Seorang ulama bugis yang bermukim di Mekkah. Dari AGH. Muhammad As'ad mampu menghafal beberapa matan kitab antara lain Sullam al-Manthiq, Manzhûmah Ibn Syahniah, dan al-Nuhbah al-Azhariyah.
Sebelum menyempatkan diri belajar pada seorang ulama besar di Madinah, AGH. Muhammad As'ad masih sempat belajar pada seorang ulama besar, Syekh Abrâr untuk mendalami ilmu manthiq.
Sebelum pulang ke Indonesia (Sengkang-Wajo), beliau berguru langsung pada seorang ahli hadis, Syekh Ahmad Sanusi (Qadhi Medinah dan Pemimpin Tarekat Sanusiyah), dan sempat menjadi sekretaris pribadi gurunya selama beberapa waktu. Syekh Ahmad Sanusi termasuk ulama senior bermazhab syafiiyyah dan pemimpin tarekat Sanusiyyah.
^Wahyuddin Halim, Lihat : Darlis, Darlis (2017-07-11). "PERAN PESANTREN AS'ADIYAH SENGKANG DALAM MEMBANGUN MODERASI ISLAM DI TANAH BUGIS". Al-Mishbah | Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi. IAIN Palu. 12 (1): 116. doi:10.24239/al-mishbah.vol12.iss1.68. ISSN2442-2207.
Darlis, Darlis (2017-07-11). "PERAN PESANTREN AS'ADIYAH SENGKANG DALAM MEMBANGUN MODERASI ISLAM DI TANAH BUGIS". Al-Mishbah | Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi. IAIN Palu. 12 (1): 111-140. doi:10.24239/al-mishbah.vol12.iss1.68. ISSN2442-2207.
Penyunting dapat melakukan uji coba pada halaman bak pasir (buat | cermin) dan kasus uji (buat) templat ini. Mohon tambahkan kategori pada subhalaman /doc. Subhalaman templat ini.