Lompat ke isi

Sapi bali: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Menghapus pengalihan ke Banteng
Tag: Menghapus pengalihan VisualEditor
Baris 1: Baris 1:
{{infobox spesies}}
#ALIH[[Banteng]]
'''Sapi bali''' ([[nama ilmiah]]: ''Bos javanicus domesticus'') adalah jenis sapi peliharaan yang merupakan bentuk [[domestikasi|domestik]] dari [[banteng]] (''Bos javanicus''). Sapi bali dimanfaatkan sebagai [[sapi potong]] untuk diambil dagingnya dan sapi pekerja untuk membajak sawah. Mereka diperkirakan berasal dari [[Pulau Bali]].

== Sejarah dan distribusi ==
Sapi bali merupakan salah satu dari sedikit spesies sapi yang tidak berasal dari [[Aurochs|urus]] yang telah punah.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=wqpCUvVo-x4C&q=Bali+cattle&pg=PA13|title=The Field Guide to Cattle|last=Porter|first=Valerie|date=2008-02-15|publisher=Voyageur Press|isbn=9781616739522|language=en}}</ref> Mereka berasal dari banteng, yang domestikasinya terjadi sekitar 3500 SM.<ref name=":0">{{Cite journal|last1=Mohamad|first1=Kusdiantoro|last2=Olsson|first2=Mia|last3=van Tol|first3=Helena T. A.|last4=Mikko|first4=Sofia|last5=Vlamings|first5=Bart H.|last6=Andersson|first6=Göran|last7=Rodríguez-Martínez|first7=Heriberto|last8=Purwantara|first8=Bambang|last9=Paling|first9=Robert W.|date=2009-05-13|title=On the Origin of Indonesian Cattle|journal=PLOS ONE|volume=4|issue=5|pages=e5490|doi=10.1371/journal.pone.0005490|issn=1932-6203|pmc=2677627|pmid=19436739|bibcode=2009PLoSO...4.5490M|doi-access=free}}</ref>

Sapi bali telah tersebar ke Timor Timur, Jawa, Malaysia, dan Australia sebagai hewan ternak dan jumlahnya sekitar seperempat dari total populasi sapi di Indonesia.<ref name=":1">{{Cite journal|last1=Lisson|first1=Shaun|last2=MacLeod|first2=Neil|last3=McDonald|first3=Cam|last4=Corfield|first4=Jeff|last5=Pengelly|first5=Bruce|last6=Wirajaswadi|first6=Lalu|last7=Rahman|first7=Rahmat|last8=Bahar|first8=Syamsu|last9=Padjung|first9=Rusnadi|date=2010-09-01|title=A participatory, farming systems approach to improving Bali cattle production in the smallholder crop–livestock systems of Eastern Indonesia|journal=Agricultural Systems|volume=103|issue=7|pages=486–497|doi=10.1016/j.agsy.2010.05.002|issn=0308-521X}}</ref> Di pulau-pulau timur Indonesia, hingga empat perlima dari keseluruhan sapi merupakan sapi bali.<ref name=":3">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=2UEJDAAAQBAJ&q=Bali+cattle&pg=PA121|title=Mason's World Encyclopedia of Livestock Breeds and Breeding, 2 Volume Pack|last1=Porter|first1=Valerie|last2=Alderson|first2=Lawrence|last3=Hall|first3=Stephen J. G.|last4=Sponenberg|first4=D. Phillip|date=2016-03-09|publisher=CABI|isbn=9781845934668|language=en}}</ref> Di [[Wilayah Utara]] Australia, mereka melarikan diri dari penangkaran dan berkeliaran dalam kawanan besar yang merusak tanaman.

== Karakteristik ==
Sapi bali memiliki punuk, berwarna putih di pantat, kaki bagian bawah, dan di bawah perut.<ref name=":3" /><ref name=":4" /> Hewan betina berwarna kuning kemerahan, sedangkan jantan berwarna coklat kemerahan yang kemudian berubah menjadi coklat tua seiring dengan bertambahnya umur mereka. Dibandingkan dengan banteng, sapi bali berukuran lebih kecil, menunjukkan [[dimorfisme seksual]] yang kurang jelas, memiliki tanduk yang lebih kecil, dan ''wither'' (tonjolan di sekitar [[tulang belikat]]) yang kurang berkembang.<ref name=":4">{{Cite web|date=2009|title=Bali cattle|url=http://krankykids.com/cows/mydailycow_2009/2009_august/20090818.html|website=My Daily Cow|publisher=Kranky Kids|archive-url=https://web.archive.org/web/20190315005144/http://krankykids.com/cows/mydailycow_2009/2009_august/20090818.html|archive-date=15 March 2019|access-date=5 June 2019|url-status=live}}</ref> Berat badan hewan jantan rata-rata 335 hingga 363 kilogram, sedangkan betina rata-rata dari 211 kilogram sampai 242 kilogram.<ref name=":3" /> Sapi bali terkenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk tumbuh meskipun mengonsumsi [[Pakandangan, Enam Lingkung, Padang Pariaman|pakan]] berkualitas rendah dan kesuburan reproduksinya yang tinggi.<ref name=":0" />

== Penyakit ==
Sapi bali domestik terkenal karena ketahanannya yang tinggi terhadap sebagian besar penyakit. Namun, mereka rentan terhadap [[demam kataral malignan]].<ref name=":0" /> Sapi bali juga sangat rentan terhadap [[penyakit Jembrana]],<ref name=":2" /> yang pertama kali dideskripsikan pada mereka pada tahun 1964.<ref>{{Cite book|last=Desport|first=Moira|date=2010|url=https://books.google.com/books?id=0Wt5OIwX7RgC&q=Bali+cattle&pg=PA307|title=Lentiviruses and Macrophages: Molecular and Cellular Interactions|publisher=Horizon Scientific Press|isbn=9781904455608|language=en}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}

{{taxonbar}}
{{authority control}}


[[Kategori:Ras sapi potong]]
[[Kategori:Ras sapi potong]]

Revisi per 26 Desember 2021 07.38

Sapi bali
Bos javanicus domesticus

Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoArtiodactyla
FamiliBovidae
GenusBos
SpesiesBos javanicus
SubspesiesBos javanicus domesticus

Sapi bali (nama ilmiah: Bos javanicus domesticus) adalah jenis sapi peliharaan yang merupakan bentuk domestik dari banteng (Bos javanicus). Sapi bali dimanfaatkan sebagai sapi potong untuk diambil dagingnya dan sapi pekerja untuk membajak sawah. Mereka diperkirakan berasal dari Pulau Bali.

Sejarah dan distribusi

Sapi bali merupakan salah satu dari sedikit spesies sapi yang tidak berasal dari urus yang telah punah.[1] Mereka berasal dari banteng, yang domestikasinya terjadi sekitar 3500 SM.[2]

Sapi bali telah tersebar ke Timor Timur, Jawa, Malaysia, dan Australia sebagai hewan ternak dan jumlahnya sekitar seperempat dari total populasi sapi di Indonesia.[3] Di pulau-pulau timur Indonesia, hingga empat perlima dari keseluruhan sapi merupakan sapi bali.[4] Di Wilayah Utara Australia, mereka melarikan diri dari penangkaran dan berkeliaran dalam kawanan besar yang merusak tanaman.

Karakteristik

Sapi bali memiliki punuk, berwarna putih di pantat, kaki bagian bawah, dan di bawah perut.[4][5] Hewan betina berwarna kuning kemerahan, sedangkan jantan berwarna coklat kemerahan yang kemudian berubah menjadi coklat tua seiring dengan bertambahnya umur mereka. Dibandingkan dengan banteng, sapi bali berukuran lebih kecil, menunjukkan dimorfisme seksual yang kurang jelas, memiliki tanduk yang lebih kecil, dan wither (tonjolan di sekitar tulang belikat) yang kurang berkembang.[5] Berat badan hewan jantan rata-rata 335 hingga 363 kilogram, sedangkan betina rata-rata dari 211 kilogram sampai 242 kilogram.[4] Sapi bali terkenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk tumbuh meskipun mengonsumsi pakan berkualitas rendah dan kesuburan reproduksinya yang tinggi.[2]

Penyakit

Sapi bali domestik terkenal karena ketahanannya yang tinggi terhadap sebagian besar penyakit. Namun, mereka rentan terhadap demam kataral malignan.[2] Sapi bali juga sangat rentan terhadap penyakit Jembrana,[6] yang pertama kali dideskripsikan pada mereka pada tahun 1964.[7]

Referensi

  1. ^ Porter, Valerie (2008-02-15). The Field Guide to Cattle (dalam bahasa Inggris). Voyageur Press. ISBN 9781616739522. 
  2. ^ a b c Mohamad, Kusdiantoro; Olsson, Mia; van Tol, Helena T. A.; Mikko, Sofia; Vlamings, Bart H.; Andersson, Göran; Rodríguez-Martínez, Heriberto; Purwantara, Bambang; Paling, Robert W. (2009-05-13). "On the Origin of Indonesian Cattle". PLOS ONE. 4 (5): e5490. Bibcode:2009PLoSO...4.5490M. doi:10.1371/journal.pone.0005490alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1932-6203. PMC 2677627alt=Dapat diakses gratis. PMID 19436739. 
  3. ^ Lisson, Shaun; MacLeod, Neil; McDonald, Cam; Corfield, Jeff; Pengelly, Bruce; Wirajaswadi, Lalu; Rahman, Rahmat; Bahar, Syamsu; Padjung, Rusnadi (2010-09-01). "A participatory, farming systems approach to improving Bali cattle production in the smallholder crop–livestock systems of Eastern Indonesia". Agricultural Systems. 103 (7): 486–497. doi:10.1016/j.agsy.2010.05.002. ISSN 0308-521X. 
  4. ^ a b c Porter, Valerie; Alderson, Lawrence; Hall, Stephen J. G.; Sponenberg, D. Phillip (2016-03-09). Mason's World Encyclopedia of Livestock Breeds and Breeding, 2 Volume Pack (dalam bahasa Inggris). CABI. ISBN 9781845934668. 
  5. ^ a b "Bali cattle". My Daily Cow. Kranky Kids. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2019. Diakses tanggal 5 June 2019. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :2
  7. ^ Desport, Moira (2010). Lentiviruses and Macrophages: Molecular and Cellular Interactions (dalam bahasa Inggris). Horizon Scientific Press. ISBN 9781904455608.