Lompat ke isi

Pengguna:Dsupriyanto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ninok Wiryono

Ninok Wiryono adalah seorang model, aktris sinetron, iklan, film, dan pembicara di berbagai seminar motivasi pengembangan diri.

Meski menempuh pendidikan fakultas hukum di Universitas Diponegoro - Semarang, hingga mendapat gelar SH (sarjana hukum) Ninok lebih tertarik pada dunia entertainment dan pengembangan diri, dan kemudian dikenal sebagai artis, model, dan pendiri sekolah kepribadian dan modelling yang pertama di kota kelahirannya di Semarang, Jawa Tengah.

Ninok juga adalah seorang trainer / coach / tutor yang merupakan freelancer dengan materi antara lain: Grooming Skills, Etiquette, Public Speaking, Personal Presentation, tehnik berkomunikasi, Service Excellence, Customer Service dan banyak lagi.

Dia meraih berbagi prestasi di bidang seni, antara lain Nominator Festival Sinetron Indonesia untuk Pemeran Pembantu Utama Wanita di FSI 1995, dan eksekutif muda berprestasi 1995 serta Wanita Bebusana Terbaik Jawa Tengah di tahun 1995.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • SD: Red Hill Primary School Canberra, Australia.
  • SMP:Maria Mediatrix, Semarang
  • SMA: NegeriIII Semarang.
  • S-1: Unversitas Diponegoro, Semarang. Fakultas Hukum

Teater[sunting | sunting sumber]

  • Lakme’ Opera, Australian Production, 1978.

Sinetron[sunting | sunting sumber]

  • Serial TV Buku Harian, ditayangkan di SCTV, 1993
  • Serial TV Jendela Jiwa, ditayangkan di TVRI, 1993
  • Serial TV Keris, ditayangkan di SCTV, 1994
  • Serial TV Bagaimanapun Hidup Ini Indah, ditayangkan di TPI, 1995
  • Serial TV Dalem Ageng, produksi PFN, 1997
  • Telesinema Si Oneng, produksi TVRI, ditayangkan di TVRI, 1998
  • Telesinema Martabat Seorang Perempuan,produksi TVRI, ditayangkan di TVRI, 1998
  • Serial TV Keluarga Miring, produksi Thalitas Production, ditayangkan di RCTI, 1999
  • Serial TV Kereta Angin Hutan Akasia, produksi Thalitas Production, ditayangkan di TVRI, 2005.
  • Serial TV Edwin-Edwina, produksi Millenium Visitama Film, ditayangkan di SCTV, 2001
  • Serial TV Cerita Cinta, produksi Indosiar, ditayangkan di Indosiar, 2001.
  • Serial TV Cintaku di kampus Biru, produksi Prima Entertainment, ditayangkan di Trans TV, 2002.
  • Serial TV Ada Apa Dengan Cinta, produksi SinemArt Production, ditayangkan di RCTI, 2003 s/d 2005.
  • Serial TV Kisah Kasih di Sekolah, produksi SinemArt Production, ditayangkan di SCTV, 2004
  • Serial TV Pintu Hidayah, produksi SinemArt Production, ditayangkan di RCTI, 2005
  • Serial TV Manis dan Sayang, tayang di RCTI, 2005, produksi SinemaArt.
  • Serial TV Matahari Cinta, produksi SinemArt Production, ditayangkan di RCTI, 2005
  • Serial TV Jalan Takwa, produksi SinemArt Production, ditayangkan di SCTV, 2006
  • Serial Rahasia Pelangi, produksi SinemArt Production, ditayangkan di RCTI, 2006
  • Serial TV Intan, produksi SinemArt Production,ditayangkan di RCTI, 2006-2007
  • Serial TV Upik Abu, produksi Sinemart, ditayangkan di RCTI, 2008
  • Serial TV Sekar, produksi SinemArt,ditayangkan di RCTI, 2009
  • Serial TV Pengantin Remaja, produksi Sinema Art, ditayangkan di RCTI, 2011
  • Serial TV Yang Masih Dibawah Umur, ditayangkan di RCTI, 2012, produksi SinemArt.
  • FTV AISHITERU, produksi DNA Production dan Rumah Produksi di Jepang,2013, ditayangkan di Kompas TV.
  • TVM WEDDING PLANNER BUAT MANTAN PACAR, produksi Sinemart, ditayangkan di RCTI, 2014
  • TVM Kuingin Mendengar Suaramu, produksi Sinemart, 2017.

Iklan[sunting | sunting sumber]

  • Bandrek (Produk Jamu Jago),1995
  • Iklan TV Sunrise (Minyak Goreng), 2000.
  • Jamu Upik Buyung (produk Jamu Jago), 2000
  • Kentucky Fried Chicken, 2003
  • Teh Botol Sosro, 2003
  • So Good Bakso Bakar, 2007.

Filmografi[sunting | sunting sumber]

  • Film Pendek Melihat ia Tersenyum, produksi IKJ (Institut Kesenian Jakarta), 2000.
  • Film Layar Lebar Disini Ada Setan The Movie, produksi SinemArt Production, 2004

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

  • Wanita Berbusana Terbaik-Jawa Tengah, 1992
  • Successful Young Executive, by TAM Enterprise, Semarang, 1995
  • Nominasi “Peran Pembantu Wanita Terbaik” untuk sinetron “KERIS” di Festival Sinetron Indonesia (FSI, 1995).
  • Pememang pertama “Face of Eve”, Majalah EVE, October 2006.
  • Pemenang Pesona Sister Hood Photo Competition yang diadakan Majalah PESONA, (November 2016)

Kehidupan Pribadi[sunting | sunting sumber]

Lahir di Semarang, dengan nama Endang Widoretno, 4 November 1967, Ninok merupakan panggilan masa kanak kanaknya yang bertahan hingga dewasa. Dia anak pertama yg sudah ditunggu selama 11 tahun oleh pasangan Gunadi Wiryono SH (Muslim) dan Siti Partini (Kristen protestan).

Ninok melewat masa kanak kanak dan remaja di Australia. Sejak usia dua tahun, pada 1969 dia diboyong orangtuanya ke Canberra, mengikuti tugas Ayahandanya di KBRI - Kedutaan Besar Indonesia di Canberra sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan. Di kota Canberra itu, Ninok memperlihatkan bakatnya sebagai penari dan penyanyi cilik, dan sering ikut pentas di acara Kedutaan.

Sebagai putri diplomat, Ninok memiliki jiwa seni, gemar menari tarian dari berbagai daerah, seperti tari Bali, tari Jawa, tari Sumatera. Juga main gamelan dan angklung. Dia kerap menghibur tamu luar negeri yang berkunjung di Kedutaan Indonesia di Canberra.

Di sekolah Red Hill Primary School Canberra, Ninok selalu mendapatkan peran utama di pertunjukkan operet dan drama di sekolahnya. Ninok merasa sangat beruntung pada usia 11 tahun klas 5 SD, tahun 1978, sempat terpilih utk berperan dalam Operet LAKME’ di sebuah Production di Australia. Meski mendapat peran kecil, tapi dia merasakan kebanggan tampil satu panggung dengan aktor aktris teater terkenal Australia pada masa itu. Bakat seni peran memang dimilikinya sejak lahir.

Dibesarkan selama 11 tahun di Negeri Kangguru, pada tahun 1980 kembali ke Tanah Air, tepatnya ke kota kelahirannya Semarang, dimana Ninok menyelesaikan SMP Maria Mediatrix. Dia mengenangkan, masa masa sering di-bully di kelas, karena tidak bisa bicara bahasa Indonesia - padahal memiliki wajah Jawa. Akibatnya, Ninok sempat menjadi remaja pemalu dan introvert, karena harus menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia dan Jawa. Selulus SMP, dia diterima di SMA favorite yaitu SMA Negeri III .

Dengan bekal bahasa Inggris yang fasih semasa di Australia, di SMA Ninok selalu mewakili dan menjuarai Lomba Pidato Bahasa Inggris lingkup Jawa Tengah. Dia juga pernah tampil di TVRI sebagai Murid Teladan.

Sesuai arahan Ayahnya, Gunadi Wiryono SH, yang sangat ingin anaknya menjadi seorang Notaris, setelah meraih gelar SH (Sarjana Hukum) di UNDIP, Ninok sempat kuliah Notariat. Tapi gagal menyelesaikannya, karena kesibukan di dunia entertainment.

Masa depannya mulai terbentang, ketika dia mendapat hadiah kelulusan kesarjanaannya, dari ayahnya, tiket untuk menengok tante (adik mama) yang sedang menjadi Diplomat di Bern, Swiss . Di kota Bern itu, Ninok belajar soal materi pengembangan kepribadian dari guru grooming/finishing school yang merupakan tetangga tantenya.

Tinggal selama 3 bulan di Swiss, Ninok pulang ke Semarang dengan tekad membuka Sekolah Pengembangan Kepribadian di kota kelahirannya. Impiannya terwujud di tahun 1992, dan berdirilah Sekolah Kepribadian dan Modelling yang pertama di Kota Semarang.

Ninok menempatkan perannya sebagai trainer / coach / tutor dengan materi, antara lain: Grooming skills, Etiquette, Public Speaking, Personal Presentation, tehnik berkomunikasi, service excellence, customer service dan banyak lagi. Kesemuanya merupakan passion Ninok yang sangat ingin membuat setiap orang lebih percaya diri, memahami dan mengenali potensi yang dimilikinya.

Di tahun 1992 itu, Ninok mulai menerima undangan sebagai pembicara dia mengajar instansi pemerintah di Jateng, perusahaan swasta, Ibu-ibu Dharma Wanita, hingga mendapat pujian dari isteri Gubernur Jawa Tengah, Ibu Ismail, dengan mengatakan: Kebo Nyusu Gudel (seseorang yg lebih tua pun harus mau berguru kepada orang yg lebih muda ) karena tepesona dengan cara Ninok memberi seminar.

Dalam memberikan materi pengembangkan diri, Ninok tak bisa mengerjakannya sendiri, melainkan juga mendatangkan para pengajar, nama nama kondang yang ahli di bidangnya, dari Jakarta, seperti Harry Dharsono, Yongki Komaladi, Deni Malik, Rudy Wowor, Ayu Dyah Pasha, dan alm Didi Petet.

Dari aktor Didi Petet lah, pintu ke dunia seni peran di ibukota terbuka.

Sinetron pertama Ninok adalah Buku Harian di tahun 1993 yang ditayangkan di SCTV diman Ninok memerankan kekasih almarhum Adjie Massaid. Sinetron berikutnya adalah sinetron Keris, yang disutradarai oleh alm Arifin C Noer, yang ditayangkan di SCTV tgl 17 December 2013. Produser dan sutradaranya meninggal dunia setelah pembuatan sinetron ini. Sinetron Keris mendapatkan 8 nominasi di Festival Sinetron Indonesia 1995 ini, dan mengantarkan Ninok sebagai Nominasi Peran Pembantu Wanita terbaik.

Meski tidak menang, tapi Ninok bangga, karena prestasinya disejajarkan dengan para aktris senior, yakni Niniek L Karim, Ully Artha dan Aline Sahertian. Baginya itu kehormatan luar biasa. Kebangaan lainnya adalah Ninok bisa merasakan diarahkan oleh seorang Arifin C Noer, sutradara legendaris, dalam karya terakhirnya sebelum meninggal.

Tahun 1995, Ninok menikah dengan Indrayanto Kurniawan, seorang sutradara dan bersama-sama bergiat di dunia seni dan televisi. Sejak kelahiran anak pertamanya, Adrianto Wiryono Kurniawan alias Ije di tahun 1996, tepatnya 23 Juli, Ninok harus mengurangi kesibukannya di dunia seni peran karena mengurus anak.

Mencari pekerjaan yang tidak terlalu menyita waktu, dan sesuai passionnya, Ninok menjadi penyiar di Radio Music City 105.45 FM dan Radio Cosmopolitan 90.4 FM. Dia juga pernah jadi Casting Director di sebuah Agency Iklan kerjasama Malaysia-Indonesia. Menjadi Master of Ceremony (MC), reporter dan juga presenter semua pernah dilakoninya.

Di tahun 2009, anak kedua lahir yang diberikan nama Giandra Razzaq Kurniawan aka Gee, dan Ninok harus kembali mengurangi kesibukannya di dunia seni peran.

Akhirnya di tahun 2010, alm Didi Petet minta Ninok mengajar (karena waktu mengajar jauh lebih sedikit dibanding syuting) di sekolah LOOK inc, milik Didi Petet, Keke Harun dan Lulu Dewayanti, sebuah Academy yg mengajarkan soal Modelling, Acting dan Pengembangan Pribadi atau Personal Development.

Meski telah mendirikan sekolah dan mengajar, Ninok terus belajar dan menggali ilmu dari mana saja. Untuk public speaking selain belajar secara otodidak dan dari literatur, u-tube, Ninok pernah berguru pada Tantowi Yahya dan Haryanto Kandani, pakar ilmu Komunikasi semua. Ninok belajar acting selain dari alm Didi Petet, belajar dari pelatih akting terkenal dari Amerika yaitu Margie Haber, yang juga pelatih acting dari Brad Pitt, Halley Berry dan pelatih acting Pascal Luneau, dari Prancis yang juga merupakan pelatih akting dari aktris Marion Cotilard.

Kedekatannya dengan Harry Darsono membuat dia lebih paham soal etiquette, dan banyak sekali buku dan training di dalam maupun luar negeri telah diikuti. Sampai saat ini banyak Instansi Pemerintah maupun swasta mendapatkan pencerahan dari Ninok. Antara lain Karyawan KPK Pusat, Telkom, Bank Indonesia dsb.

Sebagai pembicara, Ninok mengungkapkan pengalaman yang paling membanggakan di tahun 2016, dimana dia tampil di hadapan Ikatan Keluarga Karyawan/Karyawati Universitas 17 Agustus 1945 Semarang ( www.untagsmg.ac.id ) dalam Rangka Hari Kartini, dimana ayahandanya merupakan pendiri kampus itu.

"Almarhum Bapak saya adalah perintis dan pemimpin UNTAG Semarang. Beliau sangat menginginkan salahsatu anaknya menjadi dosen di Perguruan Tinggi yang dibangunnya. Oleh karena itu, pada saat berada di UNTAG Semarang, di hadapan Rektor, Ketua Yayasan , para Dekan dan Dosen menjadi saat yg sangat special dan penuh kenangan, " papar Ninok. "Serasa roh almarhum Bapak saya hadir dalam ruangan itu. Kata mereka seperti melihat Almarhum Bapak saya bicara, dan ternyata semua juga puas dengan materi yg disampaikan " ungkap Ninok.

Pengalaman menjadi pembicara yang sangat menarik terjadi lagi di tahun 2017 , dimana Ninok diundang menjadi narasumber sebagai bagian dari kerjasama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan ini merupakan satu-satunya Badan di Dunia yg memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan dan membina sebuah Bahasa yaitu Bahasa Indonesia.

"Selama ini saya begitu bangga bisa berbicara dalam Bahasa Inggris, dan seringkali mencampur bahasa Indonesia dengan Inggris - setiap berbicara di depan umum. Akan tetapi, begitu mendapatkan pemahaman betapa luar biasanya Bahasa Indonesia, sebagai bahasa pemersatu - sebagai bahasa yang bisa menyatukan begitu banyak suku dan budaya yang ada di Indonesia - sejak saat itu saya bertekad untuk lebih banyak belajar lagi agar bisa menulis maupun berbicara yang lebih baik lagi dalam Bahasa Indonesia".

Tentang resolusi kehidupannya, Ninok menyatakan, ingin kuliah S2 di bidang Psikologi, dan akan mempersiapkan sebuah buku yg mudah dibaca tetapi berbobot buat seseorang yg ingin lebih mengenal potensi dirinya.

Ninok juga ingin berkarya terus di dunia layar kaca dan layar lebar. Ingin menolong siapa saja yang ingin berkembang potensi dirinya. Karena Pengembangan Diri adalah proses seumur hidup, dimana seseorang akan terus berevolusi sampai masuk ke liang kubur. "Dengan memahami skills (keahlian) yg mereka miliki dan juga potensi yg sebenarnya, seseorang akan lebih mudah meraih tujuan hidup mereka," katanya.