Afiliasi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Afiliasi''' merupakan istilah untuk pembentukan kontak-kontak [[sosial]].<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta}} </ref> Pembentukan kontak sosial ini menghasilkan sebuah pertalian.<ref name="kbbi"> {{cite web|url=http://kbbi.web.id/afiliasi|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=3 Juni 2014}} </ref> Istilah ini disebut juga dengan istilah [[motif]] yang artinya adalah tenaga pendorong atau penggerak kebutuhan yang ada pada manusia dan bersifat [[universal]].<ref name="hasan"/> Dalam perkembangannya, manusia membentuk afiliasi didasari oleh alasan formal dan rasional.<ref name="hasan"/> Manusia memiliki alasan logis kenapa dia ingin membentuk afiliasi.<ref name="hasan"/> Akan tetapi, tanpa ada dorongan ini pun mesti diakui bahwa manusia membutuhkan orang lain dan secara alami membangun kontak sosial.<ref name="hasan"/> Alasannya adalah manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa ada campur tangan dari orang lain.<ref name="hasan"/> Bidang ilmu yang banyak meneliti mengenai dorongan seseorang untuk selalu membangun kontak sosial adalah [[psikologi]].<ref name="hasan"/> Penelitian menunjukkan bahwa afiiliasi seseorang erat hubungannya dengan kebutuhan akan ketergantungan dengan orang lain.<ref name="hasan"/> Psikologi juga meneliti kaitan antara afiliasi dengan kebutuhan seseorang untuk diakui dan diterima oleh lingkungannya.<ref name="hasan"/> Penelitian psikologis dalam bidang kepribadian menunjukkan bahwa tingkat afiliasi setiap orang berbeda-beda derajatnya.<ref name="hasan"/> |
'''Afiliasi''' merupakan istilah untuk pembentukan kontak-kontak [[sosial]].<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta}} </ref> Pembentukan [[kontak]] sosial ini menghasilkan sebuah pertalian.<ref name="kbbi"> {{cite web|url=http://kbbi.web.id/afiliasi|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=3 Juni 2014}} </ref> Istilah ini disebut juga dengan istilah [[motif]] yang artinya adalah tenaga pendorong atau penggerak [[kebutuhan]] yang ada pada manusia dan bersifat [[universal]].<ref name="hasan"/> Dalam perkembangannya, manusia membentuk afiliasi didasari oleh alasan formal dan rasional.<ref name="hasan"/> Manusia memiliki alasan logis kenapa dia ingin membentuk afiliasi.<ref name="hasan"/> Akan tetapi, tanpa ada dorongan ini pun mesti diakui bahwa manusia membutuhkan orang lain dan secara alami membangun kontak sosial.<ref name="hasan"/> Alasannya adalah manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa ada campur tangan dari orang lain.<ref name="hasan"/> Bidang ilmu yang banyak meneliti mengenai dorongan seseorang untuk selalu membangun kontak sosial adalah [[psikologi]].<ref name="hasan"/> Penelitian menunjukkan bahwa afiiliasi seseorang erat hubungannya dengan kebutuhan akan ketergantungan dengan orang lain.<ref name="hasan"/> Psikologi juga meneliti kaitan antara afiliasi dengan kebutuhan seseorang untuk diakui dan diterima oleh lingkungannya.<ref name="hasan"/> Penelitian psikologis dalam bidang kepribadian menunjukkan bahwa tingkat afiliasi setiap orang berbeda-beda derajatnya.<ref name="hasan"/> |
||
==Rujukan== |
==Rujukan== |
Revisi per 9 Juni 2014 15.46
Afiliasi merupakan istilah untuk pembentukan kontak-kontak sosial.[1] Pembentukan kontak sosial ini menghasilkan sebuah pertalian.[2] Istilah ini disebut juga dengan istilah motif yang artinya adalah tenaga pendorong atau penggerak kebutuhan yang ada pada manusia dan bersifat universal.[1] Dalam perkembangannya, manusia membentuk afiliasi didasari oleh alasan formal dan rasional.[1] Manusia memiliki alasan logis kenapa dia ingin membentuk afiliasi.[1] Akan tetapi, tanpa ada dorongan ini pun mesti diakui bahwa manusia membutuhkan orang lain dan secara alami membangun kontak sosial.[1] Alasannya adalah manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa ada campur tangan dari orang lain.[1] Bidang ilmu yang banyak meneliti mengenai dorongan seseorang untuk selalu membangun kontak sosial adalah psikologi.[1] Penelitian menunjukkan bahwa afiiliasi seseorang erat hubungannya dengan kebutuhan akan ketergantungan dengan orang lain.[1] Psikologi juga meneliti kaitan antara afiliasi dengan kebutuhan seseorang untuk diakui dan diterima oleh lingkungannya.[1] Penelitian psikologis dalam bidang kepribadian menunjukkan bahwa tingkat afiliasi setiap orang berbeda-beda derajatnya.[1]