Renminbi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JackieBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Menambah: bar:Renminbi
Baris 15: Baris 15:
== Kertas ==
== Kertas ==
Pecahan uang kertas yang dalam sirkulasi saat ini adalah:
Pecahan uang kertas yang dalam sirkulasi saat ini adalah:
* [[1 jiao (uang kertas)|Satu jiao]]
* [[2 jiao (uang kertas)|Dua jiao]]
* [[5 jiao (uang kertas)|Lima jiao]]
* [[1 yuan (uang kertas)|Satu yuan]]
* [[1 yuan (uang kertas)|Satu yuan]]
* [[2 yuan (uang kertas)|Dua yuan]]
* [[5 yuan (uang kertas)|Lima yuan]]
* [[5 yuan (uang kertas)|Lima yuan]]
* [[10 yuan (uang kertas)|Sepuluh yuan]]
* [[10 yuan (uang kertas)|Sepuluh yuan]]
* [[20 yuan (uang kertas)|Dua puluh yuan]]
* [[50 yuan (uang kertas)|Lima puluh yuan]]
* [[50 yuan (uang kertas)|Lima puluh yuan]]
* [[100 yuan (uang kertas)|Seratus yuan]]
* [[100 yuan (uang kertas)|Seratus yuan]]

Revisi per 28 Desember 2012 14.22

Uang Yuan tahun 1960.

Yuan (dikenal dengan nama Renminbi (RMB) di RRC) adalah mata uang Republik Rakyat Cina. Mata uang ini dicetak dan diatur penggunaannya oleh Bank Rakyat Cina. Renminbi pernah dipatok pada nilai 8,28 terhadap dolar AS selama 11 tahun hingga 21 Juli 2005. Hal ini menimbulkan kecaman dari Amerika Serikat yang menganggap hal ini dilakukan Tiongkok untuk menjaga agar barang-barang produksi negara tersebut tetap murah di pasar internasional. Bersamaan dengan diambangkannya kembali mata uang ringgit Malaysia, renminbi akhirnya dinilai ulang (revaluasi) pada 8,11 renminbi per satu dolar AS pada 21 Juli 2005.

Satu yuan Renminbi dibagi menjadi 100 fen atau 10 jiao. Koin dengan nilai terkecil saat ini adalah satu jiao.

Koin

Pecahan uang koin yang dalam sirkulasi saat ini adalah:

Kertas

Pecahan uang kertas yang dalam sirkulasi saat ini adalah:

Referensi

  • Ansgar Belke, Christian Dreger und Georg Erber: Reduction of Global Trade Imbalances: Does China Have to Revalue Its Currency? In: Weekly Report. 6/2010, Nr. 30, 2010, ISSN 1860-3343, S. 222–229 (PDF-File; DIW Online).

Pranala luar