Muhammad Al Fatih 1453

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Muhammad Al Fatih 1453 merupakan salah satu buku karya Felix Y. Siauw yang disunting oleh Salman Iskandar dan diterbitkan pertama kali di tahun 2013 oleh Alfatih Express. Buku ini bergenre nonfiksi sejarah religi. Felix Siauw juga menceritakan sosok Muhammad Al Fatih dalam bentuk cerita bergambar yang diterbitkan sebagai buku komik dengan judul Al Fatih 1453. Berbeda dengan versi novelnya, komik ini memiliki genre Fiksi Sejarah yang telah diilustrasikan oleh Myoudauz dan diterbitkan oleh Alfatih Studios.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Buku ini memiliki sampul depan yang judulnya ditulis dengan cetakan timbul dan di sisi dalam sampul terdapat sebuah pembatas halaman yang bertuliskan tentang salah satu Hadist Rasulullah SAW yang menjadi dasar dari cerita buku ini.

Di halaman pertama buku ini, Felix Siauw menuliskan sebuah kutipan dari Muhammad Al Fatih, yaitu ‘Di masa lalu Barat menyerang ke Timur tetapi hari ini dunia telah berubah jadi saya akan menyerang Barat dari Timur untuk membentuk satu kerajaan, satu agama dan satu aturan atas Dunia’.

Pada pembatas halaman di bagian belakang terdapat sinopsis dari komik Alfatih 1453 yang juga merupakan buku komik karya dari Felix Siauw, sedangkan pada bagian sampul belakang terdapat sinopsis dari buku ini.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Buku setebal 320 halaman ini, bercerita tentang perjuangan Muhammad Al Fatih dan pasukannya dalam melakukan penaklukan kota Konstantinopel yang pada saat itu berada dalam kekuasaan Kekaisaran Bizantium. Pada masa itu, Kota Konstantinopel terkenal dengan semua teknologi perangnya dan pertahanannya yang kokoh. Maka, berkat keberhasilannya dalam melakukan penaklukan Kota Konstantinopel itu, Muhammad Al Fatih dianugrahi dengan julukan ‘Panglima Terbaik’.

Felix Siauw juga menceritakan tentang sosok lain Muhammad Al Fatih sebagai pemimpin dan sebagai individu. Dalam buku ini, Felix Siauw juga melengkapinya dengan beberapa ilustrasi guna memperjelas cerita yang ia tuliskan.[1]

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Akibat dari keputusannya yang menjadikan buku ini buku bacaan wajib bagi siswa SMA sederajat.

Ahmad Basarah, salah satu yang mengkritik keputusan itu. Wakil Ketua MPR yang juga menjabat sebagai ketua DPP PDI-P ini merasa bahwa masih ada banyak biografi dari tokoh-tokoh nasional yang layak menjadi baku bacaan wajib siswa dan memiliki nilai-nilai budi pekerti yang tidak kalah bagusnya dengan nilai-nilai dalam buku ini.

Keresahan Basarah disebabkan oleh latar belakang Felix Siauw yang merupakan salah satu mantan tokoh organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sebuah organisasi yang kini telah dilarang di Indonesia. Karena memiliki paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.[2]

Kritik keras juga hadir dari Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Bangka Belitung. Menurut KH Jaafar Siddiq, ketua PW Nahdlatul Ulama PWNU Bangka Belitung, dalam buku tersebut, adanya penggiringan paham khilafah dan bukan sejarah asli. Di mana pembangkitan khilafah Islamiah atau khilafah ala HTI.

Beberapa poin juga menjadi sorotan dari Jaafar, yaitu Harapan Felix Siauw di halaman 314. Felix Siauw berharap agar generasi Islam di masa mendatang dapat menggantikan ide-ide kufur dengan ide-ide Islam yang orisinil dan meninggikan kalimatullah. Selain itu, Felix Siauw berharap generasi Islam mendatang dapat membangkitkan kembali kaum Islam dalam penerapan syariat Islam dalam bentuk khilafah Islam.

Jaafar juga menambahkan untuk meminta kepada Gubernur Bangka Belitung menindaklanjuti keputusan yang telah Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung keluarkan ini.

Lantas dengan semua kritik yang diterimanya, keputusan untuk mewajibkan siswa membaca dan merangkum buku Muhamamad Al Fatih 1453 karya Felix Siauw ini, kemudian, dicabut oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung serta meminta maaf atas kelalaiannya.[3]

Daftar Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Muhammad Al-Fatih 1453". Goodreads. Diakses tanggal 2021-09-04. 
  2. ^ Indonesia, C. N. N. "PDIP Miris Buku Felix Siauw Sempat Diwajibkan di SMA Babel". nasional. Diakses tanggal 2021-09-04. 
  3. ^ Wahyono, Deni. "Viral Siswa Diwajibkan Baca Buku Felix Siauw, Disdik Babel Minta Maaf". detiknews. Diakses tanggal 2021-09-04.