Lompat ke isi

Pengguna:WinantuNJ

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

WATUGUNUNG[sunting | sunting sumber]

ketika mudanya bernamaJaka Wuduk. pada masa pengembaraan, nama Jaka wuduk dirasakannya terlalu jelek, kemudian ia menggantinya dengan nama Radite. Dia adalah putra Prabu Palindriya, raja negara Purwacarita, empat keturunan dari Sang Hyang Rudra, putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Darmani. Ibunya bernama Dewi Sita Radite mempunyai saudara seayah lain ibu sebanyak lima orang, masing-masing bernama Anggara, Buda, dan Sukra (dari ibu Dewi Soma), Dewi Setyawati, dan Wukir (dari ibu Dewi Landep, adik Dewi Sita). Karena kesaktiannya, Radite/Jaka Wuduk setelah diusir oleh ibunya kare- na sesuatu peristiwa, berhasil menjadi raja negara Gilingwesi dan bergelar Prabu Watugunung. Tanpa sepengetahuan keduanya, ia kemudian memperis- tri ibunya sendiri, Dewi Sinta dan mempunyai anak sebanyak 19 orang. Prabu Watugunung kemudian menyerang negara Purwacarita, membunuh ayahnya sendiri, Prabu Palindriya. lajuga memperistri Dewi Landep, bibinya dan ber- putra enam orang, serta memperistri Dewi Soma, berputra satu orang. Motif cerita tentang perkawinan inses ini ada di berbagai suku bangsa. Lakon Watugunung ini mirip dengan legenda Sangkuriang di Jawa Barat. Watu- gunung ketika kecil sangat nakal. Ketika sedang merajuk membuat ibunya kesal. la dipukul enthong (sendok nasi) sehingga kepalanya berdarah. Dia kemudian minggat dan mengembara sambil berguru. Menjelang dewasa, ia mempunyai kesaktian yang luar biasa dan berhasil menjadi seorang raja. Setelah Sinta tahu bahwa selama ini dia kawin dengan anaknya sendiri, ia meminta agar prabu Watugunung menyerang Suralaya untuk memperistri Dewi Sri, istri Dewa Wisnu. Permintaan ini hanya sebagai cara halus agar dia segera terlepas dari aib. Prabu Watugunung tewas di tangan Prabu Satmata yang sesungguhnya adalah penjelmaan Batara Wisnu dan putranya, Batara Srigati.[sunting | sunting sumber]