Misteri Rumah Kolonel (novel)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


MISTERI RUMAH KOLONEL
PengarangYissa Luthana
IlustratorINDAH NURCAHYANI
Perancang sampulARGO HUDATA
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
GenreHoror, Tragedi, Psikologi, Suspense
PenerbitPenerbit Mahakaryanyata
Tanggal terbit
2012
Halaman400
ISBNISBN 979-3689-02-6 Invalid ISBN

Misteri Rumah Kolonel merupakan novel misteri karya penulis Yissa Luthana yang diterbitkan Mahakaryanyata dan dirilis pada pertengahan bulan Januari 2012. Novel ini bertemakan Horor Suspense dengan tagline Tak semua pertanyaan bisa dijawab dengan logika.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Susanna baru tahu jika ia bukan anak kandung ayah dan ibunya yang sudah merawatnya selama 28 tahun. Ia diadopsi dari panti asuhan di kota Magelang. Setelah menelusuri asal-usulnya, Susanna akhirnya tahu jika ia cucu buyut Peter Van Hoch, seorang Kolonel keturunan Belanda, dan juga tuan tanah kaya raya yang memiliki rumah tua di Desa Klantingan, Magelang. Susanna lalu mendatangi desa keluarganya itu dan tinggal di sana.

Di Klantingan, sudah lama beredar rumor yang menyebutkan jika keturunan Peter Van Hoch sering melakukan hubungan sedarah (incest). Konon karena rumor itu lah 28 tahun silam semua anggota keluarga Van Hoch tewas dibantai warga berpakaian ninja. Ibu Susanna yang saat itu sedang akan melahirkan, disembunyikan seorang bidan sampai melahirkan. Namun setelah itu, Maria Beatrix Van Hoch, meninggal dunia karena pendarahan hebat. Bidan yang membantunya lalu melarikan Susanna ke panti asuhan agar tak ditemukan warga.

Kembalinya Susanna Van Hoch ke rumah tua Kolonel, membuat beberapa warga Klantingan yang dulu menentang keluarga Van Hoch gempar. Berkali-kali mereka meneror Susanna yang tinggal seorang diri di rumah tuanya, berkali-kali mereka melihat penampakan hantu Kolonel lalu kesurupan massal. Bahkan ada yang tewas gantung diri di pohon beringin depan Rumah Tua Kolonel. Berdasarkan itu semua warga meyakini bahwa keluarga Van Hock menuntut balas atas kematian mereka kepada warga.

Muncul seorang pria bernama Bramantyo yang mendekati dan berhasil membuat Susanna jatuh cinta. Usia bahkan tanggal lahir Bramantyo sama persis dengan Susanna. Tak tega sering melihat warga meneror Susanna, Bramantyo akhirnya tinggal serumah dengan Susanna di rumah tua Kolonel. Setelah keduanya berhubungan intim, tiba-tiba saja Bramantyo menghilang tanpa kabar. Susanna kebingungan dan mencarinya sampai ke pelosok Klantingan. Tak seorang pun warga Klantingan yang pernah melihat Susanna bersama Bramantyo. Ia seperti hantu yang datang dan pergi begitu saja. Bahkan menurut mereka, warga Klantingan yang bernama Bramantyo sudah meninggal dunia dua tahun yang lalu.

Susanna dihadapkan pada dilema yang sangat rumit. Apakah Bramantyo yang dikenalnya itu manusia asli ataukah hantu? Misteri belum terjawab, Susanna dihadapkan pada kasus baru yaitu kematian bidan tua di ruang tamu rumahnya. Ia tak tahu siapa bidan itu dan maksud kedatangannya, juga siapa yang membunuhnya. Pikiran Susanna kosong, sampai akhirnya ia menemukan album foto keluarga Van Hoch di gudang tua.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Dewan Kesenian Jakarta Award 2012: Karya Fiksi Terbaik 2012