Charles Prosper Wolff Schoemaker

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Prof. Ir. Charles Prosper Wolff Schoemaker - guru besar Arsitektur; Sejarah Bangunan dan Seni Dekorasi; Spesifikasi dan Estimasi; dan Perencanaan Kota (Bouwkunde; Geschiedenis der Bouw- en Versierkunst; Bestekken en Begrootingen; en Stadsaanleg) di Technische Hoogeschool te Bandoeng 1922-1940
Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker
Villa Isola, Bandung

Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker (25 Juli 1882 – 22 Mei 1949)[1] adalah seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang berdiam di Hindia-Belanda (sekarang Indonesia).

Riwayat Hidup

Charles Prosper Schoemaker, kemudian namanya menjadi Charles Prosper Wolff Schoemaker, adalah anak kedua dari pasangan Jan Prosper Schoemaker dan Josephine Charlotte Wolff. Saudara kandungnya adalah Maria Suzanna Arnolda (1880) dan Richard Leonard Arnold Schoemaker (lahir di Roermond, Belanda - 5 Oktober 1886).[2]

Ia merupakan salah satu dari 3 arsitek besar di Hindia-Belanda sebelum Perang Dunia II, bersama dengan Albert Aalbers dan Henri Maclaine Pont. Berbagai bangunan bersejarah di Bandung merupakan hasil karyanya. Gereja Katedral di Jln. Merdeka, Gereja Bethel di Jln. Wastukencana, Masjid Cipaganti, Bioskop Majestic, Hotel Preanger, Sociëteit Concordia, Gedung Asia Afrika, Villa Isola, dan Gedung PLN Bandung merupakan sebagian dari hasil karyanya.

Setelah lulus dari HBS te Nijmegen, dia melanjutkan pendidikannya di Koninklijke Militaire Academie Breda (KMA Breda) jurusan civiel ingenieur.[1]

Pada tanggal 7 Oktober 1905 Wolff Schoemaker kembali ke Hindia Belanda dengan kapal uap "Koningin Regentes" sebagai letnan dua Korps Zeni Angkatan Darat Kerajaan Belanda di Hindia Belanda (Koninklijk Nederlands-Indische Leger). Dia ditugaskan di Cimahi, sebuah kota garnisun dekat Bandung. Pada awal abad itu KNIL masih memiliki reputasi buruk, terjadi banyak kasus intimidasi dan diskriminasi di mana peranakan Indo-Belanda hanya punya sedikit kesempatan untuk naik pangkat. Belum lagi yang paling naas, jika harus ditempatkan di Aceh, di mana kemungkinan hidup selama masa dinas empat atau delapan tahun tidak melebihi 25%. Selain itu hanya sedikit atau nyaris tidak ada kemungkinan untuk berpindah menjadi angkatan darat Belanda (di negeri asal), sebab seorang perwira KNIL tidak bisa disetarakan dalam peringkat untuk beralih ke tentara Belanda (Nederlandse leger – tentara di Negeri Belanda, bukan di tanah Hindia Belanda). Saat Charles tiba di Hindia Belanda masih dalam masa 'pertempuran', tetapi tidak diketahui apakah ia sebagai insinyur, terlibat dalam operasi militer sebenarnya.

Pada tanggal 6 Februari 1907 Wolff Schoemaker diangkat menjadi letnan satu dan dipindahkan ke Padang Sumatera Barat.

Pada tanggal 3 Februari 1911 Wolff Schoemaker diberhentikan dengan hormat dari militer atas permintaan sendiri. Pada tahun yang sama ia membuka perusahaan sendiri di mana dia menjadi wakil direktur perusahaan konstruksi swasta "NV De Bouwploeg"di Weltevreden, Batavia.

1911-1914 bekerja sebagai wiraswasta dan insinyur di Departemen Pekerjaan Umum (BOW). 1914-1917 diangkat sebagai Direktur Pekerjaan Umum di Batavia. 1917-1918 ia bekerja di Fa. Schlieper & Co. Lalu ia bergabung dengan Algemeen Ingenieur Architectenbureau, dan bekerja di Bandung.

Pada tahun 1922-1924 Schoemaker diangkat sebagai guru besar luar biasa/tidak tetap di Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandung - yang kemudian menjadi Institut Teknologi Bandung - ITB). 1924-1939 diangkat sebagai guru besar tetap arsitektur[3] di TH Bandung.[1][4]

Pada tahun 1927-1928 dan 1928-1929 dia menjabat Sekretaris TH Bandung.[5]

Pada tanggal 16 Juni 1934 - 2 Agustus 1935 dia menjabat sebagai rektor ketujuh Technische Hoogeschool te Bandoeng menggantikan Prof. Ir. H. C. P. de Vos.[6][7]

Selain itu dia juga menjadi guru besar di TH Delft. Di antara mahasiswanya terdapat Soekarno, yang menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia dan Presiden Indonesia yang pertama. Saudaranya Richard Leonard Arnold Schoemaker, juga seorang arsitek, dan pernah mengajar di TH Bandung.

Pada bulan Desember 1940 Schoemaker pensiun dari jabatannya sebagai guru besar TH Bandung.[8] Dengan demikian selesailah jasanya selama 18 tahun (1922-1940) sejak permulaan dibukanya TH sampai menjelang masuknya Jepang ke Indonesia.

Setelah meninggal, Wolff Schoemaker dimakamkan di Ereveld Pandu, Bandung.

Catatan

  1. ^ a b c C. P. Wolff Schoemaker
  2. ^ van Dullemen, C. J. (2008). Op zoek naar de tropenstijl.
  3. ^ Verdoorn, F. (1945:460).
  4. ^ Goenarso (1995:27)
  5. ^ Dullemen (2008:391)
  6. ^ Sakri, A. (1979:45).
  7. ^ Ir. H. C. P. de Vos mengundurkan diri sebelum habis masa jabatannya (16 Juni 1934), sehingga pidato Ketua Fakultas pada acara Dies Natalis TH ke-14 pada tanggal 3 Agustus 1934 dibawakan oleh prof. C. P. Wolff Schoemaker sebagai Ketua Fakultas yang baru (yang biasanya dibacakan Ketua Fakultas yang akan mengakhiri masa jabatannya), sumber dari "De ingenieur in Nederlandsch-Indie" edisi Agustus 1934, Tahun ke-1 No.8.
  8. ^ Goenarso (1995:46)

Rujukan

  • Verdoorn, F. (1945). Scientific Institutions, Societies and Research Workers in the Netherlands Indies. In P. Honig (Ed.), Science and Scientists in the Netherlands Indies (pp. 425-460). New York, NY: Board For The Netherlands Indies.
  • Goenarso (1995). Riwayat perguruan tinggi teknik di Indonesia, periode 1920-1942. Bandung: Penerbit ITB.
  • Sakri, A. (1979). Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979. Bandung: Penerbit ITB.
  • Majalah "De ingenieur in Nederlandsch-Indie" edisi tahun 1934-1942.
  • Majalah "De ingenieur in Indonesie" edisi tahun 1948-1957.

Pranala luar

Didahului oleh:
Prof. Ir. H. C. P. de Vos (1933 - 1934)
Rektor ke-7 Techniche Hoogeschool te Bandoeng
1934-1935
Diteruskan oleh:
Prof. Ir. C. G. J. Vreedenburgh (1935 - 1936)