Nahum 3
Tampilan
Nahum 3 | |
---|---|
Kitab | Kitab Nahum |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 34 |
Nahum 3 (disingkat Nah 3) adalah bagian terakhir dari Kitab Nahum dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab yang memuat nubuat yang disampaikan nabi Nahum ini termasuk dalam kumpulan kitab nabi-nabi kecil.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 19 ayat.
Naskah sumber
[sunting | sunting sumber]- Salinan tertua ditemukan di antara gulungan-gulungan Naskah Laut Mati. Berupa suatu komentari atau tafsiran (pesyer), Naskah Komentari Kitab Nahum (bahasa Ibrani: Pesyer Nahum; bahasa Inggris: Pesher Nahum; diberi label 4QpNah (Gua 1, Qumran, pesyer, Nahum) adalah salah satu Naskah Laut Mati dalam gua 4 di Qumran yang ditemukan pada bulan Agustus 1952, dan diekskavasi tanggal 22-29 September 1952 oleh Gerald Lankester Harding, Roland de Vaux, dan Józef Milik.[3]
Struktur
[sunting | sunting sumber]- Nahum 3:1–19 = Hukuman atas Niniwe
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman![4]
Niniwe disebut "kota penumpah darah" karena secara kejam mereka membantai banyak tawanan mereka.[5]
Ayat 4
[sunting | sunting sumber]- Semuanya karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa dengan persundalannya dan kaum-kaum dengan sihirnya.[6]
Orang Asyur bukan saja amat kejam, mereka juga sangat dursila.
- 1) Secara lahiriah Niniwe kelihatan menarik, tetapi di dalamnya penuh dengan pelacuran agama, kebejatan yang menurunkan martabat dan kegiatan sensual. Kota itu juga dikuasai sihir, ilmu gaib dan spritisme; roh-roh jahat dan setan-setan menguasai kehidupan orang.
- 2) Hubungan di antara kedua unsur di atas jelas. Orang yang menyerahkan diri kepada dosa dan kebejatan membuka diri untuk dikuasai roh-roh jahat.[5]
Ayat 8
[sunting | sunting sumber]- Adakah engkau lebih baik dari Tebe, kota dewa Amon, yang letaknya di sungai Nil, dengan air sekelilingnya, yang tembok kotanya adalah laut, dan bentengnya adalah air?[7]
Jikalau Niniwe mengira mereka tidak bisa dikalahkan, mereka perlu ingat bagaimana Allah telah merobohkan kota-kota besar yang lain, seperti Tebe dari Mesir, yang ditaklukkan oleh pasukan Asyur pada tahun 663 SM.[5]
Ayat 9
[sunting | sunting sumber]- Etiopia adalah kekuatannya, juga Mesir, dengan tidak terbatas; Put dan orang-orang Libia adalah pembantunya.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ VanderKam, James C., The Dead Sea Scrolls Today, Grand Rapids: Eerdmans, 1994. pp. 10-11.
- ^ Nahum 3:1
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Nahum 3:4
- ^ Nahum 3:8
- ^ Nahum 3:9
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Kitab Nahum
- Naskah Komentari Kitab Nahum
- Niniwe
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Yesaya 49
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Nahum 3 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Nahum 3
- (Indonesia) Referensi silang Nahum 3
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Nahum 3
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Nahum 3