Sindrom Lazarus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sindrom Lazarus atau resusitasi otomatis setelah kegagalan resusitasi jantung dan paru-paru[1] adalah kejadian berfungsinya kembali peredaran darah secara spontan setelah sebelumnya gagal dilakukan resusitasi.[2] Peristiwa ini sudah terjadi setidaknya 38 kali sejak tahun 1982.[3][4] Fenomena ini diilhami dari tokoh Alkitab dalam Perjanjian Baru yang bernama Lazarus, tokoh tersebut dibangkitkan oleh Yesus dari kematiannya.[5]

Sindrom ini terjadi sangat langka dan sebabnya belum dapat diketahui dengan pasti. Salah satu faktor yang diketahui adalah terjadinya hiperkalemia atau tingginya dosis hormon adrenalin.[5]

Kasus[sunting | sunting sumber]

  • Daphne Banks mengalami overdosis obat pada 31 Desember 1996 di Huntingdon, Inggris. Ia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Hinchingbrooke keesokan harinya. Ia ditemukan sedang tertidur di kamar mayat 34 jam kemudian.[6]
  • Seorang pria berusia 27 tahun di Britania Raya pingsan setelah overdosis heroin dan kokain. Paramedis memberikannya injeksi, dan ia dapat berjalan ke dalam ambulans untuk dibawa ke rumah sakit. Ia mengalami gagal jantung dalam perjalanan ke rumah sakit. Setelah 25 menit dilakukan resusitasi, pasien dinyatakan telah meninggal. Beberapa saat setelah proses resusitasi selesai, perawat mendeteksi detak jantungnya dan resusitasi kembali dilanjutkan. Pada akhirnya, pasien telah sembuh total.[5]
  • Walter Williams, berusia 78 tahun dari Lexington, Mississippi, Amerika Serikat, ditemukan telah meninggal pada 26 Februari 2014 pukul 9 malam waktu setempat. Ketika di rumah duka, ia ditemukan masih hidup.[7] Keesokan harinya ia dapat berbicara dengan baik kepada seluruh anggota keluarganya, namun dinyatakan meninggal 15 hari kemudian.[8]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hornby K, Hornby L, Shemie SD (May 2010). "A systematic review of autoresuscitation after cardiac arrest". Crit. Care Med. 38 (5): 1246–53. doi:10.1097/CCM.0b013e3181d8caaa. PMID 20228683. 
  2. ^ Ben-David M.D., Bruce; et al. (2001). "Survival After Failed Intraoperative Resuscitation: A Case of "Lazarus Syndrome"". Anesthesia & Analgesia. 92 (3): 690–692. doi:10.1213/00000539-200103000-00027. PMID 11226103. Diakses tanggal 2014-07-28. 
  3. ^ Adhiyaman, Vedamurthy; Adhiyaman, Sonja; Sundaram, Radha. "The Lazarus phenomenon". National Center for Biotechnology Information. Journal of the Royal Society of Medicine. Diakses tanggal 4 January 2014. 
  4. ^ "Woman Declared Dead, Still Breathing in Morgue". Fox News. 2008-10-07. Diakses tanggal 2014-07-28. 
  5. ^ a b c Walker, A.; H. McClelland; J. Brenchley (2001). "The Lazarus Documentary following recreational drug use". Emerg Med J. 18 (1): 74–75. doi:10.1136/emj.18.1.74. PMC 1725503alt=Dapat diakses gratis. PMID 11310473. Diakses tanggal 2014-07-28. 
  6. ^ Derbyshire, David (16 October 2012). "Lazarus Syndrome: Or how - as one British woman's just proved - waking from the dead is more common than you think". MailOnline. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-20. 
  7. ^ McLaughlin, Eliott (28 February 2014). "Dead Mississippi man begins breathing in embalming room, coroner says". CNN. Diakses tanggal 28 February 2014. 
  8. ^ Ford, Dana (13 March 2014). "Mississippi man who awoke in body bag dies two weeks later". CNN. Diakses tanggal 13 March 2014.