Sistem navigasi hiperbolik: Perbedaan antara revisi
BP21Danang (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi '{{inuseBP|BP21Danang|27 Juni 2014|24 Juni 2014}} Berkas:Hyperbelnavigation master and two slaves.svg|thumb|250px|Atas dasar perbedaan jarak dapat ditentukan ketepata...' Tag: BP2014 |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 26 Juni 2014 22.16
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 24 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP21Danang (Kontrib • Log) 3592 hari 742 menit lalu. |
Sistem Navigasi Hiperbolik adalah sistem yang dipakai untuk memproduksi garis posisi hiperbolik (LOPs).[1] Prinsip cara kerja sistem tersebut adalah penyamaan atau sinkronisasi sinyal yang dipancarkan oleh dua tau lebih stasiun.[2] Sistem Navigasi Hiperbolik ini mengandalkan pengukuran waktu dan frekuensi sinyal.[1] Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah kecepatan rambat kedua stasiun dan titik posisi stasiunnya sama.[1] Stasiun pertama dan stasiun kedua memiliki fungsi yang berbeda.[2] Cara kerjanya, jika sinyal dari 2 stasiun itu datang bersamaan pada penerima di dalam pesawat yang sedang mencari suatu posisi, maka pesawat itu akan berada di garis pusat (Inggris: center line) yang memiliki jarak yang sama dari kedua stasiun.[2] Ini merupakan garis bagi (pembagi) tegak lurus (Inggris: base line = bidari) yang menghubungkan kedua stasiun itu.[2] Sinyal dari salah satu stasiun yang disebut komando (Inggris: master) berfungsi untuk mengontrol sinkronasi.[2] Stasiun lainnya disebut slave (ikutan). Jika sinyal dari stasiun yang satu lebih dahulu, pesawat berada dekat pada stasiun tersebut.[2] Jumlah perbedaan itu menentukan hiperbola di mana pesawat beraeda.[2] Untuk membantu navigator mengenali sinyal-sinyal komando dan ikutan, dibutuhkan berbagai metode.[2] Penetuan posisi ditentukan dengan memotong garis posisi kedua dari pasangan kedua stasiun itu, atau dengan cara tertentu misalnya oleh observasi luar angkasa.[2] Dalam sistem hiperbolik apa pun, pasti diperlukan peralatan penerima dan penunjuk khusus.[2]