Pemberontakan Serban Kuning: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
mulai
 
Rintojiang (bicara | kontrib)
tambah hanzi
Baris 1: Baris 1:
'''Pemberontakan Serban Kuning''' ([[Hanzi]]: 黃巾起義, [[hanyu pinyin]]: huangjin qiyi, [[bahasa Inggris]]: Yellow Turban Rebellion) adalah sebuah pemberontakan besar yang pecah di penghujung [[Dinasti Han]] tepatnya tahun 184.
'''Pemberontakan Serban Kuning''' ([[Hanzi]]: 黃巾起義;黃巾之亂, [[hanyu pinyin]]: huangjin qiyi, [[bahasa Inggris]]: Yellow Turban Rebellion) adalah sebuah pemberontakan besar yang pecah di penghujung [[Dinasti Han]] tepatnya tahun 184.


Pemberontakan ini dipimpin oleh 3 bersaudara [[Zhang Jiao]] (Hanzi: 張角), [[Zhang Liang]] (Hanzi: 張梁) dan [[Zhang Bao]] (Hanzi: 張寶). Sebelumnya, Zhang Jiao hanya seorang pemimpin aliran keagamaan [[Taipingdao]] (Hanzi: 太平道), seiring dengan bertambahnya pengikut aliran sampai ratusan ribu umat, ia kemudian menyusun rencana pemberontakan terhadap kekaisaran yang memang telah lemah itu.
Pemberontakan ini dipimpin oleh 3 bersaudara [[Zhang Jiao]] (Hanzi: 張角), [[Zhang Liang]] (Hanzi: 張梁) dan [[Zhang Bao]] (Hanzi: 張寶). Sebelumnya, Zhang Jiao hanya seorang pemimpin aliran keagamaan [[Taipingdao]] (Hanzi: 太平道), seiring dengan bertambahnya pengikut aliran sampai ratusan ribu umat, ia kemudian menyusun rencana pemberontakan terhadap kekaisaran yang memang telah lemah itu.

Revisi per 11 Juli 2005 08.08

Pemberontakan Serban Kuning (Hanzi: 黃巾起義;黃巾之亂, hanyu pinyin: huangjin qiyi, bahasa Inggris: Yellow Turban Rebellion) adalah sebuah pemberontakan besar yang pecah di penghujung Dinasti Han tepatnya tahun 184.

Pemberontakan ini dipimpin oleh 3 bersaudara Zhang Jiao (Hanzi: 張角), Zhang Liang (Hanzi: 張梁) dan Zhang Bao (Hanzi: 張寶). Sebelumnya, Zhang Jiao hanya seorang pemimpin aliran keagamaan Taipingdao (Hanzi: 太平道), seiring dengan bertambahnya pengikut aliran sampai ratusan ribu umat, ia kemudian menyusun rencana pemberontakan terhadap kekaisaran yang memang telah lemah itu.

Dalam pemberontakan itu, ia memerintahkan prajuritnya untuk mengikat serban kuning di kepala mereka. Dari sinilah pemberontakan itu mendapat namanya. Namun, pemberontakan ini ditumpas oleh jenderal-jenderal dan penguasa daerah yang masih setia terhadap Dinasti Han. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, penguasa daerah dan jenderal tadi menyusun kekuatan sendiri dan dimulailah sebuah rivalitas antar raja-raja perang yang menandai berakhirnya Dinasti Han.