Hasan al-Mutsanna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Abu Muhamad, Hasan bin Hasan bin Ali, adalah salah satu cicit Rasulullah dan cucu Ali. Beliau merupakan leluhur banyak klan Hasani yang tersebar dari Maroko hingga Nusantara. Sebagian keturunannya menjadi raja di daerah masing-masing.

al-Imam as-Sayyid [1] Abu Muhammad
Hasan
al-Mutsanna
Nama asalحسن
LahirHasan
661 M
Madinah
Meninggal704 M
Madinah
Sebab meninggalDiracun
MakamJannatul Baqi, Madinah
Tempat tinggalMadinah
KebangsaanArab
Dikenal atasAhlul Bait
Putra Hasan
Leluhur sebagian wangsa al-Hasani
Suami/istriFathimah binti Husain
Anak
  1. Abdullah al-Mahdi al-Kamil,
  2. Ibrahim Al Ghamr,
  3. Dawud,
  4. Ja'far,
  5. Hasan al-Mutsallats,
Orang tuaHasan (ayah)
Khawlah binti Mansur bin Zaban bin Sayyar al-Fazzari (ibu)
KerabatSaudara dari:
  1. Zaid
  2. Umar
  3. Qasim
  4. Abdullah
  5. Abu Bakar
  6. Abdurrahman
  7. Husain
  8. Thalhah
  9. Ummul Hasan
  10. Ummul Husain
  11. Fatimah
  12. Ummu Abdillah
  13. Ummu Salamah
  14. Ruqayyah

Beberapa klan penguasa yang masih tersisa diantara keturunannya yakni:

Dan yang sangat banyak Klan yang merupakan pecahan atau Klan bukan pecahan dari Klan diatas. Sebagai contoh ada Keluarga Thabathabai[9], Keluarga Ahmadi[10] dan lain sebagainya.

Nasab[sunting | sunting sumber]

Hasan bin Hasan bin Fatimah binti Rasulullah bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr[11] bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan (Rasulullah menganjurkan agar tidak meneruskan karena nama-nama yang ada tidak disepakati)

Kemudian dari Adnan sampai dengan Ismail bin Ibrahim[12][13][14] bin Tarih bin Nahur bin Sarugh bin Rehu bin Faligh bin Abir bin Selah bin Arfakhasyad bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Metusalah bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Kenan bin Enos bin Syits bin Adam.

Keturunan[sunting | sunting sumber]

  1. Abdullah, yang oleh kaum Suni dan kaum Sufi bergelar al-Mahdi, oleh kaum Syi'ah digelari al-Kamil, dari Abdullah inilah yang kemudian menurunkan dinasti Hasyimiyah yang berkuasa atas Yordania sekarang dan pernah berkuasa atas Iraq dan sebagai pemimpin kota Mekkah, Syarif Mekkah.[15] Abdullah tercatat mempunyai 4 putra yaitu:
    1. Muhammad yang sangat terkenal dengan gelar an-Nafs az-Zakiya, mengobarkan revolusi Alawi dari kota Madinah bersama sekian ratus terntara. Namun karena kondisi Madinah yang miskin sumber daya dan ketergantungannya dengan perdagangan dengan daerah lain membuatnya menjadi salah satu sebab kekalahan pasukan Alawi di gulung oleh pasukan Abbasiyyah pimpinan Isa bin Musa bin Muhammad Al Abbasi, sepupu Al Mansur. Keturunannya, Imam Abul Amlak Sidi Muhammad as-Sharif bin 'Ali kemudian mendirikan Emirat di Tafilalt yang berkembang pada masa keturunannya Maulay Ismail menjadi Kerajaan Maroko dan pada masa Sultan Yusuf berubah dari Kesultanan menjadi Kerajaan dengan gelar Malik atau Raja.
    2. Ibrahim, yang sempat mengobarkan revolusi Alawi di masa Abu Ja'far Abdullah bin Muhammad Al Mansur bersama kakaknya Muhammad.
    3. Idris, bergelar al-Akbar oleh karena memiliki putra bernama sama yang kemudian digelari al-Azhar. merupakan pendiri negara Maroko dan mempunyai banyak keturunan di Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya baik kaum bangsawan (Dinasti Idrissi di Maroko dan Dinasti Sanusi di Libya) juga kaum ulamanya di seluruh Maghribi. Ketika kakanya kalah dalam peperangan melawan Abbasiyyah, ia kemudian pergi ke Maroko untuk memulai revolusi didukung oleh kaum Berber di sana.
    4. Musa bergelar al-Jun memiliki anak bernama:
      1. Abdullah Syeikh ash-Sholah atau ats-Tsani bin Musa bin Abdullah, yang keturunannya sampai kepada Syekh Abdul Qadir Jilani pendiri tarekat Qadiriyyah, dan yang menjadi Syarif penguasa Hijaz dari dinasti Qatadah, Hawasyim dan Sulaimaniyah serta keluarga Ahmadi dari Ahmad Al Mizwar bin Abdullah.
    5. Sulaiman, diketahui menjadi penguasa di Tlemcen.
    6. Yahya
  2. Ibrahim Al Ghamri, yang dari sinilah menurunkan gelar Thobathoba'i, keturunannya yakni bernama:
    1. Ismail bin Ibrahim Al Qhamri, kemudian
      1. Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim yang merupakan orang yang pertama dijuluki Thobathoba'i yang tersebar di Yaman, Mesir, Iran, Irak, India dst. Ia memiliki keturunan 4 putra yakni:
        1. Muhammad Thobathoba'i
        2. Al Qasim, yang bergelar Ar Rassi pula bergelar Turjumanuddin Najm Aly Rasulillah memiliki anak yaitu:
          1. Abu Abdullah Husain Al Hafidz bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
            1. Abdullah, menurunkan Imam Zaidiyyah, Abu Hasyim Husain bin Abdurrahman
            2. Yahya Al Hadi Ilal Haq, Imam Zaidiyyah di Yaman. Dari keturunannya kemudian menjadi para Imam Yaman dan Raja Kerajaan MutawakkiliyahYaman Utara Yaman Utara, yakni Imam Yahya bin Muhammad Hamiduddin sampai jatuhnya ketika perang dengan Republik Yaman Selatan.
          2. Abu Abdullah Muhammad bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
            1. Abdullah, kakek dari Imam Zaidiyyah, Qasim Al Mansur Al Ayyani bin Ali bin Abdullah
            2. Qasim, menurunkan Imam Zaidiyyah, Ahmad Al Mahdi bin Husain bin Ahmad
          3. Abu Muhammad Hasan bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
          4. Abu Muhammad Ismail bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
          5. Abu Muhammad Sulaiman bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
        3. Ahmad Ar Rais
        4. Hasan
        5. Abdullah
  3. Hasan al-Mutsallats
    1. Ali al-Abid mempunyai putra bernama:
      1. Husain al-Fukhiy
  4. Daud
  5. Ja'far
  6. Muhammad

Menurut bagian riwayat Imam Ali ar-Ridha tentang berlanjutnya keturunan Imam Hasan dan Imam Husain, disimpulkan bahwa Hasan al-Mutsanna memiliki banyak anak dan keturunan Imam Hasan berlanjut melalui dia dan saudara laki-lakinya yang lain bernama Zaid al-Ablaj. Diceritakan dalam hadis ini: "Keturunan Hasan berlanjut melalui dua putranya bernama Zaid dan Hasan. Zaid memiliki seorang putra bernama Hasan. Selain itu, Hasan al-Mutsanna memiliki putra bernama Abdullah, Ibrahim, Dawud, Ja'far, Ali dan Hasan, lebih dikenal dengan Hasan al-Mutsallats, yang melanjutkan generasi ketiga dari Imam Hasan. " (Keturunan Hasan Al-Mutsaltsats bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibthi bin Ali Karramallahu Wajhah)

Adapun Hasan bin Hasan bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib , yang digelar Al-Mutsaltsats "Hasan Yang Ke Ketiga," beliau meninggal syahid dalam tahanan Sultan Al-Mansur di tahun seratus empat puluh lima.

Beliau memiliki dua putra: Ali Al-Abid, yang meninggal dalam tahanan saat sujud. dan Abdullah, juga meninggal dalam tahanan Rezim Sultan Al-Mansur. Dan tidak ada Keturunan Hasan Al-Mutsaltsats kecuali dari Ali Al-Abid / seorang lelaki yang gemar beribadah.

Dan Ali Al-Abid memiliki dua putra: Hasan dan Husein, ibu mereka adalah Zainab, putri Abdullah Al-Mahdi bin Hasan Al-Mutsanna.

Adapun Husein, beliau adalah seorang imam dari Keturunan Nabi Muhammad yang keluar pada hari-hari pertampuran melawan rezim Sultan Al-Hadi, lalu memanggillah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga syahid oleh jebakan musuh antara Mekah dan Madinah bersama dengan sekelompok keluarga dan pasukannya, dan terbunuh serta kepala beliau dipenggal dibawa ke Sultan Al-Hadi, dan Husein Al-Fukh tidak memiliki keturunan.

Adapun Hasan, beliau memiliki tiga putra: Abdullah, Muhammad dan Ali. keturunannya dari Abdullah, dan beliau seorang yang suka bersyair / berqasidah.

Imam Al-Bukhari mengatakan: Anak-anak dari Hasan Al-Mutsaltsats, siapa pun di antara mereka adalah dari putra Abdullah Al-Makfuf, maka dia adalah orang yang benar dan jelas, dan siapa pun yang dikaitkan dengan Muhammad dan Ali. tidak memperhatikannya.

Adapun Abdullah Al-Makfuf, beliau memiliki tiga putra yang Sholehin min auliya: Hasan, Muhammad, dan Ali.

Adapun Hssan dan Muhammad, ibu mereka adalah Maryam putri Ismail bin Ja'far bin Ibrahim bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib.

Adapun Hasan, dikerunia oleh dua orang putra: Muhammad Az-Zawaid, kenapa beliau diberi gelaran demikian karena beliau sering mengajar dan berqasidah memuji Nabi Muhammad. Dan putra ke dua Musa beliau berhijrah ke negara Nubia dan punya istri serta anak, akan tetapi keturunan beliau Punah.

Adapun Kemudian Muhammad Az-Zawaid banyak memiliki keturunan di berbagai negara, antara lain: di Tirmidzi, Sayyid Hasan An-Nasabah bin Ahmad Al-Mubarak bin Zaid bin Ahmad bin Ismail bin Ja'far bin Abdullah bin Muhammad Az-Zawaid.

Adapun Muhammad bin Abdullah Al-Makfuf, beliau memiliki dua putra: Ali dan Hasan, dan mereka memiliki keturunan.

Adapun Ali bin Abdullah Al-Makfuf, beliau memiliki dua putra: Muhammad, dan Ja'far.

Dan Muhammad memiliki keturunan di Syam, dan Ja'far memiliki keturunan di Maroko, dan dikatakan: Ali bin Abdullah Al-Makfuf memiliki anak laki-laki lain yang bernama Hasan, dan beliau memiliki keturunan di Nubia.

SILSILAH AL-HASANI:

1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam

2. Fatimah Az-Zahra dan Ali Karramallahu Wajhah

3. Hasan Al-Mujtaba

4. Hasan Al-Mutsanna

5. Hasan Al-Mutsallats

6. Ali Al-Abid

7. Hasan

8. Abdullah Makfuf

9. Hasan

10. Muhammad Abu Az-Zawa'id

11. Abdullah

12. Ja'far

13. Ismail

14. Ahmad

15. Zaid

16. Ahmad Al-Mubarak An-Nasabah

17. As-Sayyid An-Nisabah Abu Ali Hasan

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-14. Diakses tanggal 2020-10-12. 
  2. ^ "Jejak Keturunan Rasulullah pada Keluarga Kerajaan Yordania - kumparan.com". kumparan.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  3. ^ SahabatMaroko.com. "Sejarah Singkat Maroko". www.sahabatmaroko.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-15. Diakses tanggal 2023-04-10. 
  4. ^ Alhamid, Abdkadir. "Sayyid Muhammad ibn Ali as-Senussi (Dinasti Assanusi - Raja Libya) (1787–1859) | Sejarah Ahlulbait Rasulullah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-25. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  5. ^ Irfanie, Muhammad Barir (2013-05-06). "Prupangjati Institute: Thoriqoh Sanusiyah di Libya (Gerakan Muhammad bin Ali as-Sanusi)". Prupangjati Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-08. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  6. ^ "Kesultanan Brunei Darussalam | Kerajaan Nusantara". www.kerajaannusantara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-31. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  7. ^ "الأئمة الزيديون في اليمن". www.hukam.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2021-03-07. 
  8. ^ Alhasany (Senin, 29 Agustus 2011). "ZURIAT SAYYID JIBRIL BIN ISMAIL BIN MUHAMMAD HAMID AD-DIN ALHASANY : القطب السيّد جبريل بن إِسماعيل حميد الدين بن محمد حميد الدين بن إِسماعِيل بن الإمام ا لمتوكل يحي بن المنصوربِالله محمد حميد الدين الحسنى". ZURIAT SAYYID JIBRIL BIN ISMAIL BIN MUHAMMAD HAMID AD-DIN ALHASANY. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-12. Diakses tanggal 2021-03-07. 
  9. ^ Andi (2019-10-15). "Biografi Allamah Thabathabai, Penulis Tafsir al-Mizan - Ahlulbait Indonesia". www.ahlulbaitindonesia.or.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 2023-04-10. 
  10. ^ "السادة الأشراف آل بامالك الأحمديون الحسنيون الهاشميون". web.archive.org. 2017-03-31. Archived from the original on 2017-03-31. Diakses tanggal 2021-03-07. 
  11. ^ Zad al-Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah; Quraisy adalah julukan bagi salah satu di antara Fihr atau an-Nadhr (Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri).
  12. ^ Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi
  13. ^ Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir
  14. ^ Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
  15. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-24. Diakses tanggal 2020-10-12.