Kekristenan di Bangladesh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT09Christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stepanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{inuse|6 Mei}}
[[Berkas:Bangladesh divisions english.svg|thumbnail|200px|[[Bangladesh]]]]
[[Berkas:Bangladesh divisions english.svg|thumbnail|200px|[[Bangladesh]]]]

Umat [[Kristen]] di [[Bangladesh]] adalah minoritas dengan jumlah kurang dari 0,5% dari keseluruhan penduduk Bangladesh pada tahun [[1990]].<ref name="Sejarah">{{id}} Anne Ruck.''Sejarah Gereja Asia''.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia.hlm 267-268.</ref> Pada awalnya, pembentukan negara [[Bangladesh]] yang adalah pecahan dari [[Pakistan]]<ref>{{id}} Muhammad Yunus.2007.''Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan''.Jakarta:PT Gramedia. hlm 48.</ref> dilandasi dengan ideologi sebagai sebuah negara sekuler, namun pada tahun [[1988]], Bangladesh menyatakan agama [[Islam]] sebagai agama negara Bangladesh sehingga berdampak pada rendahnya angka penduduk Kristen di sana.<ref name="Sejarah"/> Gereja terbesar di Bangladesh adalah [[Persatuan Baptis Bangalore]].<ref name="Sejarah"/> Terlepas dari jumlahnya yang sedikit, kekristenan di Bangladesh mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun [[1971]] lewat 5 denominasi [[Gereja Baptis]] dan [[gereja Lutheran]] yang ada di sana.<ref name="Sejarah"/> Pertumbuhan terutama terjadi di daerah pegunungan.<ref name="Sejarah"/> Pada tahun [[1990]], suku [[garo]] di daerah perbatasan [[Assam]] dilaoprkan 95% Kristen, sedangkan suku [[Pankho]] di daerah pegunungan [[Chittagong]] dilaporkan hampir seluruhnya Kristen.<ref name="Sejarah"/> Gereja Lutheran dan [[Gereja Katolik Roma]] berkembang di antara suku [[Santal]].<ref name="Sejarah"/> Walaupun demikian, hanya sedikit penduduk mayoritas Bangladesh (orang [[Bengali]] yang beralih agama menjadi Kristen.<ref name="Sejarah"/> Terlepas dari sedikitnya jumlah penduduk Kristen yang ada di Bangladesh, [[Dewan Kristen Nasional Bangladesh]] mendirikan [[Komisi Pembangunan Kristen]] yang melayani di bidang perikanan, pertenunan dan pertanian.<ref name="Sejarah"/> Selain itu, dibentuk juga [[Proyek Kesehatan Kristen]] yang bertugas untuk mengkoordinir pelayanan [[medis]] di desa-desa kecil di Bangladesh.<ref name="Sejarah"/>
'''Kekristenan di Bangladesh''' termasuk agama minoritas.<ref name="Sejarah">{{id}} Anne Ruck.''Sejarah Gereja Asia''.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia.hlm 267-268.</ref> Pada tahun 1990, jumlahnya kurang dari 0,5% dari keseluruhan penduduk Bangladesh.<ref name="Sejarah">{{id}} Anne Ruck.''Sejarah Gereja Asia''.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia.hlm 267-268.</ref> Pada awalnya, pembentukan negara [[Bangladesh]] yang adalah pecahan dari [[Pakistan]]<ref>{{id}} Muhammad Yunus.2007.''Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan''.Jakarta:PT Gramedia. hlm 48.</ref> dilandasi dengan ideologi sebagai sebuah negara sekuler, namun pada tahun [[1988]], Bangladesh menyatakan agama [[Islam]] sebagai agama negara Bangladesh sehingga berdampak pada rendahnya angka penduduk Kristen di sana.<ref name="Sejarah"/> Gereja terbesar di Bangladesh adalah [[Persatuan Baptis Bangalore]].<ref name="Sejarah"/> Terlepas dari jumlahnya yang sedikit, kekristenan di Bangladesh mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun [[1971]] lewat 5 denominasi [[Gereja Baptis]] dan [[gereja Lutheran]] yang ada di sana.<ref name="Sejarah"/> Pertumbuhan terutama terjadi di daerah pegunungan.<ref name="Sejarah"/> Pada tahun [[1990]], suku [[garo]] di daerah perbatasan [[Assam]] dilaoprkan 95% Kristen, sedangkan suku [[Pankho]] di daerah pegunungan [[Chittagong]] dilaporkan hampir seluruhnya Kristen.<ref name="Sejarah"/> Gereja Lutheran dan [[Gereja Katolik Roma]] berkembang di antara suku [[Santal]].<ref name="Sejarah"/> Walaupun demikian, hanya sedikit penduduk mayoritas Bangladesh (orang [[Bengali]] yang beralih agama menjadi Kristen.<ref name="Sejarah"/> Terlepas dari sedikitnya jumlah penduduk Kristen yang ada di Bangladesh, [[Dewan Kristen Nasional Bangladesh]] mendirikan [[Komisi Pembangunan Kristen]] yang melayani di bidang perikanan, pertenunan dan pertanian.<ref name="Sejarah"/> Selain itu, dibentuk juga [[Proyek Kesehatan Kristen]] yang bertugas untuk mengkoordinir pelayanan [[medis]] di desa-desa kecil di Bangladesh.<ref name="Sejarah"/>
==Referensi==
==Referensi==
{{reflist}}
{{reflist}}

Revisi per 7 Mei 2011 07.10

Bangladesh

Kekristenan di Bangladesh termasuk agama minoritas.[1] Pada tahun 1990, jumlahnya kurang dari 0,5% dari keseluruhan penduduk Bangladesh.[1] Pada awalnya, pembentukan negara Bangladesh yang adalah pecahan dari Pakistan[2] dilandasi dengan ideologi sebagai sebuah negara sekuler, namun pada tahun 1988, Bangladesh menyatakan agama Islam sebagai agama negara Bangladesh sehingga berdampak pada rendahnya angka penduduk Kristen di sana.[1] Gereja terbesar di Bangladesh adalah Persatuan Baptis Bangalore.[1] Terlepas dari jumlahnya yang sedikit, kekristenan di Bangladesh mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 1971 lewat 5 denominasi Gereja Baptis dan gereja Lutheran yang ada di sana.[1] Pertumbuhan terutama terjadi di daerah pegunungan.[1] Pada tahun 1990, suku garo di daerah perbatasan Assam dilaoprkan 95% Kristen, sedangkan suku Pankho di daerah pegunungan Chittagong dilaporkan hampir seluruhnya Kristen.[1] Gereja Lutheran dan Gereja Katolik Roma berkembang di antara suku Santal.[1] Walaupun demikian, hanya sedikit penduduk mayoritas Bangladesh (orang Bengali yang beralih agama menjadi Kristen.[1] Terlepas dari sedikitnya jumlah penduduk Kristen yang ada di Bangladesh, Dewan Kristen Nasional Bangladesh mendirikan Komisi Pembangunan Kristen yang melayani di bidang perikanan, pertenunan dan pertanian.[1] Selain itu, dibentuk juga Proyek Kesehatan Kristen yang bertugas untuk mengkoordinir pelayanan medis di desa-desa kecil di Bangladesh.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia) Anne Ruck.Sejarah Gereja Asia.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia.hlm 267-268.
  2. ^ (Indonesia) Muhammad Yunus.2007.Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan.Jakarta:PT Gramedia. hlm 48.