Piala Sudirman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 02.07 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 12 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1370853)

Piala Sudirman adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran, mempertandingkan nomor tunggal pria, tunggal wanita, ganda pria, ganda wanita, dan ganda campuran. Kejuaraan ini digelar setiap dua tahun sekali. Nama Sudirman diambil dari nama tokoh perbulutangkisan Indonesia, almarhum Dick Sudirman, salah satu pendiri PBSI dan dikenal juga sebagai bapak bulu tangkis Indonesia.

Piala Sudirman tidak memperebutkan hadiah uang. Para pemain bertarung hanya untuk membela nama negara dan memperoleh poin peringkat IBF.

Sejarah

Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh Indonesia pada tahun 1986. Sepanjang sejarahnya, hanya enam negara yang telah berhasil mencapai babak semifinal di seluruh kejuaraan: Indonesia, Korea Selatan, Inggris, Malaysia, China, dan Denmark.

Piala Sudirman yang pertama digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta pada 24-29 Mei 1989. Pada kejuaraan tersebut, Indonesia berhasil tampil sebagai juara dengan mengalahkan Korea Selatan dengan nilai 3-2. Itulah satu-satunya gelar Piala Sudirman yang pernah diraih Indonesia.

Sejak tahun 1991, Piala Sudirman secara bergantian direbut Korea Selatan dan China. Korea menjadi juara pada tahun 1991, 1993, dan 2003 sedangkan Republik Rakyat Cina juara pada 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, dan 2011.

Piala

Piala Sudirman yang mempunyai tinggi 80 cm dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB dan terdiri dari lima bagian. Tutup piala berbentuk Candi Borobudur yang merupakan salah satu monumen bersejarah yang terletak di Indonesia. Badan piala berbentuk kok (bola bulu tangkis) yang berlapiskan emas 22 karat dengan berat 600 gram.

Pegangan piala berbentuk benang sari. Bagian keempat berbentuk daun sirih yang merupakan ornamen ucapan selamat datang. Bagian kelima berupa alas berbentuk segi delapan yang melambangkan arah mata angin yang terbuat dari kayu jati. Piala ini dikerjakan PT. Masterix Bandung dengan harga USD 15 ribu (sekitar Rp. 27 juta) di kala itu.

Ringkasan

Tahun Tuan rumah Final Semifinalis kalah
Juara Skor Juara kedua
1989
(Detail)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Indonesia
3–2
Korea Selatan
 Denmark dan  Tiongkok
1991
(Detail)
Denmark Kopenhagen, Denmark
Korea Selatan
3–2
Indonesia
 Denmark dan  Tiongkok
1993
(Detail)
Inggris Birmingham, Inggris
Korea Selatan
3–2
Indonesia
 Denmark dan  Tiongkok
1995
(Detail)
Swiss Lausanne, Swiss
Tiongkok
3–0
Indonesia
 Denmark dan  Korea Selatan
1997
(Detail)
Skotlandia Glasgow, Skotlandia
Tiongkok
5–0
Korea Selatan
 Denmark dan  Indonesia
1999
(Detail)
Denmark Kopenhagen, Denmark
Tiongkok
3–1
Denmark
 Indonesia dan  Korea Selatan
2001
(Detail)
Spanyol Sevilla, Spanyol
Tiongkok
3–1
Indonesia
 Denmark dan  Korea Selatan
2003
(Detail)
Belanda Eindhoven, Belanda
Korea Selatan
3–1
Tiongkok
 Denmark dan  Indonesia
2005
(Detail)
Tiongkok Beijing, RR Cina
Tiongkok
3–0
Indonesia
 Denmark dan  Korea Selatan
2007
(Detail)
Skotlandia Glasgow, Skotlandia
Tiongkok
3–0[1][2]
Indonesia
 Inggris dan  Korea Selatan
2009
(Detail)
Tiongkok Guangzhou, RR Cina
Tiongkok
3–0
Korea Selatan
 Indonesia dan  Malaysia
2011
(Detail)
Tiongkok Qingdao, RR Cina
Tiongkok
3–0[3]
Denmark
 Indonesia dan  Korea Selatan

Referensi

  1. ^ Indonesia Kembali Harus Puas sebagai Runner-up Piala Sudirman. AntaraNews.com. Diakses pada 22 Mei 2011.
  2. ^ Indonesia Gagal Rebut Gelar Juara. Suara Merdeka, 18 Juni 2007. Diakses pada 22 Mei 2011.
  3. ^ A. Tjahjo Sasongko. China Juara Empat Kali Berturut-turut. Kompas, 29 Mei 2011. Diakses pada 29 Mei 2011.

Pranala luar dan sumber