Senyawa anorganik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan kategori [ * ]
Baris 2: Baris 2:
'''Senyawa anorganik''' didefinikan sebagai [[senyawa]] pada [[alam]] (di [[tabel periodik]]) yang pada umumnya menyusun [[material]] / [[benda]] tak hidup.
'''Senyawa anorganik''' didefinikan sebagai [[senyawa]] pada [[alam]] (di [[tabel periodik]]) yang pada umumnya menyusun [[material]] / [[benda]] tak hidup.


Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organic, sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senya organic hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk hidup (vital force atau vis vitalis).
{{kimia-stub}}
Dengan keberhasilan Friederich Wohler dalam membuat urea (senyawa organic) dari amonium sianat ( senyawa Anorganik ) pada tahun 1828, maka keyakinan adanya pengaruh ‘vital force’ dalam pembentukan senyawa organnik semakin goyah. Dalam perkembangan selanjutnya diperoleh suatu kesimpulan bahwa diantara senyawa organic dan anorganik tidak ada perbedaan mengenai hukum- hukum kimia yang berlaku.
Meskipun diantara senyawa organic dan senyawa anorganik tidak ada pwerbedaan yang hakiki sebagai senyawa kimia, namun pengkajiannya tetap dipandang perlu dipisahkan dalam cabang kimia yang spesifik.


Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian kimia organic dan kimia anorganik adalah :
[[Kategori:Kimia]]

jumlah senyawa organic jauh lebih banyak daripada senyawa anorganik.
semua senyawa organic mengandung atom karbon, yang mempunyai keunikan dalam hal kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan mempunyai sifat-sifat khas.

Cukup sekian dulu materi mengenai senyawa organik dan senyawa anorganik. Semoga bisa bermanfaat yah sobat.

Revisi per 18 September 2013 08.44

Senyawa anorganik didefinikan sebagai senyawa pada alam (di tabel periodik) yang pada umumnya menyusun material / benda tak hidup.

Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organic, sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senya organic hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk hidup (vital force atau vis vitalis). Dengan keberhasilan Friederich Wohler dalam membuat urea (senyawa organic) dari amonium sianat ( senyawa Anorganik ) pada tahun 1828, maka keyakinan adanya pengaruh ‘vital force’ dalam pembentukan senyawa organnik semakin goyah. Dalam perkembangan selanjutnya diperoleh suatu kesimpulan bahwa diantara senyawa organic dan anorganik tidak ada perbedaan mengenai hukum- hukum kimia yang berlaku. Meskipun diantara senyawa organic dan senyawa anorganik tidak ada pwerbedaan yang hakiki sebagai senyawa kimia, namun pengkajiannya tetap dipandang perlu dipisahkan dalam cabang kimia yang spesifik.

Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian kimia organic dan kimia anorganik adalah :

jumlah senyawa organic jauh lebih banyak daripada senyawa anorganik. semua senyawa organic mengandung atom karbon, yang mempunyai keunikan dalam hal kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan mempunyai sifat-sifat khas.

Cukup sekian dulu materi mengenai senyawa organik dan senyawa anorganik. Semoga bisa bermanfaat yah sobat.