Lompat ke isi

Pengguna:Apero Fublic

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sastra Lisan Andai-Andai[sunting | sunting sumber]

Sastra Lisan Andai-Andai merupakan sastra tutur tradisional yang asli berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Sesungguhnya tradisi sastra lisan ini masa lampau bukan hanya di Sumatera Selatan, tapi melingkupi Provinsi Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung. Lima provinsi tersebut merupakan daerah dengan kebudayaan cultur area Kedatuan Sriwijaya. Bukanlah hal yang aneh kalau memiliki kesamaan budaya, tradisi dan bahasa. Andai-Andai sastra lisan yang memang dikhususkan untuk hiburan masyarakat pada zaman dahulu. Diciptakan untuk tujuan pendidikan, pengendalian sosial, dan hiburan. Ciri khas sastra lisan andai-andai dalam setiap cerita selalu ada diselipkan seni dundai. Dundai sejenis nyanyian kuno yang berfungsi sebagai penghibur, sandi, ungkpan perasaan, dan selingan dalam cerita. Dengan adanya seni dundai ini cerita andai-andai menjadi hidup dan menarik.

Kata anda-andai berasal dari kata andai yang berarti seumpamanya atau semisalnya. Andai-andai bermakna harapan yang diharapkan terjadi atau seolah-olah terjadi. Masa lalu cerita andai-andai dipercaya jalan ceritanya benar-benar terjadi walau itu jelas sebuah cerita fiksi. Sebab sesuai dengan tingkat pemikiran dan pemahaman rakyat masa itu. Di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata andai berarti andai1/an·dai/ n peristiwa yang dianggap mudah terjadi; misal; umpama: semuanya itu hanya -- saja; -- kata seandainya; seumpama;[1] Andai-andai dapat didepenisikan cerita yang dibuat dengan perumpamaan berdasarkan pikiran dengan imajinasi pengarang dan imajinasi pendengar.

Ciri-Ciri Andai-Andai[sunting | sunting sumber]

Andai-andai memiliki beberapa ciri:

1.Setiap jalan cerita selalu ada penyelipan seni dundai yang berfungsi sebagai sandi, ungkapan perasaan, dan teka-teki. Fungsi dundai memberikan warna, penghibur, dan selingan pangandai.

2.Bersifat cerita fantasi atau imejinasi yang sama halnya dengan dongeng.

3.Tokoh cerita; bisa hewan, manusia, benda mati, atau mahkluk halus.

4.Latar cerita bersifat lokal dan asli, tidak ada pengaruh unsur agama, kerajaan atau kesultanan. Cerita asli berasal dari kebudayaan masa kuno.

5.Bersifat ajaib, mustahil, dan supranatural.

Istilah Dalam Sastra Lisan Andai-Andai[sunting | sunting sumber]

Dalam sastra lisan Andai-Andai ada istilah-istilah yang digunakan:

1.Pangandai[sunting | sunting sumber]

Pangandai nama orang yang melakukan aktivitas menceritakan cerita andai-andai di hadapan orang-orang, baik itu anak-anak, dewasa atau orang tua. Awalan kata pa menjelaskan tempat berlokasi kejadian atau orang berada. Andai mewakili kata andai-andai yang diselipkan kata nga. Nga berarti dia atau orang pelaku.

2.Baandai-andai[sunting | sunting sumber]

Berarti sedang melakukan kegiatan dimana ada pelaku menceritakan andai-andai dan ada audien atau pendengar. Pendengar atau audiens duduk dihadapan pangandai, kadang melingkar, duduk sejajar, atau duduk menyebar disekitar.

Waktu Berandai-Andai Pada Masa Lalu.[sunting | sunting sumber]

1.Pangandai Provesional


2.Pangandai Selang


3.Pangandai Puyang