Bayinnaung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bayinnaung
Berkuasa30 April 1550 – 10 Oktober 1581
Penobatan11 Januari 1551 di Toungoo
12 January 1554 at Pegu
PendahuluTabinshwehti
PenggantiNanda
Ketua MenteriBinnya Dala (1559–1573)
Kaisar Lanna
Berkuasa2 April 1558 – 10 Oktober 1581
PendahuluJabatan baru
PenerusNanda
RajaMekuti (1558–1563)
Visuddhadevi (1565–1579)
Nawrahta Minsaw (1579–1581)
Kaisar Siam
Berkuasa18 Februari 1564 – 10 Oktober 1581
PendahuluJabatan baru
PenerusNanda
RajaMahinthrathirat (1564–1568)
Maha Thammarachathirat (1569–1581)
Kaisar Lan Xang
Berkuasa2 Januari 1565 – c. Januari 1568
Februari 1570 – awal 1572
6 Desember 1574 – 10 Oktober 1581
PendahuluJabatan baru
PenerusNanda
RajaMaing Pat Sawbwa (1565–1568, 1570–1572)
Maha Ouparat (1574–1581)
Informasi pribadi
Kelahiran(1516-01-16)16 Januari 1516
Toungoo
Kematian10 Oktober 1581(1581-10-10) (umur 65)
Pegu
Pemakaman15 Oktober 1581
WangsaToungoo
Nama lengkap
Thiri Tri Bawa Naditra Pawara Pandita Thudhamma Yaza Maha Dipadi
AyahMingyi Swe
IbuShin Myo Myat
PasanganAtula Thiri
Sanda Dewi
Yaza Dewi
Anak
di antaranya...
Inwa Mibaya
Nanda
Nawrahta Minsaw
Nyaungyan
Min Khin Saw
Yaza Datu Kalaya
Thiri Thudhamma Yaza
AgamaTheravāda

Bayinnaung (Burma: ဘုရင်နောင်; IPA: [bayìnnaʊ̀n]; Thai: บุเรงนองกะยอดินนรธา, RTGS: Burengnong Kayodin Noratha; Portugis: 'Braginoco'; 16 Januari 1516 – 10 Oktober 1581 16 January 1516 – 10 October 1581) adalah raja Dinasti Toungoo di Burma. Selama 31 tahun kekuasaannya, yang disebut sebagai "ledakan energi manusia terbesar di Burma", Bayinnaung telah membangun kerajaan terbesar dalam sejarah Asia Tenggara, meliputi wilayah yang sekarang ini adalah Burma, Negeri Shan Tiongkok, Lanna, Lan Xang, Manipur, dan Siam. [.[1]

Ia dianggap sebagai salah satu dari tiga Raja Burma terbesar, bersama dengan Anawrahta dan Alaungpaya. Beberapa tempat terkenal di Myanmar sekarang ini diberi nama sesuai dengan namanya. Ia juga terkenal di Thailand sebagai Phra Chao Chana Sip Thit (พระเจ้าชนะสิบทิศ, "Raja Sepuluh Arah").

Keluarga[sunting | sunting sumber]

Sang raja memiliki tiga permaisuri ratu utama dan lebih dari 50 ratu junior lain. Secara keseluruhan, ia memiliki 97 anak.[note 1] Berikut adalah daftar ratu-ratu terkenal dan keturunannya.

Ratu Peringkat Keturunannya
Atula Thiri Ratu utama Inwa Mibaya, Permaisuri ratu Ava (berkuasa 1555–1584)
Nanda, Raja Burma (berkuasa 1581–1599)
Sanda Dewi Ratu senior (berkuasa 1553–1568)
Ratu utama (berkuasa 1568–1581)
Min Khin Saw, Permaisuri ratu Toungoo (berkuasa 1584–1609)
Yaza Dewi Ratu senior Nawrahta Minsaw, Raja Lanna (berkuasa 1579–1607/1608)
Yaza Datu Kalaya, Putri Mahkota Burma (1586–1593)
Thiri Thudhamma Yaza, Viceroy Martaban (berkuasa 1581–1584)
Khin Pyezon Ratu junior Shin Ubote, Gubernur Nyaungyan (berkuasa 1573–81)
Nyaungyan, Raja Burma (berkuasa 1599–1605)

Ratu Bayinnaung yang terkenal dalam sejarah Thailand adalah Suphankanlaya, putri Raja Maha Thammarachathirat dari Siam.

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Baik Maha Yazawin (Maha Yazawin Vol. 3 2006: 77) maupun Hmannan Yazawin (Hmannan Vol. 3 2003: 73) menyebutkan bahwa ia memiliki 3 putra dan 3 putri dari ratu-ratu senior serta 35 putra dan 56 putri dari ratu-ratu junior, sehingga total 97 anak. Tapi, rincian daftar ratu-ratu dan anak-anak mereka menurut Hmannan (Hmannan Vol. 3 2003: 68–73) hanya menyebutkan 86 anak (32 putra dan 54 putri). Anak-anak yang lain disebutkan dalam berbagai bagian kronik. Total akhir ada sedikitnya 92 nama yang berbeda terdiri atas 33 putra dan 59 putri. Perbedaan tersebut mungkin terjadi karena kesalahan pencatatan jenis kelamin dan/atau jumlah anak-anak yang belum diberi nama yang meninggal muda.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Lieberman 2003, hlm. 150-154.

Bibliografi[sunting | sunting sumber]

Aung-Thwin, Michael A.; Maitrii Aung-Thwin (2012). A History of Myanmar Since Ancient Times (edisi ke-illustrated). Honolulu: University of Hawai'i Press. ISBN 978-1-86189-901-9. 
Damrong Rajanubhab (2012). Phra Prawat Somdet Phra Naresuan Maha Rat พระประวัติสมเด็จพระนเรศวรมหาราช [Royal Biography of King Naresuan the Great] (dalam bahasa Thai) (edisi ke-5th). Bangkok: Matichon. ISBN 9789740209805. 
Fernquest, Jon (Autumn 2005). "Min-gyi-nyo, the Shan Invasions of Ava (1524–27), and the Beginnings of Expansionary Warfare in Toungoo Burma: 1486–1539" (PDF). SOAS Bulletin of Burma Research. 3 (2). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2016-02-25. 
Harvey, G. E. (1925). History of Burma: From the Earliest Times to 10 March 1824. London: Frank Cass & Co. Ltd. 
Htin Aung, Maung (1967). A History of Burma. New York and London: Cambridge University Press. 
Kala, U (1724). Maha Yazawin (dalam bahasa Burmese). 1–3 (edisi ke-2006, 4th printing). Yangon: Ya-Pyei Publishing. 
Lieberman, Victor B. (2003). Strange Parallels: Southeast Asia in Global Context, c. 800–1830, volume 1, Integration on the Mainland. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-80496-7. 
Myint-U, Thant (2006). The River of Lost Footsteps—Histories of Burma. Farrar, Straus and Giroux. ISBN 978-0-374-16342-6. 
Phayre, Lt. Gen. Sir Arthur P. (1883). History of Burma (edisi ke-1967). London: Susil Gupta. 
Royal Historical Commission of Burma (1832). Hmannan Yazawin (dalam bahasa Burmese). 1–3 (edisi ke-2003). Yangon: Ministry of Information, Myanmar. 
Sandamala Linkara, Ashin (1931). Rakhine Razawin Thit (dalam bahasa Burmese). 1–2 (edisi ke-1997). Yangon: Tetlan Sarpay. 
Sein Lwin Lay, Kahtika U (1968). Mintaya Shwe Hti and Bayinnaung: Ketumadi Taungoo Yazawin (dalam bahasa Burmese) (edisi ke-2006, 2nd printing). Yangon: Yan Aung Sarpay. 
Simms, Peter; Sanda Simms (2001). The Kingdoms of Laos: Six Hundred Years of History (edisi ke-illustrated). Psychology Press. ISBN 9780700715312. 
Smith, Ronald Bishop (1966). Siam; Or, the History of the Thais: From 1569 A.D. to 1824 A.D. 2. Decatur Press. 
Tarling, Nicholas (1999). The Cambridge History of Southeast Asia. 2 (edisi ke-illustrated). Cambridge University Press. ISBN 9780521663700. 
Than Tun (1985). The Royal Orders of Burma, A.D. 1598–1885. 2. Kyoto University. 
Thaw Kaung, U (2010). Aspects of Myanmar History and Culture. Yangon: Gangaw Myaing. 
Thein Hlaing, U (2000). Research Dictionary of Burmese History (dalam bahasa Burmese) (edisi ke-2011, 3rd). Yangon: Khit-Pya Taik. 
Wyatt, David K. (2003). Thailand: A Short History (edisi ke-2). Yale University Press. ISBN 978-0-300-08475-7. 
Yazataman (1579). Hanthawaddy Hsinbyushin Ayedawbon (edisi ke-1967). Yangon: Nant-tha. 
Yule, Capt. Henry (1857). Dr. Norton Shaw, ed. "On the Geography of Burma and Its Tributary States". The Journal of the Royal Geographical Society. London: The Royal Geographical Society. 27. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Didahului oleh:
Tabinshwehti
Penguasa Dinasti Toungoo
1551-1581
Diteruskan oleh:
Nanda Bayin