Kamajaya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Sang Hyang Kamajaya adalah anak Semar (Hyang Ismaya). Ia Dewa cinta dan berparas elok sekali. Kamajaya beristrikan Dewi Kamaratih, putri Sang Hyang Resi Soma. Dewi ini sebangsa bidadari yang sangat cantiknya. Kamajaya dan Kamaratih tak pernah berpisahan.
Sang Hyang Kamajaya atau Kamadewa adalah anak Semar (Hyang Ismaya) dan Dewi [[Sri]]. Ia Dewa cinta dan berparas elok sekali. Kamajaya beristrikan Dewi Kamaratih, putri Sang Hyang Resi Soma. Dewi ini sebangsa bidadari yang sangat cantiknya. Kamajaya dan Kamaratih tak pernah berpisahan.


Dewa dan Dewi ini senantiasa menjaga keselamatan umat manusia di dunia ini, terutama keluarga Pendawa. Kamajaya malahan disebut juga Dewanya Arjuna, oleh karena ia sangat sayang pada Arjuna.
Dewa dan Dewi ini senantiasa menjaga keselamatan umat manusia di dunia ini, terutama keluarga Pendawa. Kamajaya malahan disebut juga Dewanya Arjuna, oleh karena ia sangat sayang pada Arjuna.

Revisi per 31 Maret 2014 00.44

Sang Hyang Kamajaya atau Kamadewa adalah anak Semar (Hyang Ismaya) dan Dewi Sri. Ia Dewa cinta dan berparas elok sekali. Kamajaya beristrikan Dewi Kamaratih, putri Sang Hyang Resi Soma. Dewi ini sebangsa bidadari yang sangat cantiknya. Kamajaya dan Kamaratih tak pernah berpisahan.

Dewa dan Dewi ini senantiasa menjaga keselamatan umat manusia di dunia ini, terutama keluarga Pendawa. Kamajaya malahan disebut juga Dewanya Arjuna, oleh karena ia sangat sayang pada Arjuna.

Di dalam Lakon Cekel Indralaya, Arjuna menjadi pendeta dan Kamajaya datang ke Dwarawati menyamar sebagai Arjuna untuk menentang Korawa yang akan datang menggoda Dewi Wara Sumbadra, istri Arjuna.

Menurut kepercayaan orang Jawa, pada waktu seorang wanita hamil untuk pertama kalinya dan diadakan selamatan hamil tujuh bulan (Jawa: mitoni), maka disajikan juga sebuah kelapa gading yang digambar Kamajaya dan Kamaratih dengan harapan semoga mendapat berkah dari Dewa dan Dewi itu.

Sang Hyang Kamajaya bermata jaitan, berhidung mancung, dan

bergigi hitam karena sisik. Berpakaian seperti Dewa, tapi pada bagian kepala tampak sebagai ksatria. Dia bersemayam di Cakrakembang tempat tersendiri bagi Kamajaya dan Kamaratih.

Pada acara mitoni atau tujuh bulan (kandungan istri berusia 7 bulan), kelapa muda yg hendak dipecahkan ayah calon bayi sering dilukiskan atau dituliskan nama Kamajaya. Sebagai wujud dari buah cinta.