Cucak kuricang
Cucak Kuricang | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | P. atriceps
|
Nama binomial | |
Pycnonotus atriceps |
Cucak kuricang (Pycnonotus atriceps) adalah anggota familia merbah, cucak, dan sejenisnya pada ordo passeriformes. Ia ditemukan pada hutan-hutan Asia Tenggara. Utamanya, bulunya kuning zaitun dengan kepala biru-hitam mengkilap.
Deskripsi badan dan suara
Ukuran badannya sedang (17 cm),[2] ia merupakan anggota dengan ukuran tubuh terkecil diantara jenis kutilang lain. Walaupun demikian, cucak kuricang mempunyai bulu yang penuh warna.[3]
Berwarna kekuningan dengan kepala hitam berkilau dan tenggorokan hitam. Tubuh bagian atas zaitun-kekuningan, sayap kehitaman, ekor juga kehitaman namun terdapat warna kekuningan yang mencolok pada ujung-ujungnya. Tubuh bagian bawah kuning-kehijauan. Iris berwarna biru-pucat, paruhnya hitam, dan kakinya coklat.[2][4]
Namun, perbedaannya dengan Cucak kuning pada bulunya, cucak kuricang mempunyai bulu lebih sedikit daripada cucak kuning dan berwarna kuning zaitun. Sedangkan, cucak kuning selain punya bulu yang lebih banyak daripada cucak kuricang, matanya berwarna putih sedangkan perutnya berwarna kuning terang.[5]
Suaranya amat baik, walaupun tidak sebesar suara kutilang biasa, atau crocok dan cucak jenggot. Suaranya hanyalah siulan kecil dan terdengar tajam,[3] yakni "cip” yang ramai tajam. Kicauan khas yang terdiri dari sederet “ciip” dan “ciik” serta variasinya.[2]
Persebaran dan habitat
Terdapat di India timur-laut, Asia Tenggara, Palawan, Semenanjung Malaya, dan Sunda Besar.[6]
Ia dapat ditemukan di tepi hutan, hutan hujan sekunder yang terbuka dan terpencil, serta di semak belukar di tepi pantai. Ia dapat ditemukan di ketinggian 900 mdpl.[2][3] Namun, kalau di Sumatra, ia dapat ditemukan di ketinggian hingga mencapai 1200 mdpl.[7]
Subspesies
Berikut ini adalah subspesies dari cucak kuricang:[2]
- atriceps (Temminck, 1822): Bangladesh bagian timur (Sylhet dan Chittagongs), India bagian timur laut, Myanmar (kecuali bagian utara) dan China bagian selatan (Yunnan bagian barat daya) sampai Thailand bagian selatan, Kamboja bagian barat daya, Laos bagian selatan, Vietnam bagian selatan, Semenanjung Malaya dan Sunda Besar, dan Filipina bagian barat (Calauit, Dumaran, Palawan).
- hyperemnus (Oberholser, 1912): Pulau-pulau di barat Pulau Sumatra (Pulau Simeulue, Pulau Nias, dan Kepulauan Mentawai).
- baweanus (Finsch, 1901): Pulau Bawean di utara Pulau Jawa.
- hodiernus (Bangs & J. L. Peters, 1927): Pulau Maratua di ujung timur Pulau Kalimantan.
Kebiasaan
Cucak kuricang biasa terbang bergerak di dekat pohon yang tinggi, walaupun ia sering turun ke dasar pohon.[8] Ia sering kelihatan bersama cucak lain untuk mencari makan bersama dan makanannya adalah buah dan memangsa hewan kecil.[7] Terkadang pula, ia sendirian atau membuat kelompok kecil.[7][3][2]
Sarangnya berbentuk cawan yang tidak rapi, dari batang paku-pakuan, serat rumput, daun, dan bahan lain, direkatkan dengan sarang laba-laba, pada dahan bercabang tak jauh dari permukaan tanah. Telur berwarna agak merah-jambu, berbintik ungu, dan jumlahnya 2-3 butir. Ia berkembangbiak pada bulan Oktober, Januari dan Maret-Mei.[4]
Bahasa lain
- Bahasa Ceko:bulbul černohlavý[9]
- Bahasa Jerman: Schwarzkopfbülbül[9]
- Bahasa Spanyol:Bulbul de Cabeza Negra[9]
- Bahasa Finlandia:mustahuppubulbuli[9]
Referensi
Catatan bawah
- ^ BirdLife International (2004). Pycnonotus atriceps. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 12 May 2006. Database entry includes justification for why this species is of least concern
- ^ a b c d e f Kutilang Indonesia, Cucak Kuricang.
- ^ a b c d Turut 2010, hlm. 92.
- ^ a b SBW, Cucak Kuricang.
- ^ Strange 2001, hlm. 236-237.
- ^ FOBI, Pycnonotus atriceps.
- ^ a b c Strange 2001, hlm. 236.
- ^ Turut 2010, hlm. 93.
- ^ a b c d Avibase, Cucak Kuricang (Pycnonotus atriceps).
Bibliografi
- "Cucak Kuricang". Kutilang Indonesia. 27 December 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2012. Diakses tanggal 7 October 2012.
- Turut, Rusli (2010). Memelihara 42 Burung Ocehan Populer (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Penebar Swadaya. ISBN 979-002-442-8.
- "Cucak Kuricang". Semarang Bird Web. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2012. Diakses tanggal 7 October 2012.
- "Pycnonotus atriceps". Foto Biodiversitas Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2012. Diakses tanggal 7 October 2012.
- Strange, Morten (2001). A Photographic Guide to the Birds of Indonesia (dalam bahasa Inggris). Princeton University Press. ISBN 0-691-11495-1.
- "Cucak Kuricang (Pycnonotus atriceps) (Temminck, 1822)". Avibase. Diakses tanggal 8 October 2012.