Biji chia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
NFarras (bicara | kontrib)
Baris 48: Baris 48:


[[Asam lemak]] dalam minyak biji chia sebagian besar merupakan [[lemak tak jenuh]], dengan [[asam linoleat]] (17–26% total lemak) dan [[asam linolenat]] (50–57%) sebagai kandungan lemak terbesar.<ref>{{Cite journal|last=(h)|first=Ricardo Ayerza|date=1 September 1995|title=Oil content and fatty acid composition of chia (Salvia hispanica L.) from five northwestern locations in Argentina|url=https://aocs.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1007/BF02660727|journal=Journal of the American Oil Chemists' Society|language=en|volume=72|issue=9|pages=1079–1081|doi=10.1007/BF02660727|issn=0003-021X|s2cid=84621038}}</ref><ref name="USDA">{{cite web|author=USDA SR-21 Nutrient Data|year=2010|title=Nutrition facts for dried chia seeds, one ounce|url=http://nutritiondata.self.com/facts/nut-and-seed-products/3061/2|publisher=Conde Nast, Nutrition Data}}</ref> Biji chia merupakan salah satu sumber [[asam lemak omega-3]] dari tumbuhan.<ref>{{Cite web|last1=Boston|first1=677 Huntington Avenue|last2=Ma 02115 +1495‑1000|date=19 March 2018|title=Chia Seeds|url=https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/food-features/chia-seeds/|website=The Nutrition Source|language=en-us|access-date=19 April 2021}}</ref>
[[Asam lemak]] dalam minyak biji chia sebagian besar merupakan [[lemak tak jenuh]], dengan [[asam linoleat]] (17–26% total lemak) dan [[asam linolenat]] (50–57%) sebagai kandungan lemak terbesar.<ref>{{Cite journal|last=(h)|first=Ricardo Ayerza|date=1 September 1995|title=Oil content and fatty acid composition of chia (Salvia hispanica L.) from five northwestern locations in Argentina|url=https://aocs.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1007/BF02660727|journal=Journal of the American Oil Chemists' Society|language=en|volume=72|issue=9|pages=1079–1081|doi=10.1007/BF02660727|issn=0003-021X|s2cid=84621038}}</ref><ref name="USDA">{{cite web|author=USDA SR-21 Nutrient Data|year=2010|title=Nutrition facts for dried chia seeds, one ounce|url=http://nutritiondata.self.com/facts/nut-and-seed-products/3061/2|publisher=Conde Nast, Nutrition Data}}</ref> Biji chia merupakan salah satu sumber [[asam lemak omega-3]] dari tumbuhan.<ref>{{Cite web|last1=Boston|first1=677 Huntington Avenue|last2=Ma 02115 +1495‑1000|date=19 March 2018|title=Chia Seeds|url=https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/food-features/chia-seeds/|website=The Nutrition Source|language=en-us|access-date=19 April 2021}}</ref>

=== Penelitian awal mengenai dampak terhadap kesehatan ===
Meskipun penelitian-penelitian awal biji chia menunjukkan manfaat kesehatan setelah mengonsumsi chia, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan tepat dan konklusif.<ref name=":0" /> Dalam sebuah [[tinjuan sistematis]] yang terbit pada 2015, kebanyakan penelitian tidak menemukan efek konsumsi biji chia terhadap risiko penyakit kardiovaskular yang signifikan.<ref name="Effect of chia seed Salvia hispani">{{cite journal|year=2015|title=Effect of chia seed (Salvia hispanica L.) consumption on cardiovascular risk factors in humans: a systematic review|journal=Nutr Hosp|volume=32|issue=5|pages=1909–18|doi=10.3305/nh.2015.32.5.9394|pmid=26545644|vauthors=de Souza Ferreira C, etal}}</ref> Selain itu, tidak ditemukan pula [[efek samping]] akibat konsumsi biji chia terhadap [[resep obat|obat-obatan]].<ref name=":0">{{cite journal|pmid=20028328|journal=Rev Recent Clin Trials|year=2009|volume=4|issue=3|pages=168–74|title=Chia (''Salvia hispanica''): a systematic review by the natural standard research collaboration |vauthors=Ulbricht C, etal|doi=10.2174/157488709789957709}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 10 Januari 2022 02.45

Foto jarak dekat yang menampilkan warna dan detail permukaan biji chia

Biji chia adalah biji-bijian yang dapat dimakan dari tumbuhan Salvia hispanica, tumbuhan berbunga dari keluarga min (Lamiaceae) yang berasal dari Meksiko tengah dan selatan. Biji tumbuhan Salvia columbariae dari barat daya Amerika Serikat dan Meksiko juga dapat dikaitkan dengan biji chia.[1] Biji ini berbentuk oval, berwarna abu-abu kehitaman dengan beberapa titik putih, dan memiliki diameter sekitar 2 milimeter (0,08 in). Ketika direndam dalam cairan, biji chia yang bersifat higroskopik mampu menyerap cairan hingga 12 kali beratnya sendiri dan membentuk lapisan lendir. Lapisan inilah yang memberikan tekstur gel pada makanan dan minuman yang mengandung biji chia.

Terdapat bukti bahwa komoditas ini pernah dibudidayakan secara luas oleh Aztek pada masa prekolumbus dan menjadi makanan pokok dalam budaya Mesoamerika. Biji chia saat itu dibudidayakan dalam skala kecil oleh leluhur mereka di Meksiko tengah dan Guatemala, serta dibudidayakan untuk kepentingan komersial di Amerika Tengah dan Selatan.

Deskripsi

Biji chia berukuran 2 mm
Biji chia

Biji chia umumnya berbentuk oval pipih dengan ukuran rata-rata sebesar 21 mm × 13 mm × 08 mm (0,83 in × 0,51 in × 0,31 in) dan berat rata-rata 13 mg (0,20 gr) per biji.[2] Biji ini bermotif bintik-bintik denganw arna coklat, abu-abu, hitam, dan putih. Biji bersifat hidrofilik sehingga mampu menyerap cairan hingga 12 kali beratnya sendiri ketika direndam dan membentuk lapisan lendir atau gel di permukaannya. Chia (disebut pula chian atau chien) umumnya digunakan untuk tanaman Salvia hispanica L. Meskipun demikian, istilah "chia" juga digunakan untuk tanaman, seperti Salvia columbariae yang dijuluki "chia emas". Biji Salvia columbariae dapat dimakan.

Pada abad ke-21, chia dibudidayakan dan dijual di daerah asalnya, Meksiko dan Guatemala, serta Bolivia, Argentina, Ekuador, Nikaragua, dan Australia.[3] Varietas baru chia telah dibudidayakan di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat untuk ditanam di bagian utara Amerika Serikat.[4]

Hasil budidaya bergantung pada kultivar, metode budidaya, dan kondisi pertumbuhan di wilayah geografis tempat budidaya. Sebagai contoh, kebun di Argentina dan Kolombia rata-rata menghasilkan biji chia sebanyak 665kg/ha dan 530 kg/ha.[5] Sebuah penelitian skala kecil dengan tiga kultivar di lembah inter-Andes, Ekuador memproduksi sekitar 2300 kg/ha, menandakan bahwa jumlah produksi berkaitan dengan lingkungan dan kultivar. Genotipe tanaman lebih menentukan jumlah produksi daripada kandungan protein, minyak, komposisi asam lemak, atau senyawa fenolik. Kandungan minyak dan protein lebih dipengaruhi oleh temperatur.[6]

Kandungan nutrisi

Biji chia, dikeringkan, mentah
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi486 kcal (2.030 kJ)
42.1 g
Serat pangan34.4 g
30.7 g
16.5 g
VitaminKuantitas
%AKG
Vitamin A equiv.
7%
54 μg
Tiamina (B1)
54%
0.62 mg
Riboflavin (B2)
14%
0.17 mg
Niasin (B3)
59%
8.83 mg
Folat (B9)
12%
49 μg
Vitamin C
2%
1.6 mg
Vitamin E
3%
0.5 mg
MineralKuantitas
%AKG
Kalsium
63%
631 mg
Zat besi
59%
7.7 mg
Magnesium
94%
335 mg
Mangan
130%
2.72 mg
Fosfor
123%
860 mg
Potasium
9%
407 mg
Seng
48%
4.6 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air5.8 g

Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central

Chia kering mengandung 6% air, 42% karbohidrat, 16% protein, dan 31% lemak. Dalam 100-gram (3,5 oz) biji chia, terkandung beberapa vitamin dalam jumlah besar (berdasarkan asupan harian referensi atau DV), seperti vitamin B, tiamina (54% DV), dan niasin (59% DV), serta beberapa lainnya dalam jumlah sedang, seperti riboflavin (14% DV) dan folat (12% DV). Beberapa mineral juga terkandung dalam jumlah besar, termasuk kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosforus, dan zink (lihat tabel).

Asam lemak dalam minyak biji chia sebagian besar merupakan lemak tak jenuh, dengan asam linoleat (17–26% total lemak) dan asam linolenat (50–57%) sebagai kandungan lemak terbesar.[7][8] Biji chia merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 dari tumbuhan.[9]

Penelitian awal mengenai dampak terhadap kesehatan

Meskipun penelitian-penelitian awal biji chia menunjukkan manfaat kesehatan setelah mengonsumsi chia, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan tepat dan konklusif.[10] Dalam sebuah tinjuan sistematis yang terbit pada 2015, kebanyakan penelitian tidak menemukan efek konsumsi biji chia terhadap risiko penyakit kardiovaskular yang signifikan.[11] Selain itu, tidak ditemukan pula efek samping akibat konsumsi biji chia terhadap obat-obatan.[10]

Referensi

  1. ^ "Salvia columbariae Benth. GRIN-Global". npgsweb.ars-grin.gov. Diakses tanggal 2022-01-08. 
  2. ^ Ixtaina, Vanesa Y.; Nolasco, Susana M.; Tomás, Mabel C. (November 2008). "Physical properties of chia (Salvia hispanica L.) seeds". Industrial Crops and Products. 28 (3): 286–293. doi:10.1016/j.indcrop.2008.03.009. ISSN 0926-6690. 
  3. ^ Dunn, Claire (25 Mei 2015). "Is chia the next quinoa?". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 9 Januari 2021. 
  4. ^ Sosa, Anacleto (2016-04-07). "Chia Crop (Salvia hispanica L.): its History and Importance as a Source of Polyunsaturated Fatty Acids Omega-3 Around the World: a Review". JCRF. 1 (1): 5. doi:10.17303/jcrf.2016.104. 
  5. ^ Coates, Wayne; Ricardo Ayerza (1996). "Production potential of chia in northwestern Argentina". Industrial Crops and Products. 5 (3): 229–233. doi:10.1016/0926-6690(96)89454-4. 
  6. ^ Ayerza (h), Ricardo; Wayne Coates (2009). "Influence of environment on growing period and yield, protein, oil and α-linolenic content of three chia (Salvia hispanica L.) selections". Industrial Crops and Products. 30 (2): 321–324. doi:10.1016/j.indcrop.2009.03.009. ISSN 0926-6690. 
  7. ^ (h), Ricardo Ayerza (1 September 1995). "Oil content and fatty acid composition of chia (Salvia hispanica L.) from five northwestern locations in Argentina". Journal of the American Oil Chemists' Society (dalam bahasa Inggris). 72 (9): 1079–1081. doi:10.1007/BF02660727. ISSN 0003-021X. 
  8. ^ USDA SR-21 Nutrient Data (2010). "Nutrition facts for dried chia seeds, one ounce". Conde Nast, Nutrition Data. 
  9. ^ Boston, 677 Huntington Avenue; Ma 02115 +1495‑1000 (19 March 2018). "Chia Seeds". The Nutrition Source (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 April 2021. 
  10. ^ a b Ulbricht C, et al. (2009). "Chia (Salvia hispanica): a systematic review by the natural standard research collaboration". Rev Recent Clin Trials. 4 (3): 168–74. doi:10.2174/157488709789957709. PMID 20028328. 
  11. ^ de Souza Ferreira C, et al. (2015). "Effect of chia seed (Salvia hispanica L.) consumption on cardiovascular risk factors in humans: a systematic review". Nutr Hosp. 32 (5): 1909–18. doi:10.3305/nh.2015.32.5.9394. PMID 26545644.