Nongkojajar, Tutur, Pasuruan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nongkojajar
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenPasuruan
KecamatanTutur
Kodepos
67165
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-


Pasar Nongkojajar pada tahun 1910-an
Hotel di Nongkojajar pada tahun 1920
Villa orang Belanda di Nongkojajar pada tahun 1920

Nongkojajar merupakan nama lain dari pusat pemerintahan di Kec. Tutur, Pasuruan. Nongkojajar juga sebuah dusun di desa Wonosari, kecamatan Tutur, Pasuruan, provinsi Jawa Timur

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Nongkojajar berasal dari Bahasa Jawa Nongko artinya pohon nangka dan jajar artinya berbaris.

Pada masa penjajahan belanda,ada sebuah motel/vila,yang di beri nama Motel Nongkojajar dan tepatnya vila itu didirikan di Dusun Ngadipuro. Konon di bagian taman vila di tanami pohon nangka yang diatur sejajar oleh para penjajah. Oleh sebab itu nama Desa Nongkojajar diambil dari vila itu

Lainnya[sunting | sunting sumber]

Nama Kecamatan Nongkojajar tidak ada dalam daftar kecamatan di wilayah Kabupaten Pasuruan. Meski begitu, Nongkojajar lebih familiar dibanding Tutur, nama kecamatan saat ini.

Dikutip dari berbagai sumber, Nongkojajar semula adalah nama sebuah hotel pada zaman koloni Belanda.

Saat itu, tepat di depan pasar Nongkojajar saat ini, berdiri bangunan hotel Belanda yang cukup megah. Berhalaman luas dan banyak berdiri pohon nangka, hotel itupun kemudian diberi nama ‘Nongkojajar’.

Karena itu, saat hotel itu tak ada, nama Nongkojajar pun kian tenggelam. Terlebih, Nongkojajar yang semula menjadi kecamatan kemudian berganti kecamatan Tutur.

Baru pada 2012, pihak Desa Wonosari, tempat dimana hotel itu sebelumnya mengganti nama salah satu dusunnya menjadi Dusun Nongkojajar.

Secara epitimologi, mengutip sejarah Tutur, Nongkojajar berasal dari bahasa Jawa. Nongko merujuk pada pohon nangka dan jajar artinya berbaris.

Berada di dataran tinggi dalam deretan pegunungan Bromo Tengger Semeru, Nongkojajar memiliki dibawah rata-rata wilayah bawah kabupaten.

Selain sayuran, wilayah ini juga dikenal sebagai penghasil apel. Bahkan, .menurut Balitbang Pertanian, di tempat ini pula apel pertama kali ditanam di Indonesia.