Buatan I, Koto Gasip, Siak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Buatan I
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenSiak
KecamatanKoto Gasip
Kodepos
28671
Kode Kemendagri14.08.09.2004
Kode BPS1405025009
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Buatan I merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Koto Gasib, kabupaten Siak, provinsi Riau, Indonesia.

Desa Buatan I terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Gang Damai yang terletak di seberang Sungai Siak, di dusun Gang Damai dahulunya berdiri sebuah perusahaan yang bernama PT Kampari. Dengan adanya perusahaan ini menjadikan pembangunan cukup pesat di dusun itu, dibuktikan dengan adanya pembangunan sekolah. Namun sekitar tahun 2005 PT Kampari di tutup, saat ini Gang Damai sedang memperkuat program di bidang Kesehatan Hal ini terlihat dengan adanya pembangunan sebuah Posyandu pembantu (Postu) dan juga pengadaan kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Mahasiswa Kukerta UNRI, yang kedua Dusun Kuala Mandau yang dulunya bernama dusun penyengat dan dusun perbaungan yang bersebalahan dan tepat di antara kedua desa ini berdiri sebuah kantor desa sehingga memudahkan aktivitas pemerintahan daerah setempat.

Ciri khas[sunting | sunting sumber]

Ikan Salai merupakan suatu variasi teknik mengolah ikan dalam masak-memasak Jenis – jenis ikan yang di Salai antara lain: Ikan Baung, Ikan Juaro, Ikan Patin, Ikan Selais, Ikan Lele dan lain-lain. Di Desa Buatan 1 salai yang paling terkenal yaitu Salai Ikan Baung, Ikan Juaro dan Ikan Patin. Proses pembuatan Ikan Salai yang ada di desa Buatan 1 ini masih cukup sederhana dan tradisional, dalam pembuatan Ikan Salai ada tiga tahapan, yaitu:

  1. Proses pembersihan ikan (Cleaning): Pada tahapan ini, kita menyiangi sekaligus mengeluarkan isi perut dan insang ikan untuk menjaga kualitas ikan. Hal ini dilakukan agar daging ikan nantinya tidak terasa pahit akibat empedu dan tidak cepat busuk.
  2. Pelimauan: Dalam tahapan ini, ikan yang telah dibersihkan direndam dalam air yang telah dicampur dengan limau dan di biarkan selama 15 menit. Hal ini diperlukan untuk menghilangkan aroma amis dari ikan dan juga menghilangkan lendir yang dihasilkan dari ikan .
  3. Pengasapan atau penyalaian: ini merupakan proses yang utama, setelah proses pelimauan ikan-ikan tadi disusun dalam sebuah tempat panggangan tradisional di mana dibawahnya telah disiapkan sebuah bara api,dikarenakan masih menggunakan proses tradisional maka ikan ini diasapi selama setengah hari.

Salai Buatan 1 telah resmi menjadi oleh oleh khas daerah buatan 1 ditandai dengan diresmikannya gerai atau toko kecil yang diresmikan Pejabat Perikanan Kabupaten Siak dan juga Sekretaris Kecamatan Koto Gasib dan didampingi oleh PJS Desa Buatan 1 Dra.Irna Juita, Peresmian ini sendiri disaksikan langsung oleh nelayan dan pengrajin ikan salai beserta Mahasiswa Kukerta Universitas Riau.

Yang menjadi ciri khas dari Salai Desa Buatan 1 sendiri ialah:

  • ·Menggunakan proses pengolahan tradisional dan tentu menggunakan bahan-bahan alami yang berperan penting dalam menjaga kualitas produk.
  • ·Salai Desa Buatan 1 beragam mulai dari Ikan Baung, Juaro, Selais dan lain sebagainya.
  • ·Salai Desa Buatan 1 tersedia dalam 2 varian yaitu yang sudah di Fillet atau yang sudah di bersihkan tulangnya dan juga yang masih masih fresh beserta tulang.Varian Fillet membuat Salai dapat dikonsumsi oleh segala umur terutama oleh anak-anak sehingga aman untuk dikonsumsi dan pada varian fresh memiliki ke khasan di mana ikan-ikan yang telah disalai memiliki tekstur yang ranggup sehingga tulangnya dapat dikonsumsi juga menciptakan sensasi cita rasa tersendiri bagi pecinta kuliner.
  • ·Dan dengan pengukuran bara api yang mantap pada saat penyalaian ikan,Salai Desa Buatan 1 pada saat proses pengolahan seperti membuat gulai terjamin tidak akan mengubah warna dan cita rasa kuah gulai itu sendiri hal ini dikarenakan jika tidak menggunakan bara api yang sesuai maka akan mempengaruhi masakan itu sendiri.

Referensi[sunting | sunting sumber]