Kepik Daun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP52Nurdin (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Taxobox | name = Pentatomidae | image = Pentatomidae01.jpg | image_caption = Several species with nymphs | regnum = Animalia | phylum = Arthropoda | classis...'
Tag: BP2014
 
BP52Nurdin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 17: Baris 17:


Banyak serangga bau dan serangga [[perisai]] dianggap serangga [[hama pertanian]], karena mereka dapat menciptakan [[populasi]] besar yang memakan [[tanaman]] (merusak produksi), dan mereka tahan terhadap banyak [[pestisida]].<ref name="Penn State University"> {{en}} {{cite web|title=Penn State University|url=http://ento.psu.edu/extension/factsheets/brown-marmorated-stink-bug|accessdate=15 June 2012}}</ref> Mereka adalah ancaman bagi tanaman [[kapas]], [[jagung]], [[sorgum]], [[kedelai]], [[tananam hias]], semak, tanaman merambat, gulma, dan banyak tanaman yang dibudidaya lainnya.<ref name="Penn State University"/>
Banyak serangga bau dan serangga [[perisai]] dianggap serangga [[hama pertanian]], karena mereka dapat menciptakan [[populasi]] besar yang memakan [[tanaman]] (merusak produksi), dan mereka tahan terhadap banyak [[pestisida]].<ref name="Penn State University"> {{en}} {{cite web|title=Penn State University|url=http://ento.psu.edu/extension/factsheets/brown-marmorated-stink-bug|accessdate=15 June 2012}}</ref> Mereka adalah ancaman bagi tanaman [[kapas]], [[jagung]], [[sorgum]], [[kedelai]], [[tananam hias]], semak, tanaman merambat, gulma, dan banyak tanaman yang dibudidaya lainnya.<ref name="Penn State University"/>
kepik ini merupakan salah satu jenis [[predator]] yang mempunyai peran penting dalam mengatur dinamika populasi [[serangga hama]] pada pertanaman dan banyak ditemui di berbagai agroekosistem di [[Indonesia]].<ref name="Kalshoven"> {{en}} Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesia.</ref> Kepik tersebut dapat hidup pada berbagai ekosistem, baik pada agroekosistem tanaman pangan, sayuran maupun perkebunan.<ref name="Kalshoven"/>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 26 Juni 2014 21.44

Pentatomidae
Several species with nymphs
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Infraordo:
Superfamili:
Famili:
Pentatomidae

Leach, 1815

Kepik Daun (Lat.: Pentatomidae) adalah jenis kepik berbadan lebar seperti perisai berbentuk segi lima, antena beruas lima, mengeluarkan bau yang kurang enak.[1] Serangga ini tersebar didaerah-daerah tropik dan subtropik, dapat merupakan perantara beberapa virus tanaman.[1] Telurnya diletakkan pada tanaman inang secara berkelompok.[1] Nimfa yang menetas, bentuknya mirip serangga dewasa, hanya sayapnya kurang sempurna.[1] Perkembangan diri nimfa ke dewasa melalui metamorfosa tidak sempurna.[1] Di antara jenis kepik ini yang terkenal adalah kepik daun hijaun (Nezara viridula).[1]

Banyak serangga bau dan serangga perisai dianggap serangga hama pertanian, karena mereka dapat menciptakan populasi besar yang memakan tanaman (merusak produksi), dan mereka tahan terhadap banyak pestisida.[2] Mereka adalah ancaman bagi tanaman kapas, jagung, sorgum, kedelai, tananam hias, semak, tanaman merambat, gulma, dan banyak tanaman yang dibudidaya lainnya.[2] kepik ini merupakan salah satu jenis predator yang mempunyai peran penting dalam mengatur dinamika populasi serangga hama pada pertanaman dan banyak ditemui di berbagai agroekosistem di Indonesia.[3] Kepik tersebut dapat hidup pada berbagai ekosistem, baik pada agroekosistem tanaman pangan, sayuran maupun perkebunan.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e f (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-3. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 1745.
  2. ^ a b (Inggris) "Penn State University". Diakses tanggal 15 June 2012. 
  3. ^ a b (Inggris) Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesia.