Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong: Perbedaan antara revisi
Baris 46: | Baris 46: | ||
|page= 219 |
|page= 219 |
||
|ISBN= 9789794619292 |
|ISBN= 9789794619292 |
||
|ref= harv}} |
|||
* {{cite book |
|||
|last= Hidayat |
|||
|first= Herman |
|||
|title= Forest Resources Management in Indonesia (1968-2004): A Political Ecology Approach |
|||
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Forest_Resources_Management_in_Indonesia/OsibCwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=padang+ulak+tanding&pg=PA302&printsec=frontcover |
|||
|location= Singapore |
|||
|publisher= Springer |
|||
|page= 302 |
|||
|date= 18 Februari 2016 |
|||
|ISBN= 9789812877451 |
|||
|ref= harv}} |
|ref= harv}} |
||
* {{cite book |
* {{cite book |
Revisi per 11 Maret 2022 14.11
Padang Ulak Tanding | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bengkulu |
Kabupaten | Rejang Lebong |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 17.02.07 |
Kode BPS | 1702030 |
Desa/kelurahan | - |
Padang Ulak Tanding atau biasa disingkat sebagai PUT,[1][2][3] adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini berada di Kelurahan Pasar PUT.[4]
Sejarah
Padang Ulak Tanding dahulu merupakan sebuah kewedanaan, sebelum akhirnya ditetapkan menjadi kecamatan di bawah administrasi kabupaten Rejang Lebong. PUT sendiri merupakan satu dari lima kecamatan terawal yang dimiliki Rejang Lebong, selain Curup, Kepahiang, Lebong Selatan, dan Lebong Utara.[5] Pasar PUT yang merupakan pusat pemerintahan sekaligus perekonomian di kawasan "Lembak" diperkirakan berdiri antara 1700-1900, yang dilatarbelakangi bukan oleh meluas dan berkembangnya ekonomi berorientasi pasar, melainkan lebih kepada faktor politik atau ketetapan pemerintah.[6]
Kondisi sosial dan budaya
Penduduk asli PUT adalah suku Lembak.[7] Tarian adat khas masyarakat PUT adalah tari senjang.[8]
Ekonomi
Pertanian merupakan sektor ekonomi utama kecamatan Padang Ulak Tanding. Tanaman utama yang dihasilkan di daerah ini meliputi padi lahan basah, kopi,[9] dan karet. Dahulu sebelum pemekaran kecamatan [Sindang Kelingi, Rejang Lebong|Sindang Kelingi]] dan Sindang Dataran, Kecamatan ini dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di Kabupaten Rejang Lebong.{sfn|Hidayat|2016|pp=302}}
Referensi
- ^ Muhamad, Nur (5 April 2020). "Kecamatan PUT masih jadi pusat budi daya ikan air tawar Rejang Lebong". Antara Bengkulu. Diakses tanggal 11 Maret 2022.
- ^ Sudarno, Jaja (8 Agustus 2017). "KUA Kecamatan PUT RL Ukur Arah Kiblat". Kantor Kementerian Agama Wilayah Bengkulu. Diakses tanggal 11 Maret 2022.
- ^ "Wabup Hendra Wahyudiansyah Buka BIMTAL tahun 2021 di Kecamatan PUT". Situs Web Resmi Kabupaten Rejang Lebong. 4 Maret 2021. Diakses tanggal 11 Maret 2022.
- ^ "Kecamatan". Situs Web Resmi Kabupaten Rejang Lebong. Diakses tanggal 11 Maret 2022.
- ^ Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah 1977, hlm. 11.
- ^ Purwohandoyo, Cemporaningsih, & Wijayanto 2018, hlm. 30.
- ^ Hidayah 2015, hlm. 219.
- ^ Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah (Indonesia) 1986, hlm. 61.
- ^ Hidayat 2008, hlm. 291.
Daftar pustaka
Buku
- BPS Kabupaten Rejang Lebong (24 September 2021). Kecamatan Padang Ulak Tanding dalam Angka 2021. Curup: BPS Kabupaten Rejang Lebong. hlm. xiv + 66. ISSN 2715-1395.
- Hidayah, Zulyani (2015). Ensiklopedia suku bangsa di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 219. ISBN 9789794619292.
- Hidayat, Herman (18 Februari 2016). Forest Resources Management in Indonesia (1968-2004): A Political Ecology Approach. Singapore: Springer. hlm. 302. ISBN 9789812877451.
- Hidayat, Herman (2008). Politik lingkungan pengelolaan hutan masa Orde Baru dan reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 291.
- Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah (Indonesia) (1986). Ensiklopedi Tari Indonesia Seri P-T. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 61.
- Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah (1977). Adat Istiadat daerah Bengkulu. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 11.
- Purwohandoyo, Joni; Cemporaningsih, Esti; Wijayanto, Punto (2018). Pariwisata Kota Pusaka: Mendayagunakan Aset Pusaka, Menyejahterakan Masyarakat. Yogyakarta: UGM Press. hlm. 30. ISBN 9786023860999.