Seni perkotaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Seni perkotaan dalam istilah luar negeri disebut "Urban Art" adalah seni yang mencirikan perkembangan kota, dimana perkembangan itu melahirkan sistem di masyarakat secara kultur dan struktur berbeda dengan struktur dan kultur pedesaan. Saat ini seni bukan lagi sekadar berlatar belakang tradisi tapi justru telah merespon tradisi-tradisi baru terutama didaerah perkotaan yang secara Demografis dihuni oleh anggota masyarakat yang sangat heterogen.

Seni perkotaan atau seni urban art lahir karena adanya kerinduan untuk merespon kreativitas masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan segala problematikanya. Maka munculah usaha dari sekelompok orang untuk memamerkan dan mendatangkan seni ditengah-tengah masyarakat dengan cara melakukan kebebasan berekspresi diruang publik. Ekspresi yang ditampilkan adalah ekspresi yang mencoba memotret permasalahan-permasalahan yang yang kerap terjadi dan mendominasi masyarakat perkotaan yang mencakup masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya melalui media seni yang dilatar belakangi oleh pertumbuhan dan kapitalisasi kota itu sendiri. Zaman sekarang seni bukan lagi sebuah representasi yang ditampilkan digaleri saja, tapi sebuah ekspresi yang bertarung difasilitas publik dengan media lainnya seperti iklan diTV, Billboard iklan, poster promosi, baliho dan lain-lain. Semua media ekspresi tersebut mendominasi dihampir setiap fasilitas publik.

Publik[sunting | sunting sumber]

Seni perkotaan (urban art) berhasil memangkas hubungan yang berjarak antara publik sebagai apresiator dengan sebuah karya seni. Menggantikan fungsi seni yang tadinya agung, klasik, murni, tinggi serta tradisional. Seni diposisikan sebagai sesuatu yang konservatif dan sarat dengan nilai pengagungan. Seni perkotaan (urban art) berhasil meruntuhkan nilai-nilai tersebut dengan cara menghadirkannya lewat publik melalui media-media yang erat dengan keseharian masyarakat kota. Bila menarik element lokal dalam urban art, lukisan dibak truk dan becak adalah contoh seni urban art (seni perkotaan).

Tujuan[sunting | sunting sumber]

Tujuan urban art lebih berakar pada perbedaan sikap politik, anti kemapanan, vandalisme dan perlawanan terhadap sistem dominan dimasyarakat. Bentuk konkret seni perkotaan (urban art) bisa bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika urban, dikota Bandung kita bisa melihat semua ekspresi semangat urban itu dalam berbagai bentuk. seperti komunitas musik punk yang kerap menggelar Street gigs dibawah jembatan layang Pasupati.

Pada akhirnya seni perkotaan (urban art) berhasil dikomodifikasi oleh komunitasnya sendiri. Bentuk-bentuk kesenian terutama seni mural dan graffiti sekarang terutama dikota Bandung lambat laun berhasil menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis. Banyak para seniman mural dan graffiti yang mengekspresikan ide mereka dengan para pemilik distro atau clothing di Bandung. Para pemilik toko ini memfasilitasi para seniman tersebut dengan menyediakan space/lahan untuk berekspresi. Selain memberikan nilai estetika pada toko, mereka juga ikut memberikan penyaluran terhadap keinginan seniman tersebut untuk berkarya.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]