Kata lemes enteng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kata lemes enteng merujuk pada kosakata yang mempunyai pola A≠B=C, dengan A sebagai basa loma, B sebagai hormat keur sorangan dan C sebagai hormat keur batur, sehingga kosakata yang digunakan pada kedua ragam hormat tersebut tidak terdapat perbedaan, dan hanya mempunyai padanan dengan kata loma

Kata lemes enteng atau kecap lemes énténg (aksara Sunda baku: ᮊᮨᮎᮕ᮪ ᮜᮨᮙᮨᮞ᮪ ᮆᮔ᮪ᮒᮦᮀ, pengucapan bahasa Sunda: [kə.t͡ʃap.lə.məs.en.teŋ]) adalah kosakata bahasa Sunda yang digunakan dalam ragam bahasa hormat secara keseluruhan, baik itu hormat ka batur maupun hormat ka sorangan. Kata lemes enteng adalah kata lemes yang netral atau tidak berorientasi kepada pembicara (seperti contohnya kata sedeng) maupun kepada lawan bicara (contohnya kata lemes dan kata lemes pisan).[1]

Biasanya kosakata lemes énténg meliputi kosakata yang terdapat pada kelas kata selain verba, seperti kelas kata nomina dan adjektiva.

Kosakata[sunting | sunting sumber]

Di dalam tabel tatakrama bahasa Sunda bagian kecap panyambung (kata Penghubung), kata lemes enteng ditulis pada kolom ragam bahasa hormat ka batur dan hormat ka sorangan. Terlihat pada kosakata penghubung di atas, sebagian besar kata tidak menunjukkan perbedaan dalam kedua ragam bahasa hormat tersebut.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Di bawah ini adalah contoh kata lemes enteng (bercetak tebal) dengan padanannya dalam kata loma.[2]

Indonesia Loma Lemes enteng
sawah sawah sérang
dengan jeung sareng
kalau lamun upami
kolam balong émpang
supaya sangkan supados
antara antara antawis
atau atawa atanapi

Pembentukan[sunting | sunting sumber]

Di bawah ini dijabarkan beberapa proses pembentukan kata lemes enteng dari kata loma.

Perubahan bunyi akhir

Teratur

  • Akhiran -nten:[3]
    • hampura (ᮠᮙ᮪ᮕᮥᮛ) menjadi hampunten (ᮠᮙ᮪ᮕᮥᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪)/hapunten (ᮠᮕᮥᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪), maaf
    • kira (ᮊᮤᮛ) menjadi kinten (ᮊᮤᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪), kira/duga
    • saniskara (ᮞᮔᮤᮞ᮪ᮊᮛ) menjadi saniskanten (ᮞᮔᮤᮞ᮪ᮊᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪), segala
    • percaya (ᮕᮨᮁᮎᮚ) menjadi percanten (ᮕᮨᮁᮎᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪), percaya
    • nyana (ᮑᮔ) menjadi nyanten (ᮑᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪), sangka
  • Akhiran -ntun:[3]
    • kari (ᮊᮛᮤ) menjadi kantun (ᮊᮔ᮪ᮛᮥᮔ᮪), silakan/tinggal
    • kirim (ᮊᮤᮛᮤᮙ᮪) menjadi kintun (ᮊᮤᮔ᮪ᮒᮥᮔ᮪), kirim
  • Akhiran -jeng:[3]
    • laju (ᮜᮏᮥ) menjadi lajeng (ᮜᮏᮨᮀ), lalu
    • paju (ᮕᮏᮥ) menjadi pajeng (ᮕᮏᮨᮀ), tempuh
    • mamayu (ᮙᮙᮚᮥ) menjadi mamajeng (ᮙᮙᮏᮨᮀ), sembuh
    • buru (ᮘᮥᮛᮥ) menjadi bujeng (ᮘᮥᮏᮨᮀ), kejar
    • arep (ᮃᮛᮨᮕ᮪) menjadi ajeng (ᮃᮏᮨᮀ), harap
  • Akhiran -wis:[3]
    • antara (ᮃᮔ᮪ᮒᮛ) menjadi antawis (ᮃᮔ᮪ᮒᮝᮤᮞ᮪), antara
    • perkara (ᮕᮨᮁᮊᮛ) menjadi perkawis (ᮕᮨᮁᮊᮝᮤᮞ᮪), perkara
    • watara (ᮝᮒᮛ) menjadi watawis (ᮝᮒᮝᮤᮞ᮪), beberapa
  • Akhiran -os:[3]
    • rasa (ᮛᮞ) menjadi raos (ᮛᮇᮞ᮪), rasa/enak
    • paribasa (ᮕᮛᮤᮘᮞ) menjadi paripaos (ᮕᮛᮤᮕᮇᮞ᮪), peribahasa
    • harti (ᮠᮁᮒᮤ) menjadi hartos (ᮠᮁᮒᮧᮞ᮪), arti
    • ganti (ᮌᮔ᮪ᮒᮤ) menjadi gentos[a] (ᮌᮨᮔ᮪ᮒᮧᮞ᮪), ganti
    • saperti (ᮞᮕᮨᮁᮒᮤ) menjadi sapertos (ᮞᮕᮨᮁᮒᮧᮞ᮪), seperti

Tidak teratur

  • Akhiran:[4]
    • bakal (ᮘᮊᮜ᮪) menjadi badé (ᮘᮓᮦ), bakal/akan
    • gampang (ᮌᮙ᮪ᮕᮀ) menjadi gampil (ᮌᮙ᮪ᮕᮤᮜ᮪), gampang/mudah
    • impi (ᮄᮙ᮪ᮕᮤ) menjadi impén (ᮄᮙ᮪ᮕᮦᮔ᮪), mimpi
    • siduru (ᮞᮤᮓᮥᮛᮥ) menjadi sidéang (ᮞᮤᮓᮦᮃᮀ), berdiang
    • sanggup (ᮞᮀᮌᮥᮕ᮪) menjadi sanggem (ᮞᮀᮌᮨᮙ᮪), sanggup
    • singkir (ᮞᮤᮀᮊᮤᮁ) menjadi singkah (ᮞᮤᮀᮊᮂ), singkir

Perubahan vokal

  • perubahan a → i:[3]
    • jaba (ᮏᮘ) menjadi jabi (ᮏᮘᮤ), luar/kecuali
    • utama (ᮅᮒᮙ) menjadi utami (ᮅᮒᮙᮤ), utama
    • rupa (ᮛᮥᮕ) menjadi rupi (ᮛᮥᮕᮤ), rupa
    • tampa (ᮒᮙ᮪ᮕ) menjadi tampi (ᮒᮙ᮪ᮕᮤ), terima
    • coba (ᮎᮧᮘ) menjadi cobi (ᮎᮧᮘᮤ), coba
  • perubahan u → a (ah):[3]
    • rempug (ᮛᮨᮙ᮪ᮕᮥᮌ᮪) menjadi rempag (ᮛᮨᮙ᮪ᮕᮥᮌ᮪), runding
    • sebut (ᮞᮨᮘᮥᮒ᮪) menjadi sebat (ᮞᮨᮘᮒ᮪), sebut
    • tepung (ᮒᮨᮕᮥᮀ) menjadi tepang (ᮒᮨᮕᮀ), temu
    • kudu (ᮊᮥᮓᮥ) menjadi kedah (ᮊᮨᮓᮂ), harus
  • perubahan u → e (pepet):[3]
    • susah (ᮞᮥᮞᮂ) menjadi sesah (ᮞᮨᮞᮂ), susah
  • perubahan u → i:[3]
    • kuat (ᮊᮥᮃᮒ᮪) menjadi kiat (ᮊᮤᮃᮒ᮪), kuat
    • kurang (ᮊᮥᮛᮀ) menjadi kirang (ᮊᮤᮛᮀ), kurang
  • perubahan i → é (e taling); u → a:[3]
    • itung (ᮄᮒᮥᮀ) menjadi étang (ᮆᮒᮀ), hitung

Perubahan kata secara keseluruhan

  • kata kerja:[3]
    • béak (ᮘᮦᮃᮊ᮪) → séép (ᮞᮦᮆᮕ᮪), habis
    • gawé (ᮌᮝᮦ) → damel (ᮓᮙᮦᮜ᮪), bekerja
    • ngigel (ᮍᮤᮌᮨᮜ᮪) → ngibing (ᮍᮤᮘᮤᮀ), menari
  • kata sifat:[3]
    • kolot (ᮊᮧᮜᮧᮒ᮪) → sepuh (ᮞᮨᮕᮥᮂ), tua

Penghilangan huruf awal

  • nomina:[5]
    • kakang (ᮊᮊᮀ) menjadi akang (ᮃᮊᮀ), kakak laki-laki
    • lanceuk (ᮜᮔ᮪ᮎᮩᮊ᮪) menjadi aceuk (ᮃᮎᮩᮊ᮪), kakak perempuan

Keterangan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dengan pelemahan vokal a menjadi e (pepet)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Anderson 1997, hlm. 12.
  2. ^ Coolsma 1985, hlm. 14.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l Kats 1982, hlm. 2-4.
  4. ^ Coolsma 1985, hlm. 21.
  5. ^ Coolsma 1985, hlm. 26.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]