Pura Tirta Empul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pura Tirta Empul
Pura Tirta Empul di Bali
Pura Tirta Empul
Lokasi di Bali
Informasi umum
JenisPura
Gaya arsitekturCandi Hindu
LokasiKabupaten Gianyar, Bali
AlamatDesa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring
Negara Indonesia
Nama resmiLanskap kultur Provinsi Bali: Sistem subak sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana
JenisBudaya
Kriteriaii, iii, v, vi
Ditetapkan2012 (sesi ke-36)
No. referensi1194
NegaraIndonesia
KawasanAsia-Pasifik

Pura Tirta Empul adalah pura Hindu di tengah pulau Bali, Indonesia, tepatnya di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar,[1] yang terkenal dengan air sucinya di mana orang Hindu Bali mencari penyucian.

Mitologi[sunting | sunting sumber]

Diceritakan bahwa Raja Mayadenawa bersikap sewenang–wenang dan tidak mengizinkan rakyat untuk melaksanakan upacara keagamaan untuk mohon keselamatan dari dewa. Setelah perbuatan itu diketahui oleh para dewa, maka para dewa yang dikepalai oleh Bhatara Indra menyerang Mayadenawa. Mayadenawa kalah dan melarikan diri hingga di sebelah Utara Desa Tampak siring. Dengan kesaktiannya ia menciptakan sebuah mata air beracun mengakibatkan laskar Bhatara Indra yang mengejarnya gugur akibat minum air tersebut. Melihat hal ini Bhatara Indra segera menancapkan tombaknya dan "air keluar dari tanah" (Tirta Empul). Air Suci ini dipakai memerciki para Dewa sehingga tidak beberapa lama bisa hidup lagi seperti sediakala.[2]

Kolam penyucian

Pembangunan Pura[sunting | sunting sumber]

Pura Tirta Empul pada tahun 2011

Pura Tirta Empul dibangun disekililing sebuah sumber mata air yang besar pada 962 M selama wangsa Warmadewa oleh raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa (dari abad ke-10 hingga ke-14).[3] Nama pura berasal dari sumber mata air tersebut yang dinamakan "Tirta Empul". Mata air tersebut berasal dari sungai Pakerisan.[4] Pura dibagi menjadi 3 bagian; Jaba Pura (halaman depan), Jaba Tengah (halaman tengah) dan Jeroan (halaman dalam). Jaba Tengah terdiri dari 2 kolam dengan 30 pancuran yang diberi nama sebagai berikut: Pengelukatan, Pebersihan, dan Sudamala serta Pancuran Cetik (racun).[5]

Pura ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu, nama dewa Hindu untuk kesadaran tertinggi Narayana.[6] Di sisi kiri pura terdapat sebuah bangunan vila modern di atas bukit bernama Istana Tampaksiring, dibangun untuk kunjungan Presiden Sukarno ke Bali pada tahun 1954, yang sekarang digunakan sebagai tempat istirahat bagi tamu-tamu kenegaraan yang penting.

Kualitas air[sunting | sunting sumber]

Untuk sebagian besar waktu, Tirta Empul diyakini sebagai sumber air bersih yang dianggap sebagai air suci yang digunakan untuk ritual Hindu. Namun, kualitas air mulai memburuk akibat kontaminasi dari daerah sekitarnya. Pada Agustus 2017, pengunjung didesak untuk tidak menggunakan fasilitas di tempat karena E.coli telah mengkontaminasi air,[7] disebabkan oleh warga sekitar yang membuang sampah mereka dengan sembarangan ke perairan terbuka, dan saluran pembuangan air ke sungai. Kontaminasi mungkin mengakibatkan setidaknya satu orang terkena infeksi mata yang parah dan hampir kehilangan penglihatan karena infeksi yang agresif.[8]

Kejadian Penting[sunting | sunting sumber]

Kunjungan Obama[sunting | sunting sumber]

Barack Obama berkunjung ke pura ini pada Selasa sore, 27 Juni 2017, pukul 16:15 WITA. Obama disambut oleh Bendesa Adat saat itu, Made Mawiarnata, dilanjutkan dengan berkeliling pura sebelum pergi pada pukul 16.45 WITA.[9]

Kasus OTT[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 6 November 2018, dua orang petugas tiket dari Desa Pakraman Manukaya Let, Desa Manukaya, I Wayan Gerindra (48) dan Dewa Putu Degdeg (78) diduga melakukan pungutan di luar kerjasama tertulis dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. Tim Saber Pungli yang melakukan OTT dipimpin Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Denni Septiawan. Kedua petugas tiket Objek Wisata Tirta Empul yang terjaring OTT ini diduga melakukan pungutan liar diluar kerjasama tertulis. Seharusnya, tiket resmi yang diterbitkan Pemkab Gianyar melalui Dinas Pariwisata sebagai karcis masuk ke Tirta Empul sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2010 adalah seharga Rp 15.000 per orang, dijual dari pagi pukul 07.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. Dari hasil penjualan itu, Pemkab Gianyar memperoleh bagian 60 persen, sementara pihak Desa Pakraman Let yang menjadi wilayah Pura Tirta Empul mendapat 40 persen. Kenyataannya, petugas dari Dinas Pariwisata Gianyar hanya melakukan pungutan karcis sejak pagi pukul 07.00 Wita hingga sore pukul 15.00 Wita. Padahal, harusnya hingga petang pukul 18.00 Wita. Selebihnya, dalam sisa waktu selama 3 jam dari pukul 15.00 Wita hingga 18.00 Wita, ada penjualan tiket berbeda dengan memakai logo Desa Pakraman Manukaya Let. Pungutan karcis masuk ini berdasarkan Pararem Desa Adat No.4 Tahun 2013 sebesar Rp 7.500 per orang.[10]

Selama lima tahun (periode 2013-2018), pungutan tiket yang mencantumkan dasar Perarem Desa Adat Manukaya Let No.4 tahun 2013 ini, diperoleh uang sebesar Rp 18.116.977.937. Kapolres merinci dari jumlah itu pihak desa adat seharusnya mendapat jatah 40% atau sekitar Rp 7.246.791.175. Sementara Pemda Gianyar yang memiliki jatah 60% sesuai MOU seharusnya menerima uang sekitar Rp 10.870.186.762.[11]

Galeri Foto[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pustaka[sunting | sunting sumber]

  • "Bali Handbook" oleh Bill Dalton - Moon Travel Handbooks, Edisi Pertama Desember 1989, halaman 490/491: "Seeking protective blessings and deliverance from illness, people journey from all over Bali to bath in this sacred cleansing spring where terrifying garuda scowl down on naked bathers floating among the lily pads. Seeing it on a rainy day adds even more mystery to the site."

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tirta Empul Tampaksiring, Pura Mata Air Suci Diarsipkan 2014-09-11 di Wayback Machine. Balitour
  2. ^ Pura Tirta Empul Babadbali
  3. ^ "Kerajaan Bali". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2019-05-23. 
  4. ^ Carroll, Ryan Ver Berkmoes, Adam Skolnick, Marian (2009). Bali & Lombok (edisi ke-12th). Footscray, Vic.: Lonely Planet. hlm. 202. ISBN 9781742203133. Diakses tanggal 5 October 2014. 
  5. ^ Pura Tirta Empul, babadbali.com
  6. ^ "Pura Tirta Empul". Burari Bali. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 5 October 2014. 
  7. ^ "E.coli found in Bali temple water has Gianyar regency focusing on water quality standards". Coconuts Bali. 5 July 2017. 
  8. ^ Laura Baker (2 August 2017). "Infected by Bali holy water, woman endures torturous treatment to save sight". 
  9. ^ Prakoso, Johanes Randy. "Mengenal Pura Tirta Empul yang Dikunjungi Obama di Bali". detikcom (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-17. 
  10. ^ Bali, Nusa. "Dua Petugas Tiket Tirta Empul Terjaring OTT Tim Saber Pungli" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-17. 
  11. ^ Post, Redaksi Portal Bali (2018-11-12). "Kasus OTT Tirta Empul, Kapolres Klaim Kerugian Negara Rp 17 Miliar". BALIPOST.com. Diakses tanggal 2018-11-17.