Onga jawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Onga Jawa
Onga jawa, Radix rubiginosa
dari Rawagembol, Prembun, Tambak, Banyumas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
(tanpa takson):
Superfamili:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
R. rubiginosa
Nama binomial
Radix rubiginosa
(Michelin, 1831)
Sinonim
  • Lymnaea auricularia rubiginosa
  • Radix auricularia rubiginosa
  • Lymnaea (Radix) rubiginosa

Onga jawa[1] (Radix rubiginosa) adalah sejenis siput air tawar yang termasuk ke dalam suku Lymnaeidae. Siput kecil ini didapati hidup di Asia Tenggara dan Indonesia. Di wilayah Sunda, keong ini juga dikenal dengan sebutan haremis.[2]

Kadang-kadang siput ini dianggap sebagai anak-jenis dari Radix auricularia.

Pengenalan[sunting | sunting sumber]

Spesimen dengan tinggi 13,5 mm

Keong kecil dengan cangkang berukuran kecil dan tipis; tinggi cangkang 30-35 mm, garis tengah hingga 20 mm. Cangkang bulat telur, dengan sulur kecil dan runcing; seluk 6, agak gembung, seluk akhir besar dan gembung; tepi cangkang membulat atau menyiku. Cangkang berwarna jerami (krem kekuningan), kehijauan, hingga cokelat kekuningan. Umbilikus (pusar) tertutup, kolumela (sumbu cangkang) terpilin. Mulut cangkang besar, bundar telur atau lonjong, tingginya hingga dua pertiga tinggi cangkang, tepinya (bibir cangkang) tipis dan rapuh.[1]

Habitat dan agihan[sunting | sunting sumber]

Onga jawa biasa ditemukan di perairan tawar yang tergenang atau berarus lambat; hingga ketinggian 2.000 m dpl.[1]

Tak sebagaimana namanya, onga jawa menyebar luas di Asia Tenggara. Siput ini tercatat ditemukan di Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.[1]

Penyakit[sunting | sunting sumber]

Keong ini dikenal luas sebagai inang antara cacing trematoda parasit Fasciola gigantica dan F. hepatica, penyebab penyakit radang hati (fascioliasis) pada ternak sapi, domba dan kambing.[1][3]

Hewan ini diintroduksi ke Inggris.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Djajasasmita, M. 1999. Keong dan Kerang Sawah: 36. LIPI-Seri Panduan Lapangan. Bogor: Puslitbang Biologi LIPI.
  2. ^ Heryanto, R.M. Marwoto, A. Munandar, & Susilowati P. 2003. Keong dari Taman Nasional Gunung Halimun-Salak: 101-2. Bogor: Biodiv. Consv. Project LIPI-JICA-PHKA.
  3. ^ Berger, S. 2014. Infectious Diseases of Vietnam: 132. Los Angeles: Gideon Informatics, Inc.

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]