Metode deduksi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sweater (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
Kesimpulan: Socrates pasti mati
Kesimpulan: Socrates pasti mati


Premis 1: Semua baudak memiliki hidung
Premis 1: Semua manusia memiliki hidung
Premis 2: Joni adalah baudak
Premis 2: Joni adalah manusia
Kesimpulan: Joni memiliki hidung
Kesimpulan: Joni memiliki hidung


Premis 1: Semua anjing berkaki tiga
Premis 1: Semua manusia berkaki dua
Premis 2: Saya adalah anjing
Premis 2: Saya adalah manusia
Kesimpulan: Saya berkaki tiga
Kesimpulan: Saya berkaki dua


Premis 1: Jika gue orang Indonesia, maka gue orang Asia
Premis 1: Jika saya orang Indonesia, maka saya orang Asia
Premis 2: gue orang Indonesia
Premis 2: saya orang Indonesia
Kesimpulan: Gue orang asia
Kesimpulan: saya orang asia


Premis 1: y = 3x + 5
Premis 1: y = 3x + 5

Revisi per 11 Oktober 2013 14.07

Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.

Contoh-contoh penalaran deduksi

Premis 1: Semua manusia pasti mati Premis 2: Socrates adalah manusia Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis 1: Semua manusia memiliki hidung Premis 2: Joni adalah manusia Kesimpulan: Joni memiliki hidung

Premis 1: Semua manusia berkaki dua Premis 2: Saya adalah manusia Kesimpulan: Saya berkaki dua

Premis 1: Jika saya orang Indonesia, maka saya orang Asia Premis 2: saya orang Indonesia Kesimpulan: saya orang asia

Premis 1: y = 3x + 5 Premis 2: x=2 Kesimpulan: y = 11[1]

Salah kaprah penggunaan deduksi

Contoh salah kaprah penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dilakukan oleh Sherlock Holmes dalam setiap pembuktian kasus. Karena Sherlock Holmes sebenarnya tidak menggunakan deduksi 100%, sama seperti sains. [1]

  1. ^ a b Deduksi Sherlock Holmes