Surfa Yondri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dr. Ir. Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom. (lahir 9 Juni 1970) adalah seorang dosen dan akademisi vokasi teknik Indonesia yang menjabat Direktur Politeknik Negeri Padang (PNP) sejak 2017.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Surfa Yondri dilahirkan di Supayang, Salimpaung, Tanah Datar, Sumatera Barat pada 9 Juni 1970. Ia menamatkan pendidikan D-3 Teknik Elektro di Politeknik Engineering Universitas Andalas (kini PNP).[1] Semasa berkuliah ia tercatat aktif sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik (1990–1991) dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (1991–1992).[2]

Surfa Yondri kemudian S-1 Teknik Elektro di Sekolah Tinggi Teknologi Padang (kini Institut Teknologi Padang) pada tahun 1997.[3] Lalu, ia menamatkan pendidikan D-4 Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung pada 24 Juni 2000.[4] Kemudian, ia melanjutkan pendidikan S-2 Teknologi Informasi di Universitas Putra Indonesia YPTK Padang dan lulus pada 6 April 2009.[2][5] Ia meraih gelar Doktor S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dari Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang tahun 2020.[6] Ia meraih gelar profesi Insinyur dari Politeknik Negeri Batam pada 2022.[7]

Karier[sunting | sunting sumber]

Surfa memulai karier sebagai dosen tetap Teknik Listrik PNP sejak Maret 1999. Ia bertugas sebagai Asisten Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Universitas Andalas pada 2002. Di tahun yang sama, ia diangkat menjadi Kepala UPT Kerjasama Politeknik Universitas Andalas hingga 2006. Pada 2006, ia diangkat menjadi Pembantu Direktur III Bidang Akademik Politeknik Universitas Andalas dua periode hingga 2014.[2] Ia dilantik menjadi Direktur PNP periode 2017-2021 oleh Menristekdikti Mohamad Nasir pada 5 Desember 2017.[8]

Surfa Yondri dilantik menjadi Ketua Umum Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) Pengurus Kota Padang periode 2018-2022 pada 22 April 2018.[9]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Surfa Yondri menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya X Tahun dan XX Tahun dari Presiden Republik Indonesia pada 2011 dan 2019.[2]

Rujukan[sunting | sunting sumber]