Keleluasaan berjalan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumb|Jalan Gauchetière, di [[Montreal]] '''Walkability''' adalah sebuah ukuran se...'
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
Herryz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 18: Baris 18:
* Rasio luas lantai<ref name="JAPA article2">{{cite news|url = http://www.planning.org/japa/pdf/JAPAFrank06.pdf|title = Many Pathways from Land Use to Health|author = Frank|publisher = Journal of the American Planning Association|date = Winter 2006|page = 77|display-authors = etal}}</ref>
* Rasio luas lantai<ref name="JAPA article2">{{cite news|url = http://www.planning.org/japa/pdf/JAPAFrank06.pdf|title = Many Pathways from Land Use to Health|author = Frank|publisher = Journal of the American Planning Association|date = Winter 2006|page = 77|display-authors = etal}}</ref>


Faktor utama dari [[infrastruktur|infrastruktur]] termasuk adanya akses [[angkutan massal]], kemudian keberadaan dan kualitas [[jalan setapak]], ada terdapat jalur perkebunan di jalan [[parkir]] atau [[jalur sepeda ]] dan terdapat [[penyeberangan pejalan kaki]], [[estetika]], kualitas udara, adanya tempat berteduh sesuai pada musim, memiliki volume dan kecepatan lalu lintas.<ref name="TDM encyclopedia" /><ref>{{cite news|url=http://www.ajpm-online.net/article/PIIS0749379706003059/fulltext|title=Indicators of Activity-Friendly Communities: An Evidence-Based Consensus Process|publisher=American Journal of Preventive Medicine|author=Ramirez|date=December 2006|pages=515–24|display-authors=etal}}</ref> dan juga kondisi angin.
Faktor utama dari [[Infrastruktur|infrastruktur]] termasuk adanya akses [[angkutan massal]], kemudian keberadaan dan kualitas [[jalan setapak]], ada terdapat jalur perkebunan di jalan [[parkir]] atau [[jalur sepeda ]] dan terdapat [[penyeberangan pejalan kaki]], [[estetika]], kualitas udara, adanya tempat berteduh sesuai pada musim, memiliki volume dan kecepatan lalu lintas.<ref name="TDM encyclopedia" /><ref>{{cite news|url=http://www.ajpm-online.net/article/PIIS0749379706003059/fulltext|title=Indicators of Activity-Friendly Communities: An Evidence-Based Consensus Process|publisher=American Journal of Preventive Medicine|author=Ramirez|date=December 2006|pages=515–24|display-authors=etal}}</ref> dan juga kondisi angin.


Walkability juga diperiksa berdasarkan [[lingkungan buatan]] di sekitarnya. Reid Ewing dan [[Robert Cervero]] berpendapat bahwa Walkability dapat dilihat dari lingkungan binaan — termasuk kepadatan, keragaman, desain, aksesibilitas tujuan, dan jarak antar transit angkutan massal — sangat memengaruhi kondisi untuk berjalan kaki di suatu area.<ref>Ewing, Reid and Cervero, Robert. "Travel and the Built Environment: A Meta-Analysis", ''Journal of the American Planning Association'', vol 76, no 3 (2010): 265-294.</ref> Kombinasi dari faktor-faktor ini mempengaruhi keputusan seseorang untuk berjalan kaki atau tidak.<ref>Wang, Ke. "Causality Between Built Environment and Travel Behavior: Structural Equations Model Applied to Southern California." ''Transportation Research Record'', no 2397 (2013): 80- 88.</ref>
Walkability juga diperiksa berdasarkan [[lingkungan buatan]] di sekitarnya. Reid Ewing dan [[Robert Cervero]] berpendapat bahwa Walkability dapat dilihat dari lingkungan binaan — termasuk kepadatan, keragaman, desain, aksesibilitas tujuan, dan jarak antar transit angkutan massal — sangat memengaruhi kondisi untuk berjalan kaki di suatu area.<ref>Ewing, Reid and Cervero, Robert. "Travel and the Built Environment: A Meta-Analysis", ''Journal of the American Planning Association'', vol 76, no 3 (2010): 265-294.</ref> Kombinasi dari faktor-faktor ini mempengaruhi keputusan seseorang untuk berjalan kaki atau tidak.<ref>Wang, Ke. "Causality Between Built Environment and Travel Behavior: Structural Equations Model Applied to Southern California." ''Transportation Research Record'', no 2397 (2013): 80- 88.</ref>

== Sejarah ==
[[File:Walk Short Distances - Go by Shanks' Pony Art.IWMPST15267.jpg|thumb|Walk Short Distances - Go oleh Shanks Pony ]]

Sebelum adanya produksi massal jenis kendaraan [[mobil]], [[motor]] dan [[sepeda]], berjalan kaki merupakan cara utama manusia untuk bepergian ke segala tempat tujuan. Dan hal itu menjadi satu-satunya cara untuk bisa pergi dari suatu tempat ke tempat lain untuk sebagian besar keberlangsungan sejarah kehidupan manusia.<ref>{{Cite web|url = https://www.nytimes.com/2015/04/26/magazine/the-history-of-a-city-underfoot.html?_r=0|title = The History of a City Underfoot|date = April 23, 2015|accessdate=31 Desember 2020|website = The New York Times Magazine|publisher = The New York Times Company|last = Rich|first = Nathaniel}}</ref> Hingga tahun 1930-an, terjadi sebuah pertumbuhan ekonomi secara global dan menyebabkan adanya peningkatan produksi [[mobil]]. Kendaraan mobil pun pada saat itu sangat terjangkau, sehingga banyak muncul berbagai jenis mobil selama [[ekspansi ekonomi Pasca-Perang Dunia II]].<ref>Hendee, Caitlin. "More on the cover story: A short history of walkable urbanism and transit-oriented development". Denver Business Journal.[http://www.bizjournals.com/denver/news/2014/09/02/more-on-the-cover-story-tuesday.html]</ref> Namun ada efek negatif yang merugikan karena banyaknya produksi mobil yakni emisi mobil yang menimbulkan kekhawatiran publik atas [[polusi udara]]. Sehingga muncul berbagai alternatif untuk mengatasi hal tersebut, termasuk penyediaan [[transportasi umum]] dan adanya infrastruktur jalan kaki yang lebih baik, hal ini menjadi perhatian khusus para perencana dan pembuat kebijakan dan pengembangan kota.

== Manfaat ==
===Kesehatan===
Indeks walkability memiliki korelasi dengan [[Indeks Massa Tubuh]] (''Body Mass Index'' (BMI)) dan aktivitas fisik.<ref name="JAPA article2"/><ref>{{cite news|title=Linking objectively measured physical activity with objectively measured urban form: Findings from SMARTRAQ|author=Frank|url=http://www.ajpm-online.net/article/PIIS0749379704003253/fulltext|publisher=American Journal of Preventive Medicine|date=February 2005|pages=117–25|display-authors=etal}}</ref> Aktivitas fisik dapat mencegah berbagai penyakit kronis, seperti [[penyakit kardiovaskular]], [[diabetes]], [[hipertensi]], [[obesitas]], [[Depresi| depresi]], dan juga [[osteoporosis]].<ref>Gase, Lauren N., Paul A. Simon, et al.. "Public Awareness of and Support for Infrastructure Changes Designed to Increase Walking and Biking in Los Angeles County." ''Preventive Medicine'' 72 (2015): 70-75.</ref> Sebagai contoh, peningkatan skore berjalan (''Walk score'') telah dikaitkan dengan profil [[Sindrom metabolik|resiko kardio metabolik]] yang lebih baik<ref>{{Cite journal|last=Méline|first=Julie|last2=Chaix|first2=Basile|last3=Pannier|first3=Bruno|last4=Ogedegbe|first4=Gbenga|last5=Trasande|first5=Leonardo|last6=Athens|first6=Jessica|last7=Duncan|first7=Dustin T.|date=2017-12-19|title=Neighborhood walk score and selected Cardiometabolic factors in the French RECORD cohort study|journal=BMC Public Health|volume=17|issue=1|pages=960|doi=10.1186/s12889-017-4962-8|issn=1471-2458|pmc=5735827|pmid=29258476}}</ref> dan dapat menurunkan risiko [[infark miokard|serangan jantung]].<ref>{{Cite journal|last=Mazumdar|first=Soumya|last2=Learnihan|first2=Vincent|last3=Cochrane|first3=Thomas|last4=Phung|first4=Hai|last5=O'Connor|first5=Bridget|last6=Davey|first6=Rachel|date=2016-12-01|title=Is Walk Score associated with hospital admissions from chronic diseases? Evidence from a cross-sectional study in a high socioeconomic status Australian city-state|url=https://bmjopen.bmj.com/content/6/12/e012548|journal=BMJ Open|language=en|volume=6|issue=12|pages=e012548|doi=10.1136/bmjopen-2016-012548|issn=2044-6055|pmid=27932340|pmc=5168632}}</ref> [[Dana Penelitian Kanker Dunia]] dan [[Institut Penelitian Kanker Amerika]] juga merilis laporan perkembangan terbaru mereka, dimana mereka memberi anjuran supaya mendorong masyarakat lebih aktif untuk berjalan, karena dengan berjalan kaki dapat berkontribusi pada pengurangan penyakit [[kanker]].<ref>[http://www.webmd.com/cancer/news/20090226/1-in-3-common-cancers-may-be-preventable Miranda Hitti, "Report: Good Diet, Physical Activity, and Healthy Weight May Prevent 34% of 12 Common Cancers in the U.S.", ''WebMD Health News'', Feb. 26, 2009.]</ref> Hal lain sebagai pembenaran dari penelitian ini berpendapat bahwa [[jalan|gaya berjalan]] sangat penting untuk membantu perkembangan [[otak|otak]] pada manusia.<ref>Stanford, Craig (2003) ''Upright: The Evolutionary Key to Becoming Human'', Houghton-Mifflin: New York, pp. 122-171</ref>

Karena adanya perbedaan tingkat kesehatan bagi penduduk di lingkungan [[kota|dalam kota]] dan di lingkungan [[kota|pinggiran kota]], dengan ukuran yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan indeks kemampuan berjalan kaki berdasarkan faktor lingkungan dari setiap wilayah.<ref>{{cite news|url=http://www.ehjournal.net/content/5/1/25|title=Obesity, physical activity, and the urban environment: public health research needs|author=Lopez, Russel P. and H. Patricia Hynes|publisher=Environmental Health: A Global Access Science Source|year=2006|doi=10.1186/1476-069X-5-25}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 31 Desember 2020 12.02

Jalan Gauchetière, di Montreal

Walkability adalah sebuah ukuran seberapa ramah suatu area untuk dapat dilalui dengan berjalan kaki. Walkability memiliki manfaat untuk kesehatan, lingkungan, dan juga ekonomi.[1] Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat area berjalan kaki termasuk ada atau tidaknya kualitas jalan setapak, trotoar atau hak jalan pejalan kaki lainnya, lalu lintas dan juga kondisi jalan, antara lain pola penggunaan lahan, aksesibilitas bangunan, dan keamanan sekitar area pejalan kaki.[2] Walkability merupakan konsep yang sangat penting di kawasan desain perkotaan yang sustainable.[3] Project Drawdown menjelaskan bahwa menjadikan kota sebagai kawasan yang ramah untuk berjalan kaki merupakan salah satu solusi penting dalam mengatasi perubahan iklim dan kota. Karena dengan adanya Walkability dapat mengurangi emisi karbon, dan dapat meningkatkan kualitas hidup di kota tersebut.[4]

Definisi

Kawasan campuran penggunaan jalan yang ramah bagi pejalan kaki di Bitola, Makedonia Utara.

Salah satu definisi yang lebih tepat untuk mengartikan walkability adalah "Sejauh mana lingkungan binaan ramah terhadap keberadaan orang yang tinggal, berbelanja, berkunjung, menikmati atau bahkan menghabiskan waktu di suatu daerah".[5] Beberapa fakotr yang memengaruhi suatu wilayah disebut ramah untuk berjalan kaki (Walkability) termasuk diantaranya, namun tidak terbatas pada:

  • Adanya konektivitas jalan
  • Penggunaan lahan campuran
  • Kepadatan tempat tinggal (unit tempat tinggal per area penggunaan tempat tinggal)
  • Terdapat pohon dan tumbuhan
  • Memiliki frekuensi dan variasi bangunan
  • Adanya pintu masuk dan sensasi lainnya di bagian depan jalan
  • Transparansi, yang mencakup jumlah kaca di jendela dan pintu, orientasi dan kedekatan rumah, dan bangunan ke jalan
  • Banyak terdapat tempat untuk dikunjungi dan dekat dengan sebagian besar perumahan, termasuk adanya layanan seperti toko, restoran, bar, teater, sekolah, taman, atau juga pusat olahraga[6]
  • Penempatan, seperti adanya desain jalan yang cocok untuk orang, bukan hanya mobil
  • Rasio luas lantai[7]

Faktor utama dari infrastruktur termasuk adanya akses angkutan massal, kemudian keberadaan dan kualitas jalan setapak, ada terdapat jalur perkebunan di jalan parkir atau jalur sepeda dan terdapat penyeberangan pejalan kaki, estetika, kualitas udara, adanya tempat berteduh sesuai pada musim, memiliki volume dan kecepatan lalu lintas.[2][8] dan juga kondisi angin.

Walkability juga diperiksa berdasarkan lingkungan buatan di sekitarnya. Reid Ewing dan Robert Cervero berpendapat bahwa Walkability dapat dilihat dari lingkungan binaan — termasuk kepadatan, keragaman, desain, aksesibilitas tujuan, dan jarak antar transit angkutan massal — sangat memengaruhi kondisi untuk berjalan kaki di suatu area.[9] Kombinasi dari faktor-faktor ini mempengaruhi keputusan seseorang untuk berjalan kaki atau tidak.[10]

Sejarah

Walk Short Distances - Go oleh Shanks Pony

Sebelum adanya produksi massal jenis kendaraan mobil, motor dan sepeda, berjalan kaki merupakan cara utama manusia untuk bepergian ke segala tempat tujuan. Dan hal itu menjadi satu-satunya cara untuk bisa pergi dari suatu tempat ke tempat lain untuk sebagian besar keberlangsungan sejarah kehidupan manusia.[11] Hingga tahun 1930-an, terjadi sebuah pertumbuhan ekonomi secara global dan menyebabkan adanya peningkatan produksi mobil. Kendaraan mobil pun pada saat itu sangat terjangkau, sehingga banyak muncul berbagai jenis mobil selama ekspansi ekonomi Pasca-Perang Dunia II.[12] Namun ada efek negatif yang merugikan karena banyaknya produksi mobil yakni emisi mobil yang menimbulkan kekhawatiran publik atas polusi udara. Sehingga muncul berbagai alternatif untuk mengatasi hal tersebut, termasuk penyediaan transportasi umum dan adanya infrastruktur jalan kaki yang lebih baik, hal ini menjadi perhatian khusus para perencana dan pembuat kebijakan dan pengembangan kota.

Manfaat

Kesehatan

Indeks walkability memiliki korelasi dengan Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index (BMI)) dan aktivitas fisik.[7][13] Aktivitas fisik dapat mencegah berbagai penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, hipertensi, obesitas, depresi, dan juga osteoporosis.[14] Sebagai contoh, peningkatan skore berjalan (Walk score) telah dikaitkan dengan profil resiko kardio metabolik yang lebih baik[15] dan dapat menurunkan risiko serangan jantung.[16] Dana Penelitian Kanker Dunia dan Institut Penelitian Kanker Amerika juga merilis laporan perkembangan terbaru mereka, dimana mereka memberi anjuran supaya mendorong masyarakat lebih aktif untuk berjalan, karena dengan berjalan kaki dapat berkontribusi pada pengurangan penyakit kanker.[17] Hal lain sebagai pembenaran dari penelitian ini berpendapat bahwa gaya berjalan sangat penting untuk membantu perkembangan otak pada manusia.[18]

Karena adanya perbedaan tingkat kesehatan bagi penduduk di lingkungan dalam kota dan di lingkungan pinggiran kota, dengan ukuran yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan indeks kemampuan berjalan kaki berdasarkan faktor lingkungan dari setiap wilayah.[19]

Referensi

  1. ^ Walkability Is Good for You 
  2. ^ a b Online TDM Encyclopedia chapter on pedestrian improvements
  3. ^ "S. Grignaffini, S. Cappellanti, A. Cefalo, "Visualizing sustainability in urban conditions", WIT Transactions on Ecology and the Environment, Vol. 1, pp. 253-262, 10 Jun 2008". Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Desember 2020. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  4. ^ "Walkable Cities @ProjectDrawdown #ClimateSolutions". Project Drawdown (dalam bahasa Inggris). 2020-02-06. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  5. ^ Abley, Stephen. "Walkability Scoping Paper" 21 March 2005. Dikutip 31 Desember 2020
  6. ^ León-Quismondo, Jairo; Bonal, José; Burillo, Pablo; Fernández-Luna, Álvaro (2020-08-04). "Walkability and Fitness Center Prices, Opening Hours, and Extra Services: The Case of Madrid, Spain". International Journal of Environmental Research and Public Health (dalam bahasa Inggris). 17 (15): 5622. doi:10.3390/ijerph17155622alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1660-4601. 
  7. ^ a b Frank; et al. (Winter 2006). "Many Pathways from Land Use to Health" (PDF). Journal of the American Planning Association. hlm. 77. 
  8. ^ Ramirez; et al. (December 2006). "Indicators of Activity-Friendly Communities: An Evidence-Based Consensus Process". American Journal of Preventive Medicine. hlm. 515–24. 
  9. ^ Ewing, Reid and Cervero, Robert. "Travel and the Built Environment: A Meta-Analysis", Journal of the American Planning Association, vol 76, no 3 (2010): 265-294.
  10. ^ Wang, Ke. "Causality Between Built Environment and Travel Behavior: Structural Equations Model Applied to Southern California." Transportation Research Record, no 2397 (2013): 80- 88.
  11. ^ Rich, Nathaniel (April 23, 2015). "The History of a City Underfoot". The New York Times Magazine. The New York Times Company. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  12. ^ Hendee, Caitlin. "More on the cover story: A short history of walkable urbanism and transit-oriented development". Denver Business Journal.[1]
  13. ^ Frank; et al. (February 2005). "Linking objectively measured physical activity with objectively measured urban form: Findings from SMARTRAQ". American Journal of Preventive Medicine. hlm. 117–25. 
  14. ^ Gase, Lauren N., Paul A. Simon, et al.. "Public Awareness of and Support for Infrastructure Changes Designed to Increase Walking and Biking in Los Angeles County." Preventive Medicine 72 (2015): 70-75.
  15. ^ Méline, Julie; Chaix, Basile; Pannier, Bruno; Ogedegbe, Gbenga; Trasande, Leonardo; Athens, Jessica; Duncan, Dustin T. (2017-12-19). "Neighborhood walk score and selected Cardiometabolic factors in the French RECORD cohort study". BMC Public Health. 17 (1): 960. doi:10.1186/s12889-017-4962-8. ISSN 1471-2458. PMC 5735827alt=Dapat diakses gratis. PMID 29258476. 
  16. ^ Mazumdar, Soumya; Learnihan, Vincent; Cochrane, Thomas; Phung, Hai; O'Connor, Bridget; Davey, Rachel (2016-12-01). "Is Walk Score associated with hospital admissions from chronic diseases? Evidence from a cross-sectional study in a high socioeconomic status Australian city-state". BMJ Open (dalam bahasa Inggris). 6 (12): e012548. doi:10.1136/bmjopen-2016-012548. ISSN 2044-6055. PMC 5168632alt=Dapat diakses gratis. PMID 27932340. 
  17. ^ Miranda Hitti, "Report: Good Diet, Physical Activity, and Healthy Weight May Prevent 34% of 12 Common Cancers in the U.S.", WebMD Health News, Feb. 26, 2009.
  18. ^ Stanford, Craig (2003) Upright: The Evolutionary Key to Becoming Human, Houghton-Mifflin: New York, pp. 122-171
  19. ^ Lopez, Russel P. and H. Patricia Hynes (2006). "Obesity, physical activity, and the urban environment: public health research needs". Environmental Health: A Global Access Science Source. doi:10.1186/1476-069X-5-25.