Lompat ke isi

Pengguna:Qeita

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Atieq SS Listyowati

Atieq SS Listyowati [lahir dan tumbuh di Surabaya, 10 September 1964] adalah seorang pecinta seni & praktisi dengan beberapa pengalaman dalam jurnalisme terutama dalam ruang seni. Ia mengelola dan menyelenggarakan beberapa acara kesenian baik fotografi, lukisan & patung pameran, tari, teater, seni visual dan pertunjukan sekaligus artis dan pendiri AppreRoom [non-formal & lembaga non-profit sejak tahun 1998] serta merancang [organiser] program pelatihan jurnalis seni dan lain-lain. Hal ini sehubungan dengan profesinya sebagai jurnalis tulis, radio dan foto, yang telah dimulainya semenjak di masa kuliahnya di Bandung [1980an]. Tahun 2005-2006 ia mendapat grant dari Arts Network Asia [ANA] untuk melakukan observasi sejarah seni performa [performance art] dan manajemennya di Indonesia, Malaysia dan Singapura yang merupakan bagian dari awal pembelajaran & pemahamannya dalam performance art sebagai genre. Ia tertarik pada seni performa yang dianggapnya seperti perjalanan jiwa masing-masing senimannya dalam memahami hidupnya. Performance art juga seperti migrasi burung yang terbang jauh sepanjang waktu, yang tidak dapat dihentikan dan membuat beberapa kreasi & asimilasi di setiap tempat, termasuk bentuk-bentuk baru dan perspektif lain. Pada tahun yang sama [2006] ia menyelenggarakan berbagai kegiatan seni performa di Indonesia, misalnya: Bird Migration [Apa itu Performance Art?] di Bentara Budaya Jakarta dan IIPAE2006: Birds Migration di Galeri Nasional Indonesia. Pada tahun 2007 KHOJ Studio mengundangnya untuk residensi selama 6 minggu di New Delhi serta melakukan performance. Lawatan ini berlanjut hingga 2 bulan berkat dukungan KBRI New Delhi pada waktu itu. Ia kemudian sempat mendapat undangan memberikan workshop dan performance di Departemen Seni Lukis - Visva Bharati di Santiniketan, Bengali Barat. Pada tahun 2007 ia menyelenggarakan ASEAN/Aksi: Occupying Space di Galeri Nasional Indonesia-Jakarta dan Lombok. Tahun 2008, ia mendapat undangan dari NIPAF untuk melakukan pertunjukan di 4 kota [Tokyo-Kawaguchi/Saitama-Moriya/Ibaraki-Nagano] di Jepang. Pada tahun yang sama ia melakukan beberapa tampilan di Indonesia, misalnya : undisclosed territory # 3 di Padepokan Lemah Putih Solo dan residensi artis di Jatiwangi Art Factory, juga di Studio Rosid di Bandung serta di Eloprogo Art, desa Bejen-Borobudur sebelum melakukan kerjasama dengan 7 perempuan artis beberapa negara[penari, seniman visual, skulpturis, pelukis, dalang & performance artist] internasional dalam projek Kemana Pun di LIP [Lembaga Indonesia Perancis], Yogyakarta. Pada tahun 2009 ia menyelenggarakan A Face of Nations acara seni performa internasional di CCCL [Pusat Kebudayaan Perancis/fasilitator], Surabaya. Tahun 2010 ia menyelenggarakan “Ohayyoo!..” Apresiasi Kata, Performa & Makna, sebuah kolaborasi antara seni performa dan wayang beber di Newseum yang difasilitasi oleh program Jak-Japan Matsuri, 27-29 September 2010. Pada pertengahan Oktober sebuah acara yang sama digelarnya yakni berupa seni puisi-performa Festival Kata dalam Performa di Bentara Budaya Jakarta [fasilitator]. 2011 kembali berpartisipasi dalam performance di Bentara Budaya Jakarta yang mengantarnya pada acara performance art bertajuk Sono Lumiere di Institut Francais Indonesia, Bandung di tahun 2012. Semenjak itu ia masih menyukai inspirasi yang diambilnya dari tampilan Atsuko Tanaka dari kelompok Gutai Jepang di tahun 60an, yakni dengan menggunakan kostum lampu. Tahun berikutnya 2013 setelah performance bersama (kolaborasi) wayang beber dan sound art di Bentara Budaya Jakarta, Atieq mendapatkan undangan untuk tampil di Swedia (Umea) dan sekaligus melakukan observasi kegiatan sebuah kelompok performance art (PAiN) di beberapa kota Norrbotten (Swedia Utara). Kesempatan sebulan ini digunakannya untuk juga melawat ke Helsinki, Finlandia dan juga Stockholm guna menghadiri seminar tentang performance dan event-event internasional di genre performance art yang tengah berlangsung setiap hari di berbagai institusi dan organiser. Tahun 2014 ia masih menyukai performance yang sama dengan kostum lampu yang dipadu dengan sistem decoding dari cahaya menjadi suara melalui kolaborasi dengan sound artist. Dua tahun kemudian ia kembali beraksi di Universitas Pendidikan Jakarta dengan judul 'a s a p'. Setelah sebelumnya tampil presentasi dalam sebuah public-lecture seputar praktik performance art dalam pendidikan seni, yang diakhiri dengan karya 'Sailing'. Tahun 2017 Atieq mengeksplore budaya Indonesia Timur di auditorium Galeri Indonesia Kaya berjudul 'Penti' sebagai grant yang diberikan Bakti Budaya Djarum Foundation. Tahun 2018 ia berkolaborasi dengan komponis dan performer Gema Swaratyagita dalam produksi 'Alice in Wonderland' di Bentara Budaya Jakarta.

Atieq terbilang sangat peduli dengan ruang seni sebagai salah satu medium untuk bereksplorasi yang tak pernah berakhir di era apa pun selama peradaban manusia masih ada, karena seni membawa sejarah keberadaan manusia. Lihat http://appreroom-artspace.blogspot.com dan http://sslistyowati.blogspot.com