyerap region karena sudah ada dalam KBBI dan dekat dengan istilah asal. Saat ini region sudah saya pakai untuk menamai beberapa pembagian negara.
  2. Memakai kawasan karena paling tidak kata ini lebih jarang dipakai daripada wilayah. Dahulu kawasan dipakai untuk memadankan zone, tetapi kini zona sudah ada di KBBI.

Bagaimana? –IvanLanin (bicara) 23 Juni 2019 17.56 (UTC)[balas]

Kalau saya pribadi lebih mengikuti ke padanan kata dari KBBI. Aviel Dase (Kirim Pesan) 24 Juni 2019 11.14 (WITA)
Region saya rasa cukup baik digunakan dan tidak terlalu asing untuk dipergunakan. Salam. Albertus Aditya (bicara) 25 Juni 2019 12.49 (UTC)[balas]

Padanan "cuisine"[sunting sumber]

Kita mau pakai masakan atau hidangan sebagai padanan cuisine? Saya sedang merapikan Kategori:Masakan menurut negara (en) ketika menemukan Kategori:Hidangan Jepang yang berbeda dengan yang lain. Sebenarnya ini hanya masalah konsensus karena kedua kata itu bisa dipakai sebagai padanan cuisine. –IvanLanin (bicara) 25 Juni 2019 09.41 (UTC)[balas]

Ada bahasannya ini di Warkop sebelumnya. Intinya soal masalah pemakaian kata cuisine yang ternyata tidak sekadar "makanan yang dimasak" tapi juga minuman dan bahan makanan yang langsung disantap (misal, jeruk yang dimakan langsung setelah dipetik dari pohon) Jadinya mungkin kalo nggak hidangan ya sajian. Tapi kalo mau menafikkan lingkup arti dari kata itu, pake kata masakan juga nggak apa-apa --Glorious Engine (bicara) 25 Juni 2019 10.20 (UTC)[balas]
Ah, oke. Kalau begitu, kita pakai hidangan saja untuk nama kategorinya, ya. –IvanLanin (bicara) 25 Juni 2019 10.55 (UTC)[balas]
Hidangan kedengarannya bagus.--Vulphere 26 Juni 2019 07.54 (UTC)[balas]
Vote untuk Hidangan. Halaman artikelnya pun rata-rata sudah menggunakan istilah hidangan, berbeda dengan kategorinya yang masih menggunakan masakan. William Surya Permana (), 26 Juni 2019 15.40 WIB.

Al-Qur'an vs Alquran[sunting sumber]

Saya tadi sempat Al-Qur'an minta bung Veracious buat pindah halaman Al-Qur'an ke Alquran tapi sepertinya dia ragu.

Setelah saya cari di Google, mendadak saya juga jadi agak ragu dengan mana yang benar. Liputan6.com menggunakan kata Alquran. Situs web resmi Kementerian Agama sendiri menggunakan Al-Qur'an dan Qur'an. Kalau Wikipedia Inggris pakai Quran. Lalu di KBBI daring saya nemu entri Alquran dan Quran. Malahan, Tirto.id memakai kata Alquran dan Al-Qur'an dalam dua artikelnya. Tempo.co tampaknya memilih mengambil jalan tengah dengan menggunakan Al Quran. Saya jadi bingung mana yang benar.  NawanPangestu95  25 Juni 2019 12.38 (UTC)[balas]

Coba baca pedoman ini. Intinya kita mau pilih bentuk serapan atau alih aksara dari القرآن. Bentuk serapannya Alquran, sedangkan bentuk alih aksaranya Al-Qur'an. Bentuk serapan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia KBBI, sedangkan bentuk alih aksara sesuai dengan yang dipahami sebagian besar Muslim. Pilihan kedua lebih aman. –IvanLanin (bicara) 25 Juni 2019 14.34 (UTC)[balas]

Istilah Ekonomi[sunting sumber]

Sedang menerjemahkan artikel tentang Ekonomi Britania Raya. Adakah saran untuk padanan istilah ini?

  • en:Leverage (finance). Sudah saya cek di kateglo padanannya utang, hanya saja seperti tidak tepat karena definisinya menggunakan utang untuk membeli aset dengan harapan aset tersebut memberikan keuntungan yang mampu menutup utang dan memberikan untung.
  • en:Current account. Sudah saya cek di kateglo padanannya rekening koran atau akun semasa, hanya saja seperti kurang tepat jika digunakan dalam konteks ekonomi makro.
  • en:Forward guidance
  • en:Winter of Discontent
    • Kalau ini kurasa tidak usah diterjemahkan saja, tetapi ditulis dalam bahasa Inggris dicetak miring. Masalahnya, "Winter" itu kalau diterjemahkan harus jadi dua kata sehingga kalau diterjemahkan semacam "musim dingin ketidakpuasan" feelnya tidak akan sebagus frase aslinya. Lagian istilahnya merujuk ke suatu peristiwa di Britania, dan bukan konsep universal. HaEr48 (bicara) 26 Juni 2019 18.59 (UTC)[balas]

Terima kasih -- Johnstad Почта 26 Juni 2019 18.16 (UTC)[balas]

Usul: (1) leverage = pengungkit; (2) current account = transaksi berjalan; (3) forward guidance = panduan ke depan; (4) Winter of Discontent = Musim Dingin Ketidakpuasan. Nomor empat saya pikir tetap bisa dicari padananannya karena bahasa lain pun memadankan istilah itu. –IvanLanin (bicara) 27 Juni 2019 01.26 (UTC)[balas]

Padanan "amusement park"[sunting sumber]

Saat ini amusement park dipadankan dengan taman bermain. Saya mengusulkan perubahan padanan menjadi taman hiburan. Alasan saya karena istilah taman bermain bisa ambigu dengan padanan playground atau playgroup. Selain itu, kita juga sudah cukup akrab dengan istilah taman hiburan rakyat. Saya minta persetujuan di sini karena cukup banyak halaman dan kategori yang akan terdampak. –IvanLanin (bicara) 29 Juni 2019 08.08 (UTC)[balas]

@IvanLanin: Saya lebih setuju kalau menggunakan padanan kata taman hiburan ketimbang taman hiburan rakyat. Karena secara kebahasaan, arti dari amusement park sendiri adalah taman hiburan bukan taman bermain, dan dalam KBBI edisi terbaru mencantumkan kata taman hiburan, sedangkan kata taman bermain dan taman hiburan rakyat tidak tercantum. Aviel Dase (Kirim Pesan) 29 Juni 2019 17.45 (WITA)
Oke. Taman hiburan rakyat itu sekadar contoh bahwa frasa taman hiburan sudah lazim dipakai. –IvanLanin (bicara) 29 Juni 2019 10.15 (UTC)[balas]

Sudah saya pisah antara taman bermain dan taman hiburan. Oh ya, jadi tertarik buat terjemahin fitur-fitur taman bermain, beberapa sudah dijelaskan disini tapi beberapa masih belum saya temukan padanannya, contoh en:Trapeze kayaknya ada padanan Indonesia-nya deh, tapi saya nggak tau apa. --Glorious Engine (bicara) 30 Juni 2019 10.20 (UTC)[balas]

Wah, terima kasih banyak. Ada yang mengusulkan palang gantung sebagai padanan trapeze. –IvanLanin (bicara) 30 Juni 2019 10.52 (UTC)[balas]

Konsistensi judul[sunting sumber]

Saya mengusulkan konsistensi penamaan kategori dan artikel bertopik TNI

Kategori:

  • Kategori:Tentara Nasional Indonesia digabung ke Kategori:Militer Indonesia
  • Kategori:TNI-AL => Kategori:Angkatan (L|l)aut Indonesia
  • Kategori:TNI-AD => Kategori:Angkatan (D|d)arat Indonesia
  • Kategori:TNI-AU => Kategori:Angkatan (U|u)dara Indonesia
  • Kategori:Tokoh TNI digabung ke Kategori:Tokoh militer Indonesia
  • dll.

Karena TNI hanya salah satu nama militer Indonesia dalam sejarah, sebelum TNI ada ABRI, TNI pra-ABRI, TRI, TKR, BKR, dsb.

Kemudian artikel2 juga dikonsistenkan judulnya dengan pola: "<xyz> TNI Angkatan <LDU>" => "<xyz> Angkatan <LDU> Indonesia"

ꦱꦭꦩ꧀Bennylin runding 30 Juni 2019 01.57 (WIB)

@Bennylin: Berikut komentar saya:
  1. Untuk nama judul artikel, saya tidak setuju jika dipindahkan. Alasannya, nama TNI-AL ataupun Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dan sejenisnya itu merupakan nama resmi instansi dan menurut saya itu sangat tidak layak mengubah nama resmi instansi di Wikipedia Bahasa Indonesia. Menurut saya, tidak layak nama resmi instansi yang dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menjadi Angkatan Laut Indonesia karena nama Angkatan Laut Indonesia bukan nama resmi. Jadi yang menyangkut nama Tentara Nasional Indonesia Angkatan xxx tetap sedemikian rupa dan tidak boleh disederhanakan, kecuali disingkat menjadi TNI-Axxx karena akronim tersebut diakui secara resmi.
  2. Untuk nama kategori yang bagian Kategori:TNI-Axxx jangan diubah menjadi Kategori:Angkatan xxx Indonesia. Alasannya sama dengan di atas, ubah jadi Kategori:TNI Angkatan xxx. Selebihnya saya setuju untuk dipindahkan.
  3. Untuk nama-nama lembaga dalam TNI yang mengandung unsur nama TNI Angkatan xxx jangan diubah! Itu sudah menjadi nama resmi.
  4. Untuk nama-nama sekolah dan akademi di lingkungan TNI, harus disesuaikan dengan nama resminya! Untuk mencari tahu nama resminya, silakan cek di situs resminya masing-masing!
  5. Untuk nama grup Paspampres, saya lebih setuju jika penggunaan akronim Paspampres tetap digunakan menjadi Paspampres Grup X, itu sesuai dengan nama resmi yang ada di situs resmi instansi tersebut.
Jadi, saya mohon untuk nama instansi itu harus sesuai dengan nama resmi instansi tersebut. Itu saja dari saya, terima kasih. Aviel Dase (Kirim Pesan) 30 Juni 2019 03.55 (WITA)
Saya setuju untuk tetap menggunakan nama resmi. Kalau mau memakai bentuk generik, jangan diawali huruf kapital, misalnya "angkatan darat Indonesia". –IvanLanin (bicara) 30 Juni 2019 10.54 (UTC)[balas]
Saya juga sepakat untuk mempertahankan kata TNI pada konteks dimaksud. Salam. Albertus Aditya (bicara) 30 Juni 2019 11.28 (UTC)[balas]

Konsekrasi, Dekonsekrasi, Desekrasi & Pasca-Kekristenan[sunting sumber]

Nanya nih, kalo konsekrasi bolehkah dialihkan jadi tahbisan ? trus kalo Dekonsekrasi dijadikan pelepasan tahbisan ? Sementara kalo Desekrasi apakah dapat diterjemahkan jadi Penghinaan (contoh penghinaan bendera) atau Penodaan (contoh Penodaan hosti & Penodaan Al-Qur'an) atau mungkin bisa memberatkan dengan mempertahankan pemberian judul mengingat yang satu bersifat sekuler & yang dua bersifat agamis, sementara saya lihat setidaknya ada satu sumber yang memakai neologisme desekrasi. Trus juga en:Postchristianity bolehkah saya sebut Pasca-Kekristenan ? --Glorious Engine (bicara) 30 Juni 2019 10.00 (UTC)[balas]

Selagi bisa diserap (ejaan atau lafal) dengan pola yang ada, saya sarankan diserap saja (bukan diterjemahkan). Alasannya adalah (1) lebih dekat dengan istilah asal dan (2) ada kemungkinan salah arti karena terjemahan yang dipilih punya arti lain (ambigu). –IvanLanin (bicara) 30 Juni 2019 10.58 (UTC)[balas]
Sepakat dengan Mas Ivan. Dalam konteks konsekrasi, setidaknya ada dua pemahaman (lihat di artikel) yang membuat konsekrasi tidak bisa diterjemahkan menjadi tahbisan, karena menyempitkan konteksnya. Salam. Albertus Aditya (bicara) 30 Juni 2019 11.27 (UTC)[balas]
Bagi saya, Konsekrasi dan Tahbisan atau Sakramen Imamat itu berbeda secara teologis. Begitu hal dengan Dekonsekrasi dan sejenisnya. Saya tetap berpegang teguh le konteks Teologis, bukan Kebahasaan. Aviel Dase (Kirim Pesan) 30 Juni 2019 20.29 (WITA)

Saya terjemah Ladder jadi Tangga lipat boleh nggak ya ? --Glorious Engine (bicara) 30 Juni 2019 12.03 (UTC)[balas]

Setuju. –IvanLanin (bicara) 30 Juni 2019 12.37 (UTC)[balas]
Sepertinya dalam bahasa lain terutama bahasa Inggris, lebih kepada alat panjat yang sifatnya ringkas, tidak permanen, atau mudah dipindahkan, namun tidak mesti terkait dengan lipatan. Jika saya lihat-lihat di kamus ada kata 'senigai' yang lebih mirip. /se·ni·gai/ n tangga yang terbuat dari dua buluh dan berpalang-palang di tengahnya untuk panjatan kaki ( https://kbbi.web.id/senigai ). Tapi sepertinya tidak ada yang tahu apa itu Tangga senigai, saya tahunya Ondho. :D . Bagaimana jika Tangga portabel?. ibensis (What’s the Story?) 30 Juni 2019 13.38 (UTC)[balas]
Sepertinya senigai itu berbeda dengan tangga lipat. ―Rex AurōrumDisputātiō 2 Juli 2019 16.21 (UTC)[balas]
Memang berbeda, tapi yang dimaksud apakah Ladder itu tangga lipat atau tangga portabel (seperti senigai). ibensis (What’s the Story?) 5 Juli 2019 14.09 (UTC)[balas]

Slide: Perosotan atau seluncuran ?[sunting sumber]

en:Playground slide dan en:Water slide cocoknya diterjemahkan jadi perosotan atau seluncuran ya ? Kalo pake kata seluncuran kok terasa mengganjal ya, soalnya bertabrakan sama istilah seluncur es dan sejenisnya, walaupun bidangnya sama-sama datar, tapi kan slide itu kan bidang miring --Glorious Engine (bicara) 30 Juni 2019 14.58 (UTC)[balas]

Pakai perosotan saja. Entri itu sudah ada di KBBI. –IvanLanin (bicara) 30 Juni 2019 15.33 (UTC)[balas]