Gram-positif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 06.48 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 29 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q857288)
Bakteri gram positif Bacillus anthracis (batang ungu) pada cairan serebrospinal. Sel yang lain adalah sel darah putih.

Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. [1]

Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. [1] Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. [2] Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.[3]

Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan.[2] Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. [1] Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel.[2] Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.[2]

Karakteristik

Berikut ini adalah karakteristik dari bakteri Gram positif dan negatif. Prescott LM, Harley JP, Klein DA. 2002. Microbiology. 5th Ed. Boston: McGraw-Hill. KarakteristikGram positifGram negatif Dinding sel

Homogen dan tebal (20-80 nm) serta sebagian besar tersusun dari peptidoglikan. Polisakarida lain dan asam teikoat dapat ikut menyusun dinding sel.

Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran dam dan luar, serta adanya membran luar (7-8 nm tebalnya) yang terdii dari lipid, protein, dan lipopolisakarida Bentuk sel

Bulat, batang atau filamen

Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti tand koma, heliks atau filamen; beberapa mempunyai selubung atau kapsul Reproduksi

Pembelahan biner

Pembelahan biner, kadang-kadang pertunasan Metabolisme

kemoorganoheterotrof

Fototrof, kemolitoautotrof, atau kemoorganoheterotrof Motilitas

Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe flagelanya adalah petritrikus (petritrichous)

Motil atau nonmotil. Bentuk flagela dapat bervariasi-polar,lopotrikus (lophtrichous), petritrikus (petritrichous). Anggota tubuh (apendase)

Biasanya tidak memiliki apendase

Dapat memiliki pili, fimbriae, tangkai Endospora

Beberapa grup dapat membentuk endspora

Tidak dapat membentuk endospor

Peptidoglikan

  • Peptidoglikan (murein) adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya. [4]
  • Protoplas adalah sel yang telah dihilangkan dinding selnya dan karena suatu sel hidup di lingkungan hipotonis (lebih encer dibanding sitoplasma sel) maka kecenderungannya air akan masuk ke dalam sel sehingga protoplas yang tidak memiliki perlindungan dinding sel akan pecah. [4]
  • Peptdoglikan adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu asam-N-asetil glukosamin serta asam-N-asetil muramat, dan sebuah rantai peptida pendek yang contohnya terdiri dari asam amino l-alanin, d-alanin, d-asam glutamat, dan baik l-lisin atau asam diaminopimelik (DAP). [4]
  • DAP adalah asam amino langka yang hanya ditemukan pada dinding sel prokariot.[4]

Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Skema dinding sel bakteri gram positif

Klasifikasi

Berikut ini adalah klasifikasi dari bakteri Gram positif.

Penyakit

Berikut ini adalah penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan bakteri Gram positif dan negatif.[4]:

GramGenusPenyakit
Gram positif
Staphylococcus
Streptococcus
Enterococcus
Listeria
Bacillus
Clostridium
Mycobacterium
Propionibacterium
Mycoplasma
impetigo, keracunan makanan, bronkitis
pneumonia/radang paru, meningitis, karies gigi
enteritis
listeriosis
anthrax
tetanus, botulisme
difteri
tuberkulosis
jerawat
pneumonia
Gram negatif
Salmonella
Escherichia
Shigella
Neisseria
Bordetella
Legionella
Pseudomonas
Vibrio
Campylobacter
Helicobacter
Haemophilus
Treponema
Chlamydia
salmonelosis
gastroenteritis/radang saluran cerna
disentri
meningitis, gonorea
batuk rejan
legionnaires' disease
infeksi luka bakar
kolera
gastroenteritis
tukak lambung
bronkitis, pneumonia
sifilis
pneumonia, uretritis, trakoma

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
  2. ^ a b c d Cooper GM, Hausman RE. 2007. The Cell: A Molecular Approach. 4th ed. Sunderland: Sinauer Associates, Inc.
  3. ^ Singleton P, Sainsbury D. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology. New Jersey: Wiley Interscience.
  4. ^ a b c d e Hogg S. 2005. Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.