Jalan Jenderal Sudirman, Padang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=Kangubsumbar.jpg|image2=Gedung Bank Indonesia Padang.jpg|width1=200|width2=200|footer=Kantor Gubernur [[Sumatera Barat]] (atas) dan Kantor [[Bank Indonesia]] di [[Padang]] (bawah), contoh bangunan yang berada di sisi Jalan Sudirman}}
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=Kangubsumbar.jpg|image2=Gedung Bank Indonesia Padang.jpg|width1=200|width2=200|footer=Kantor Gubernur [[Sumatera Barat]] (atas) dan Kantor [[Bank Indonesia]] di [[Padang]] (bawah), contoh bangunan yang berada di sisi Jalan Sudirman}}


'''Jalan Sudirman''' adalah nama salah satu [[jalan]] utama di [[Kota Padang]] yang berada di perbatasan [[Padang Timur, Padang|Kecamatan Padang Timur]] dengan [[Padang Selatan, Padang|Kecamatan Padang Selatan]]. Di sepanjang jalan yang membentang dari [[selatan]] ke [[utara]] ini berjejer berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, sehingga jalan ini tak pernah sepi dari lalu-lalang kendaraan dan aktivitas manusia. Pada beberapa kali penyelenggaraaan [[Tour de Singkarak]], jalan ini termasuk dalam bagian dari jalur lintasan [[Tour de Singkarak]] di Padang.
'''Jalan Sudirman''' adalah nama salah satu [[jalan]] utama di [[Kota Padang]] yang berada di perbatasan [[Padang Timur, Padang|Kecamatan Padang Timur]] dengan [[Padang Selatan, Padang|Kecamatan Padang Selatan]]. Di sepanjang jalan yang membentang dari [[selatan]] ke [[utara]] ini berjejer berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, sehingga jalan ini tak pernah sepi dari lalu-lalang kendaraan dan aktivitas manusia. Pada beberapa kali penyelenggaraaan [[Tour de Singkarak]], jalan ini termasuk dalam bagian dari jalur lintasan kejuaran balap sepeda internasional tersebut, bahkan menjadi titik akhir (''finish'') pada [[Tour de Singkarak 2012]].


Nama jalan ini diambil dari nama salah seorang perwira tinggi militer Indonesia yang berjuang selama masa [[Revolusi Indonesia|revolusi kemerdekaan]] dengan melakukan perlawanan gerilya, yakni [[Soedirman|Jenderal Sudirman]]. Pada awalnya, yakni pada masa [[Penjajahan Belanda|penjajahan Belanda]], jalan ini bernama Belantoengweg atau dieja Jalan Balantuang oleh masyarakat setempat. Dalam tahun-tahun berikutnya, nama jalan ini berubah menjadi Jalan Sukarno sebelum akhirnya menjadi Jalan Sudirman sampai sekarang.
Nama jalan ini diambil dari nama salah seorang perwira tinggi militer Indonesia yang berjuang selama masa [[Revolusi Indonesia|revolusi kemerdekaan]] dengan melakukan perlawanan gerilya, yakni [[Soedirman|Jenderal Sudirman]]. Pada awalnya, yakni pada masa [[Penjajahan Belanda|penjajahan Belanda]], jalan ini bernama Belantoengweg atau dieja Jalan Balantuang oleh masyarakat setempat. Dalam tahun-tahun berikutnya, nama jalan ini berubah menjadi Jalan Sukarno sebelum akhirnya menjadi Jalan Sudirman sampai sekarang.

Revisi per 25 November 2012 08.23

Kantor Gubernur Sumatera Barat (atas) dan Kantor Bank Indonesia di Padang (bawah), contoh bangunan yang berada di sisi Jalan Sudirman

Jalan Sudirman adalah nama salah satu jalan utama di Kota Padang yang berada di perbatasan Kecamatan Padang Timur dengan Kecamatan Padang Selatan. Di sepanjang jalan yang membentang dari selatan ke utara ini berjejer berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, sehingga jalan ini tak pernah sepi dari lalu-lalang kendaraan dan aktivitas manusia. Pada beberapa kali penyelenggaraaan Tour de Singkarak, jalan ini termasuk dalam bagian dari jalur lintasan kejuaran balap sepeda internasional tersebut, bahkan menjadi titik akhir (finish) pada Tour de Singkarak 2012.

Nama jalan ini diambil dari nama salah seorang perwira tinggi militer Indonesia yang berjuang selama masa revolusi kemerdekaan dengan melakukan perlawanan gerilya, yakni Jenderal Sudirman. Pada awalnya, yakni pada masa penjajahan Belanda, jalan ini bernama Belantoengweg atau dieja Jalan Balantuang oleh masyarakat setempat. Dalam tahun-tahun berikutnya, nama jalan ini berubah menjadi Jalan Sukarno sebelum akhirnya menjadi Jalan Sudirman sampai sekarang.