Lompat ke isi

Kewra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebotol Kewra

Kewra, keora atau kewda ( Hindi: केवड़ा </link> , bahasa Bengali: কেওড়া </link> , bahasa Oriya: କିଆ </link> , bahasa Urdu: کیوڑہ </link> , bahasa Punjabi: کیوڑا </link> (Shahmukhi) ਕੇਵੜਾ (Gurmukhi) ) adalah minyak atsiri yang disuling dari bunga jantan pandan laut, sejenis pandan besar dari suku Pandanaceae. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan Australasia, dan minyaknya digunakan sebagai bahan penyedap di sebagian besar wilayah tersebut.[1]

Bunga pandan laut adalah bahan utama dalam pembuatan kewra dan dapat digunakan dalam hidangan Asia Selatan, khususnya yang berhubungan dengan komunitas Muslim.[2] Bunga kewra memiliki aroma harum buah yang manis dengan kualitas yang baik. Air sulingan kewra cukup encer.[3] 

Industri penyulingan kewra berkembang dengan baik di India, di mana sebagian besar tanaman pandan laut dibudidayakan. Sekitar 95% bunga kewra yang diekspor India berasal dari wilayah Chhatrapur dan Berhampur di distrik Ganjam. Sekitar 5% sisanya dapat ditemui di Andhra Pradesh, meski aromanya tidak sekuat dari wilayah utama.[4]

Permintaan akan kewra terus meningkat, baik di pasar domestik maupun internasional. Air sulingan kewra banyak diminati sebagai bahan campuran parfum di Asia Barat. Sementara di Eropa dan Amerika kewra dapat digunakan untuk bahan pengemasan olahan makanan.[4]

Kegunaan[sunting | sunting sumber]

Ekstrak bunga pandan laut digunakan untuk beragam produk, termasuk makanan, parfum, obat-obatan, hingga pengharum ruangan. Berbagai produk yang diekstraksi dari bunganya meliputi kewra absolut, esens kewra, dan dicampur untuk minyak cendana atau parafin. Dibutuhkan sekitar 400-500 kuntum bunga untuk menghasilkan 10-12 gram kewra absolut (rhoo) sehingga harganya sangat mahal. Sementara 500 kuntum bunga dapat menghasilkan 12 liter air kewra, umumnya semakin banyak bunga, maka kualitas air akan semakin baik. Kewra juga dapat digunakan untuk campuran tembakau kunyah, obat-obatan, hingga stik dupa. [4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Adkar PP, Bhaskar VH (22 December 2014). "Pandanus odoratissimus (Kewda): A Review on Ethnopharmacology, Phytochemistry, and Nutritional Aspects". Adv. Pharmacol. Sci. 2014: 120895. doi:10.1155/2014/120895. PMC 4408760alt=Dapat diakses gratis. PMID 25949238. 
  2. ^ The Week.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan);
  3. ^ "Pandanus (Pandanus odoratissimus L.)". Gernot Katzer’s Spice Pages. Diakses tanggal 20 November 2020. 
  4. ^ a b c Shiva, Vandana (2023). Berdamai dengan Bumi: Kejahatan Korporasi dan Masa Depan Sumber Daya, Tanah & Pangan. Diterjemahkan oleh Sari, Kumala. Yogyakarta: Penerbit Independen.