Medusa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Medusa
Lukisan Medusa karya Caravaggio pada tahun 1595.
Informasi pribadi
Poseidon
AnakPegasus dan Khrisaor
Orang tuaForkis dan Keto
SaudaraThe Hesperides, Stheno, Euriale, The Graea, Thoosa, Skilla, dan Ladon

Medusa yang berarti "penjaga" atau "pelindung" adalah makhluk mitologi Yunani yang berwujud seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambutnya. Siapapun yang menatap langsung pada matanya akan berubah menjadi batu. Medusa tewas dibunuh Perseus yang kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata sebelum diberikan kepada Athena untuk ditempatkan pada perisai atau tameng Aigis.

Dalam mitologi[sunting | sunting sumber]

Tiga Gorgon (Medusa, Stheno dan Euriale) adalah anak dari dewa laut kuno Forkis dan adiknya Keto. Stheno dan Euriale diceritakan sebagai makhluk abadi, sedangkan Medusa tidak. Oleh karena itu, Medusa dapat dibunuh oleh Perseus.

Medusa pada awalnya adalah seorang perawan cantik, dan merupakan pendeta wanita di kuil milik Athena. Karena kecantikannya, ia menarik perhatian Poseidon. Hingga suatu ketika, Poseidon mencoba memperkosa Medusa. Medusa yang tidak ingin diperkosa melarikan diri ke kuil Athena untuk mencari pertolongan, namun tidak ada pertolongan yang ia dapatkan. Naasnya, ia diperkosa Poseidon di dalam kuil Athena. Hal ini membuat Athena marah, ia pun mengubah rambut Medusa menjadi ular dan mengutuk Medusa sehingga siapapun yang melihat matanya akan menjadi batu.

Kematian[sunting | sunting sumber]

Medusa mati dibunuh oleh Perseus atas perintah Raja Polidektes dari Serifos yang meminta kepala Medusa sebagai hadiah. Dengan bantuan dari Athena, Zeus, dan Hermes yang memberinya sandal bersayap, Helm Gaib, pedang, dan perisai cermin. Perseus berhasil melaksanakan tugasnya membunuh Medusa dengan cara melihat bayangan Medusa di cermin agar Medusa tidak mengubahnya jadi batu, lalu Perseus memenggal kepala Medusa. Kemudian Pegasus dan Khrisaor keluar dari tubuh Medusa.

Simbolisme Medusa[sunting | sunting sumber]

Medusa sering dijadikan simbol penyintas kekerasan seksual dan juga ketidakadilan pada perempuan dalam berbagai macam karya seni karena kisahnya yang sesuai.[1]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Keel, Piper (2021-04-12). "The seen and unseen: How the image of Medusa in art reflects women in law and society". ANU Undergraduate Research Journal (dalam bahasa Inggris). 11 (1): 29–38. ISSN 1837-2872.