Lompat ke isi

Peristiwa Oksigenasi Besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perkiraan perkembangan jumlah O2 di atmosfer Bumi. Ukuran waktu di sini adalah miliaran tahun yang lalu (Ga).
Tahap 1 (3.85–2.45 Ga): Tidak ada O2 yang dihasilkan.
Tahap 2 (2.45–1.85 Ga): O2 dihasilkan, tetapi terserap di samudra & batuan dasar laut.
Tahap 3 (1.85–0.85 Ga): O2 mulai keluar dari samudra, tetapi terserap oleh permukaan tanah dan formasi lapisan ozon.
Tahap 4 & 5 (0.85–0.54 Ga) & (0.54 Ga–sekarang): Lubang O2 terisi dan gas berakumulasi.

Peristiwa Oksigenasi Besar (bahasa Inggris: Great Oxygenation Event, disingkat GOE), juga disebut bencana oksigen, krisis oksigen, atau Oksidasi Besar, adalah peristiwa munculnya oksigen bebas (O2) di atmosfer Bumi sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu.

Fotosintesis menghasilkan oksigen sebelum dan sesudah peristiwa ini. Perbedaannya adalah, sebelum peristiwa oksigenasi terjadi, materi organik dan besi terlarut menangkap oksigen bebas. Peristiwa ini merupakan titik saat mineral tersebut jenuh dan tidak bisa menyerap oksigen lagi. Kelebihan oksigen lalu terkumpul di atmosfer.

Naiknya kadar oksigen telah memunahkan sebagian besar makhluk Bumi yang tidak memerlukan oksigen. Dari sudut pandang mereka, peristiwa ini merupakan bencana. Cyanobacteria yang menghasilkan oksigen bertanggung jawab atas kepunahan besar ini. Selain itu, oksigen bebas mengoksidasi metana di atmosfer,[1] sehingga terjadi glasiasi Huron, yang merupakan salah satu zaman es terburuk dan terpanjang dalam sejarah.

Setelah peristiwa ini, kadar oksigen di atmosfer terus berubah-ubah.[2]

Penentuan waktu

[sunting | sunting sumber]

Buktinya, oksigen bebas pertama kali diproduksi oleh organisme fotosintetik (prokariotik, kemudian eukariotik) yang mengeluarkan oksigen sebagai produk limbah. Organisme-organisme ini hidup jauh sebelum GOE,[3] mungkin sekitar 3500 juta tahun yang lalu (juta tahun yang lalu). Oksigen yang mereka hasilkan akan dengan cepat dihilangkan dari atmosfer oleh 'pengaratan massal' yang menyebabkan pengendapan formasi besi berpita. Oksigen baru mulai berada di atmosfer dalam jumlah kecil tak lama (~50 juta tahun) sebelum dimulainya GOE.[4] Tanpa adanya proses pengikisan, oksigen akan masuk ke atmosfer dan bertahan di sana dengan sangat cepat. Pada tingkat fotosintesis saat ini (yang jauh lebih besar daripada yang terjadi pada zaman Prakambrium yang tidak memiliki tumbuhan), tingkat O2 atmosfer modern dapat diproduksi dalam waktu sekitar 2.000 tahun.[5][6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kerr, R.A. (1999). "Early life thrived despite earthly travails". Science. 284 (5423): 2111–3. doi:10.1126/science.284.5423.2111. PMID 10409069. 
  2. ^ DOI:10.1038/nature08266
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  3. ^ Dutkiewicz A. et al 2006. Biomarkers from Huronian oil-bearing fluid inclusions: an uncontaminated record of life before the Great Oxidation Event. Geology 34 (6): 437.
  4. ^ Anbar A. et al 2007. A whiff of oxygen before the great oxidation event?. Science 317 (5846): 1903–1906.
  5. ^ Dole M. 1965. The natural history of oxygen. The Journal of General Physiology 49 (1): 5.
  6. ^ Kump, Lee R. 2008. The rise of atmospheric oxygen. Nature 451 17 January 2008 [1]