Lompat ke isi

Pengguna:Mohdyunuss

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sungai Subayang[sunting | sunting sumber]

Daerah Kabupaten Kampar memiliki dua Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar yaitu Sungai Kampar dan Sungai Siak. Sungai Kampar melewati kabupaten ini sepanjang ± 413,5 km dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dan lebar rata-rata 143 meter. Sungai kedua yang melewati kabupaten ini adalah bagian hulu dari Sungai Siak, dengan panjang sungai ±90 km dan kedalaman rata-rata 8-12 m. Sungai Kampar yang memasuki wilayah kabupaten ini bercabang menjadi Sungai Kampar (biasa disebut Sungai Kampar saja) dan Sungai Kampar Kiri. Sungai Kampar Kiri ini selain memiliki cabang-cabang kecil juga memiliki cabang utama, yaitu Sungai Subayang dan Sungai Singingi yang berhulu di Kabupaten Kuantan Singingi. Sungai Subayang memiliki arti penting bagi ekosistem hutan tropis, khususnya wilayah Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (SM Rimbang Baling). Banyaknya sungai dan anak sungai yang berada di Kabupaten Kampar, menyebabkan daerah ini menjadi salah satu daerah yang dinilai rawan banjir dan tanah longsor. Selain banjir dan longsor, seiring dengan perkembangannya, daerah ini juga rawan dengan masalah-masalah lainya seperti pembukaan kawasan pemukiman baru, pembalakan liar, dan perambahan hutan di area konservasi. Salah satu kawasan DAS yang rawan dengan permasalah tersebut adalah DAS Sungai Subayang yang berada dalam kawasan SM Rimbang Baling. Kawasan konservasi ini telah mengalami konversi menjadi perkebunan sawit, karet dan pemukiman warga. Secara administrasi, wilayah SM Rimbang Baling terletak di dua wilayah yakni Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi. Total luas keseluruhan kawasan adalah 136.000 hektar. Kawasan Bukit Rimbang Bukit Baling ditetapkan sebagai wilayah suaka margasatwa oleh Gubernur Riau pada tahun 1982, dengan kekuatan hukum berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tk. I Riau No. 149/V/1982. Kawasan konservasi ini dialiri beberapa sungai, salah satunya adalah Sub DAS Subayang yang merupakan bagian dari Sub DAS Kampar. Sungai Subayang memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat, mulai dari fungsi ekonomi, transportasi, sosial budaya hingga untuk mandi, cuci dan kakus. Sebagai jalur transportasi, air Sub DAS Subayang merupakan jalur penting oleh masyarakat untuk akses antar desa (14 desa) yang terdapat di sepanjang sungai tersebut dengan menggunakan perahu pompong atau mesin tempel (jonson atau robin). Kondisi ekosistem di sepanjang aliran Sub DAS Subayang dan sungai-sungai lain di wilayah ini sangat berkaitan dengan faktor alami dan aktivitas manusia. Perubahan yang disebabkan secara alami maupun akibat kegiatan manusia sangat berbeda dan merupakan hal yang penting. Terganggunya ekosistem sungai di sekitar SM Rimbang Baling dapat mempengaruhi perubahan ekosistem dan ancaman terhadap ketersediaan air, baik dengan tujuan konservasi maupun kebutuhan masyarakat.