Mahmud Syah dari Melaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 5326207 oleh 110.159.94.255 (Bicara) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Sultan Mahmud Syah''' adalah raja kedelapan dan terakhir dari [[Kesultanan Malaka]]. Dia dipilih sebagai raja menggantikan ayahnya, [[Alauddin Riayat Syah dari Malaka|Sultan Alauddin Riayat Syah]], melangkahi saudaranya yang lebih tua, Munawar Syah. |
'''Sultan Mahmud Syah''' adalah raja kedelapan dan terakhir dari [[Kesultanan Malaka]]. Dia dipilih sebagai raja menggantikan ayahnya, [[Alauddin Riayat Syah dari Malaka|Sultan Alauddin Riayat Syah I]], melangkahi saudaranya yang lebih tua, Munawar Syah. |
||
Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan [[Portugal|Portugis]] yang menaklukkan [[Kota Melaka|Malaka]] pada [[1511]]. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke [[Bintan]]. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke [[Kampar]], tempat dia wafat pada tahun 1528. |
Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan [[Portugal|Portugis]] yang menaklukkan [[Kota Melaka|Malaka]] pada [[1511]]. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke [[Bintan]]. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke [[Kampar]], tempat dia wafat pada tahun 1528. |
||
Putra Sultan Mahmud Syah, [[Alauddin Riayat Syah dari Johor|Alauddin Riayat Syah]] kemudian mendirikan kerajaan baru di [[Kesultanan Johor|Johor]]. |
Putra ke-2 Sultan Mahmud Syah, [[Alauddin Riayat Syah dari Johor|Alauddin Riayat Syah II]] kemudian mendirikan kerajaan baru di [[Kesultanan Johor|Johor]].dan Putra Sulang Sultan Mahmud Syah, [[Mudzaffar Syah dari Perak|Mudzaffar Syah]] kemudan mendirikan kerajaan baru di [[Kesultanan Perak|Perak]] |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 10 April 2012 13.46
Sultan Mahmud Syah adalah raja kedelapan dan terakhir dari Kesultanan Malaka. Dia dipilih sebagai raja menggantikan ayahnya, Sultan Alauddin Riayat Syah I, melangkahi saudaranya yang lebih tua, Munawar Syah.
Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan Portugis yang menaklukkan Malaka pada 1511. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke Bintan. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke Kampar, tempat dia wafat pada tahun 1528.
Putra ke-2 Sultan Mahmud Syah, Alauddin Riayat Syah II kemudian mendirikan kerajaan baru di Johor.dan Putra Sulang Sultan Mahmud Syah, Mudzaffar Syah kemudan mendirikan kerajaan baru di Perak
Pranala luar
- (Melayu)Pemerintah Kelapan Melaka:Sultan Mahmud Syah Perpustakaan Negara Malaysia
Didahului oleh: Sultan Alauddin Riayat Syah |
Sultan Malaka 1477-1511 |
Diteruskan oleh: tidak ada |